Asesmen diagnostik kurikulum merdeka merupakan salah satu upaya yang dapat menjadi solusi dari permasalahan pendidikan selama masa pandemi ini. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang secara khusus dilakukan untuk mengidentifikasi kemampuan, kekuatan, dan kelemahan siswa, serta dapat dirancang sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa.
Kurikulum yang fleksibel
Pandemi COVID 19 yang telah berlangsung selama dua tahun memperparah krisis dan semakin memperlebar kesenjangan pembelajaran di Indonesia. Banyak anak Indonesia yang mengalami kehilangan belajar (lost of learning), sehingga sulit untuk memperoleh keterampilan dasar siswa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menawarkan tiga opsi bagi satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulumnya berdasarkan standar nasional pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran masing-masing satuan pendidikan. Ketiga opsi tersebut adalah penggunaan penuh kurikulum 2013, penggunaan kurikulum darurat, penggunaan kurikulum mandiri.
Sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan pembelajaran, Kurikulum merdeka yang sebelumnya terkenal sebagai Kurikulum Prototipe, kemudian dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel yang berfokus pada pengembangan materi esensial dan kepribadian serta kemampuan siswa. Pada kurikulum merdeka terdapat asesmen diagnostik kurikulum merdeka sebagai upaya untuk mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan dari peserta didik, guna mencapai tujuan pembelajaran yang tercita-citakan.
Asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik kurikulum merdeka yang dilakukan memiliki beberapa tujuan. Artinya, dengan cepat memetakan kemampuan siswa dalam pelajaran dan mengidentifikasi mereka yang sudah memahami, setengah paham, dan tidak memahami pelajaran yang diajarkan.
Ada dua jenis evaluasi diagnostik atau diagnostik yang umum dilakukan: non-kognitif dan kognitif. Kedua jenis evaluasi diagnostik ini memiliki tujuan evaluasi yang berbeda. Penilaian non-kognitif bertujuan untuk mengetahui dan memahami kesejahteraan psikologis dan sosial emosional siswa, aktivitas siswa selama belajar di rumah, gaya belajar siswa, interaksi siswa, dan status keluarga siswa.
Penilaian kognitif bertujuan untuk mengidentifikasi pencapaian kemampuan siswa, tetapi menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kemampuan siswa rata-rata untuk meningkatkan atau memberikan instruksi tambahan kepada siswa di bawah rata-rata.
Fungsi tes diagnostik ini adalah untuk mengidentifikasi masalah siswa dan ketidakmampuan belajar. Selain itu, penilaian diagnostik membantu guru merencanakan pembelajaran yang efektif. Membantu memperoleh informasi lengkap tentang siswa (kekuatan, ketidakmampuan belajar) dan menetapkan dasar untuk evaluasi pembelajaran lebih lanjut.
Contoh penerapan asesmen diagnostik
Guru mengacu pada keterampilan dasar sederhana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi untuk mendiagnosis pelajaran matematika untuk lima siswa kelas lima. Guru kemudian merangkum 10 soal penilaian penerimaan siswa untuk mata pelajaran matematika. Tema yang diberikan adalah penjumlahan dan pengurangan, panjang, luas, dan keliling.
Guru harus membuat diagnosis sederhana ini secara teratur setiap bulan. Hasil evaluasi berguna untuk mengadaptasi bahan pembelajaran sesuai dengan tingkat pelanggaran siswa. Evaluasi diagnostik berkala ini harus dilakukan di setiap kelas untuk semua tingkat pendidikan.
Apabila guru mengalami Kendala yang meliputi kesulitan dalam membuat asesmen penilaian untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik, kesulitan menyusun laporan penilaian capaian pembelajaran kurikulum merdeka, ataupun kesulitan menyusun rapor kurikulum merdeka, sehingga ingin tahu cara mudah penyusunan laporan capaian pembelajaran dan rapor pada kurikulum merdeka?
Info diklat online
Silahkan ikuti diklat, salah satunya yakni diklat online 64 JP Penyusunan Asesmen Diagnostik dan Laporan Penilaian Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Seluruh Peserta Mendapatkan Sertifikat 64JP.
Narasumber Spesial dalam diklat ini, yakni Dr. Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd. Beliau adalah Dosen Fakultas Ekonomi UNNES dan Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak. Untuk pelaksanaannya yakni tanggal 06-12 April 2022 yang akan terselenggara Full Via Zoom Meeting Dan Streaming YouTube. Investasi khusus, atau biaya registrasi cukup dengan Rp. 129.000 bagi Non Member/Umum, dan Rp. 99.000 untuk Member e-Guru.id.
Langkah Pendaftaran
1️. Transfer biaya Pendaftaran pada rekening 0158622716 (BNI) An. Heri Triluqman Budi Santoso
2️. Mengisi link Pendaftaran: http://bit.ly/Diklat64_Diagnostik