Wow facebook bisa gini, pada umumnya guru masih kurang menguasai TIK, namun motivasi mereka menggunakannya untuk pembelajaran cukup tinggi. (Siswanto, dalam Kustijono et al., 2018).
Pengguna Facebook di Indonesia berasal dari berbagai kalangan dan sebagian besar adalah remaja. Kemudahan yang diberikan di Facebook menjadi daya tarik tersendiri bagi para remaja, karena itulah kebanyakan dari mereka memiliki akun Facebook. Di era global saat ini, menggunakan Facebook dalam pembelajaran adalah suatu keharusan, terlepas dari pro dan kontra.
Bagaimana Mengajar Menggunakan Facebook?
Kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, tidak membosankan, serta kreatif menjadi tugas pendidik untuk membuat peserta didik nyaman dan belajar dengan bahagia. Hal tersebut dapat menjadi nyata dengan penggunaan multimedia dalam pembelajaran.
Inovasi dalam bentuk teknis dengan penggunaan alat-alat penunjang pembelajaran, simotik yang merupakan representasi dari teks, tabel, grafik dan lainnya, serta sensorik yang berfungsi guna menerima tanda.
Facebook menjadi salah satu media sosial yang dapat berguna dalam proses pembelajaran sebagai bentuk dari multimedia. Facebook dapat menjadi penunjang pembelajaran yang efektif lantaran penggunanya yang sangat banyak, terdiri dari berbagai usia/kalangan.
.
Layanan yang diberikan oleh Facebook sangat lengkap, salah satu kelebihannya adalah dapat digunakan untuk membuat komunitas. Dengan komunitas ini, kita bisa berbagi dan mencari solusi.
Contoh Penggunaan Sosial Media yang Kurang Tepat
Penggunaan Facebook oleh pelajar di Indonesia seringkali digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau sekedar hiburan. Mereka suka bermain game dan teka-teki tanpa tujuan dan minat yang jelas, atau hanya membahas topik yang tidak perlu. Kegiatan seperti ini akan membuang banyak waktu dan uang. Ini adalah keputusan yang buruk jika kita menyalahkan Facebook, karena teknologi pada dasarnya netral.
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Oleh karena itu, kita perlu mengajak siswa untuk menggunakan Facebook secara lebih aktif. Penulis berpendapat bahwa dengan mengembangkan kreativitas, Facebook dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran.
Penggunaan facebook di sekolah menengah dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi dampak negatif penggunaan facebook atau sosial media pada siswa. Untuk itu, kegiatan PKM menitikberatkan pada pemanfaatan Facebook sebagai media inovatif dalam pembelajaran SMP dan SMA.
Adapun tujuan yang dicapai dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah memperdalam pemahaman guru lembaga mitra untuk menggunakan Facebook sebagai media pembelajaran yang inovatif,
Kemudian membuat media inovatif di Facebook melalui pengajar di lembaga mitra dan terapkan pada pembelajaran. Penggunaan Facebook sebagai media pembelajaran yang inovatif telah mendapat reaksi positif dari siswa.
Guru kelompok atau anggota siswa dapat memulai suatu topik untuk didiskusikan bersama dengan mengunggah foto atau video yang berisi uraian materi. Anggota kelompok yang lain kemudian dapat menambah pengetahuan dan pendapat tentang topik yang telah mereka diskusikan.
Melalui kelompok, siswa dapat mengkritisi pendapat temannya dan menambah pengetahuan mereka. Guru dapat memantau dan memoderasi diskusi dan memodifikasi konsep yang berbeda. Kegiatan ini dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, sehingga dapat dilakukan di luar kelas.
Sebagai varian pembelajaran alternatif, penggunaan Facebook tentunya menarik bagi guru untuk digunakan di dalam kelas. Selain itu, perlu diadakan workshop berkala tentang pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi lainnya. Hal ini memungkinkan guru untuk mengembangkan pembelajaran yang aktif, inovatif dan kreatif. Efektif dan menyenangkan.
Guna menambah pengetahuan pendidik wajib baca berbagai literasi, serta dapat mengikuti berbagai pelatihan, salah satunya pelatihan memahami kebijakan kurikulum prototipe dan latihan merancang pembelajarannya. DAFTAR SEKARANG!
More Info:
https://wa.me/6285161610200