Pemberian Pekerjaan Rumah atau PR untuk siswa dipandang telalu membebani, sehingga masih menjadi pro dan kontra di kalangan peserta didik dan pendidik.
Sebagian ada yang berpendapat bahwa pemberian PR dapat membantu siswa berlatih soal. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa memberikan PR akan membuat siswa merasa tertekan.
Karena menurutnya, siswa akan belajar dua kali yaitu ketika di sekolah dan di rumah. Padahal, maksud dari guru memberikan PR tidak buruk.
Hanya ingin agar siswanya lebih paham akan materi yang sudah diajarkan. Dan menjadi bahan evaluasi guru, sejauh mana siswanya memahami materi tersebut.
Berikut ada beberapa kegiatan yang dapat menggantikan pemberian PR kepada siswa. Dengan melihat tujuan dari guru memberikan PR.
Menerapkan Metode Project Based Learning
Project Based Learning mendorong siswa untuk fokus dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Proyek yang sedang dikerjakan merupakan kegiatan pengganti Pekerjaan Rumah (PR) yang seharusnya lebih menarik bagi siswa.
Sebaiknya sebagai guru tetap membuka jalur komunikasi selama siswa mengerjakan proyeknya di rumah. Guru juga harus memberikan ekspektasi dan sistem penilaian yang jelas agar siswa tahu apa yang harus dilakukannya.
Dengan bimbingan dan kerangka yang baik, program pengganti PR ini dapat menumbuhkan etos kerja siswa. Mereka juga belajar mengatur waktu, kapan mengerjakan proyeknya agar masih dapat menikmati waktu luangnya.
Eksplorasi dan Observasi
Pendalaman karakter jadi pengganti PR untuk siswa juga dapat dilakukan melalui kegiatan eksplorasi dan observasi di luar sekolah. Beri kesempatan kepada siswa untuk mengamati aktivitas di luar sekolah yang sesuai dengan minat mereka.
Guru bisa menggunakan museum, perpustakaan kota, pasar tradisional, kompleks pertokoan, alun-alun kota, kantor pemerintahan, atau tempat-tempat lain di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa sebagai objek pengamatan.
Pengganti selain PR ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan orang-orang di tempat yang dipilihnya. Pengalaman di luar kelas seperti ini juga turut berperan dalam pendidikan karakter siswa.
Guru dapat memberikan panduan apa saja yang harus diamati, kemudian memeriksa laporan hasil pengamatannya atau digunakan sebagai bahan diskusi dan presentasi di kelas.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya