Tips Mudah Jago Public Speaking untuk Guru!

- Editor

Minggu, 22 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Public Speaking untuk GuruPublic Speaking atau kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Termasuk oleh guru.

Hal ini dikarenakan tugas guru yang menyampaikan dan menerangkan suatu materi kepada siswa. Tidak hanya satu minggu atau satu bulan sekali. Melainkan setiap hari dan selama jam pelajaran.

Maka ketika guru tidak melatih public speaking yang bagus, hal ini akan menghambat tugasnya. Siswa akan merasa kurang dalam mendapatkan materi. Atau bahkan siswa akan merasa tidak mengerti dalam materi tersebut.

Menurut pendapat dari Nowak (2004) yang menjelaskan bahwa ada tiga seni atau cara untuk menjadi pembicara yang istimewa. Berhubung mengajar juga merupakan sebuah “seni” maka pendapat Nowak ini bisa dijadikan dasar oleh guru untuk merancang pembelajaran yang efektif berbasis public speaking. Ada dua yaitu the art of the craft dan the art of the connection

The Art Of Craft

Keterampilan atau seni yang bisa diolah pada diri seorang public speaker. Arti lainnya adalah bahwa lima aspek yang termasuk “the art of craft” yaitu “voice, body movement, gestures, eye contact dan energy” semuanya bersifat unik. Maksudnya setiap orang bisa menampilkan hal yang berbeda tanpa harus meniru orang lain. 

Maka untuk menjadi guru yang istimewa/the exceptional teacher, seorang guru harus melatih dan mengoptimalkan penggunaan kelima aspek tersebut.

1. Voice (suara)

Suara adalah bunyi yang keluar dari mulut ketika pita suara bergetar. Nowak (2004) menyatakan bahwa “…Almost any aspect of our voice can be readily shaped, adapted, developed, and modified”, artinya hampir setiap aspek dari suara kita dapat mudah dibentuk, disesuaikan, dikembangkan dan dimodifikasi. 

Untuk kepentingan pembelajaran, seorang guru harus mengelola suaranya agar terdengar jelas dan nyaman di telinga peserta didik. Sesuatu yang terdengar indah dan nyaman akan ditangkap oleh indera pendengaran peserta didik lalu akan menimbulkan sensasi.

Sensasi inilah yang menyebabkan munculnya persepsi dan memori. Oleh sebab itu, pendidik harus berupa mengelola suaranya agar terdengar jelas dan nyaman. 

Hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan suara adalah volume suara atau kebulatan suara, kejelasan pengucapan (clarity), ketepatan berhenti dan memulai pembicaraan (pause), kecepatan berbicara (pace), penekanan pada kata-kata kunci (emphasis) serta kesadaran diri (self aware). 

Sehubungan dengan kecepatan berbicara bagi seorang pendidik, disarankan antara 100 – 150 kata per menit. Artinya, jika anda berbicara kurang dari 100 kata per menit maka anda termasuk pembicara yang lambat. Jika jumlah kata yang anda ucapkan per menit adalah 100 – 150 kata maka anda kecepatan berbicara anda adalah baik. 

Namun, jika lebih dari 150 kata maka anda termasuk orang yang cepat dalam berbicara. Cepat atau lambat dalam berbicara perlu diperhatikan oleh seorang pendidik karena kemampuan peserta didik mencerna penjelasan guru hanya setengahnya dan akan terus berkurang karena durasi dan berbagai “noise” baik internal maupun eksternal.

2. Body Movement

Potensi diri kedua yang termasuk “the art of craft” untuk mewujudkan “the exceptional teacher” adalah “body movement” atau perpindahan badan. Seorang pembicara atau pendidik yang hanya berdiri mematung di depan kelas akan terlihat kaku serta akan membuat peserta didik yang duduk di bagian belakang berkurang perhatiannya. 

Dengan gerakan berpindah yang dilakukan guru merupakan strategi untuk memastikan semua peserta didik tetap dalam kendali pendidik. 

Maka selalulah berpindah selama pembelajaran dalam artian ada kalanya berdiri di depan jika guru menjelaskan sesuatu yang ada pada media atau menulis, lalu berpindahnya ke sisi kanan kelas untuk mengamati aktivitas belajar peserta didik di sisi kanan, lalu berpindahlah ke sisi kiri, masuklah ke tengah kelas untuk mengamati aktivitas belajar dalam kelompok lalu berdirilah di belakang kelas untuk melihat peserta didik yang menyampaikan atau menjelaskan sesuatu di depan kelas. 

Nowak dalam bukunya mengatakan “If I just stand here and don’t move, maybe they won’t notice me”. Perpindahan posisi pendidik dalam pembelajaran akan mengikat perhatian peserta didik. Ruben & Steward (2013) menuliskan bahwa jarak fisik dari sumber (belajar) memiliki pengaruh yang besar terhadap kemungkinan kita memperhatikan pesan tertentu (proximity).

3. Gestures

Tips public speaking untuk guru selanjutnya adalah gestur. Gestur adalah bentuk dari komunikasi non verbal berupa gerakan anggota tubuh seperti kepala, ekspresi wajah, bahu atau tangan. Gesture sebagai sebagai gerakan anggota tubuh akan memperkuat pesan, membantu sampainya pesan yang sulit dimengerti dengan bahasa

lisan serta meningkatkan perhatian. Gesture akan menambah rasa dan menguatkan makna bahasa lisan. 

Contoh ketika pendidik mengacungkan jempol kanan ke arah siswa yang baru saja selesai mengerjakan sebuah soal maka itu artinya sebuah pujian.

4. Eye Contact

Dengan adanya kontak mata maka kita bisa mengetahui apakah orang lain mau berkomunikasi dengan kita atau membuka diri untuk berinteraksi.

Agar tidak menimbulkan efek lain akibat kontak mata maka disarankan agar kontak mata yang dilakukan dalam bentuk sapuan pandangan tanpa rasa atau disebut juga dengan teknik “scanning”. 

Kecuali, jika ada respon dari seorang peserta didik seperti bertanya maka barulah pendidik memberikan kontak mata yang lebih.

Selain kontak mata ada juga istilah pandangan mata (eye gaze) serta kontak wajah (face contact) dan saling pandang (mutual gaze). Penerapannya dalam pembelajaran disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Energy

Energi adalah kekuatan yang datang dari dalam diri. Kenapa ada guru yang begitu bersemangat dalam mengajar?, karena gurunya punya energi.

Dari Mana energi itu datang? Ada banyak faktor. Energi bisa datang dari asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi serta energi juga bisa datang karena lingkungan yang mendukung. 

Suasana kelas yang dinamis, peserta didik yang aktif belajar dan memiliki perhatian yang tinggi akan menambah energi seorang pendidik dalam pembelajaran, begitu juga sebaliknya.

The Art Of The Connection

1. Finding the intention/berniat dengan penuh kesadaran. 

Dalam ajaran Islam ada kalimat yang menyatakan “segala sesuatu itu tergantung kepada niat dari orang yang melakukan”. Niat akan membentuk dan mendorong energi kita. Niat yang kuat akan dapat menarik energi yang besar dari dalam diri kita yang barangkali saja selama ini kita tidak pernah mengetahuinya. 

Sebelum masuk kelas maka seorang pendidik harus berniat dengan sadar dan ikhlas bahwa apa yang akan dilakukan adalah tugas dan kewajiban serta cara bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan. Barangkali, karena sudah menjadi rutinitas harian, banyak guru lupa berniat sebelum memasuki kelas.

2. Selecting the Frame/pilih kerangka

Peran dan fungsi pendidik mulai bergeser dari “teachers centred” menjadi “students centred”. Dalam Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar proses dijelaskan bahwa pembelajaran Kurikulum 2013 menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik. 

Walaupun demikian, tetap saja antara pendidik dan peserta didik memiliki batas yang jelas dalam hal format interaksi di dalam kelas. Bukan berarti, karena sama – sama peserta didik lalu peserta didik bisa menganggap enteng pendidik. Untuk itu, perlu diciptakan kerangka dalam pembelajaran. Ada tiga jenis kerangka yang dapat guru pilih sesuai dengan keadaan siswanya masing-masing.

  • Kerangka diktator
  • Kerangka grup
  • Kerangka invitas

3. Embracing the humor/menciptakan humor

Humor atau sesuatu yang lucu disukai banyak orang. Humor dalam KKBI diartikan sebagai sesuatu yang lucu;keadaan (dalam suatu cerita dan sebagainya) yang menggelikan hati;kejenakaan;kelucuan. Menurut Nowak (2004), humor memiliki peran seperti:

  • Humor melibatkan/mengakrabkan
  • Humor merilekskan suasana
  • Humor menetapkan kesamaan dan tertawa itu baik membantu menurunkan tekanan dan ketegangan

Hanya saja, seorang pendidik harus pandai mencari dan menempatkan humor dalam pembelajaran. Humor dalam pembelajaran ibarat hiasan saja yang sifatnya “sunnah” bukan “wajib”. Tidak harus dalam setiap pertemuan ada humor. 

Humor diperlukan sebagai “ice breaker” suasana yang mulai tidak kondusif atau disaat peserta didik mencapai “plateau learning” atau titik kebosanan seperti letih dan jenuh karena sudah lama belajar, letih karena soal yang sulit-sulit, mengantuk karena belajar sesudah makan siang. Untuk kondisi-kondisi tersebut guru boleh menyelipkan humor dalam pembelajaran. 

4. Inviting dialog/menciptakan dialog.

Dialog merupakan bentuk komunikasi yang intim antara dua atau lebih orang dalam pembelajaran. Dialog dalam pembelajaran artinya terjadi pertukaran ide/gagasan antara pendidik dengan peserta didik atau antara peserta didik dengan peserta didik yang lain. 

Pendidik yang efektif adalah pendidik yang mampu memfasilitasi peserta didik untuk berdialog. Tingkat lanjut dari dialog adalah kolaborasi yang merupakan salah salah satu elemen penting dalam pembelajaran abad 21. 

Penjelasan dan tips diatas dapat membantu guru untuk berlatih kemampuan berbicara, Public speaking untuk guru tentunya harus disesuaikan dengan keadaan lingkungannya masing-masing. Harus dapat memilih cara yang tepat.

Memang tidak mudah untuk dapat menentukan cara yang tepat. Tetapi jika terus dilatih dan diterapkan menggunakan sistem trial and error maka, guru pasti akan menemukan cara yang tepat. (mfs)

Segera daftarkan diri Anda dalam Pelatihan bersertifikat 32 JP “Meningkatkan Soft Skill Guru SD/MI untuk Pembelajaran di Era Merdeka Belajar” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 13-22 Juni 2022 menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Telegram.
Ayo Persiapkan diri Anda untuk kenaikan pangkat yang lebih mudah dan cepat!

KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR

Gabung grup Telegram Guru Cerdas Era Digital untuk mendapatkan informasi terkait dengan Diklat, Webinar/Seminar, Pelatihan, Workshop, Bimtek, Lokakarya, dan informasi terbaru di bidang pendidikan.
Bergabung Sekarang!

Berita Terkait

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN
4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?
PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 11:00 WIB

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN

Sabtu, 27 April 2024 - 10:13 WIB

4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:57 WIB

Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Berita Terbaru