Mekanika Teknik atau Mektek adalah ilmu berhitung yang mempelajari dasar- dasar perhitungan statika dan kekuatan suatu konstruksi. Mekanika Teknik merupakan salah satu pelajaran yang ditakuti banyak siswa, terutama siswa SMK.
Tapi sebenarnya Mektek adalah pelajaran yang mengasyikkan. Pasalnya, ketika kita dapat memecahkan soal-soal di dalam Mektek, maka akan timbul rasa puas dan bangga.
Berikut ini adalah tips dan trik mudah mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan Mektek:
Pahami Fungsi Ilmu Mekanika Teknik
Semua perhitungan pada konstruksi teknik sipil hampir semua menggunakan perhitungan dari ilmu Mekanika Teknik, seperti menentukan kekuatan dimensi bahan tulangan pada konstruksi baja, konstruksi beton, konstruksi kayu, konstruksi jembatan. Perencanaan perhitungan dalam konstruksi tersebut menggunakan teori dari ilmu Mekanika Teknik. Jadi betapa hebatnya kita jika mampu mengerjakan soal-soalnya.
Pahami Arti Gaya dan Resultan gaya.
Gaya adalah beban atau berat suatu benda. Resultan gaya adalah jumlah dari dua atau lebih gaya yang terdapat pada suatu benda. Di dalam operasi hitungan penjumlahan dan pengurangan pada Mekanika Teknik sama seperti operasi hitungan Matematika.
Contoh: Jika gaya (F1) = 2 ton , dan gaya (F2) = 4 ton, keduanya dengan arah yang sama, maka Resultan (R) = F1 + F2 = 2+ 4 = 6 ton.
Demikian juga jika gaya (F1) = 2 ton , dan gaya ( F2) = 4 ton , keduanya dengan arah yang berlawanan, maka Resultan (R) = F1 – F2 = 2- 4 = -2 ton
Pahami Bagian-Bagian Konstruksi
Konstruksi gedung terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas yakni lantai hingga atap, dan konstruksi bagian bawah yaitu lantai hingga pondasi.
Konstruksi bagian atas meliputi lantai, dinding, kolom, ring balok, kuda-kuda, dan penutup atap. Sedangkan konstruksi bagian bawah meliputi sloof dan pondasi. Dengan memahami bagian-bagian konstruksi tersebut, khususnya konstruksi gedung, maka kita dapat membayangkan letak tumpuan dan beban dalam perencanaannya.
Pahami Arti Tumpuan, Besarnya Reaksi dan Pembebanan
Tumpuan ialah tempat perletakan berdirinya suatu konstruksi. Ada 5 macam tumpuan yang terdapat pada suatu konstruksi, yang masing-masing memiliki jumlah reaksi berbeda, yaitu :
Tumpuan sendi = 2 reaksi; rol = 1 reaksi; jepit = 3 reaksi; pendel = 1 reaksi dan titik = 0 reaksi.
Jumlah reaksi dapat menunjukkan bahwa konstruksi tersebut merupakan konstruksi statis tertentu atau statis tak tentu. Jika konstruksi statis tertentu, dapat dihitung dengan syarat keseimbangan.
Pembebanan adalah beban yang diterima suatu konstruksi. Pembebanan meliputi beban terpusat dan beban merata. Beban terpusat (P) terletak pada suatu titik dan Beban merata (q) terletak merata pada sepanjang konstruksi.
Pahami Perbedaan Gaya Geser dan Gaya Momen
Gaya geser biasa dikenal dengan bidang (D) dihitung berdasarkan besarnya pembeban saja, sedangkan gaya momen biasa dikenal dengan bidang (M) dihitung berdasarkan besarnya beban dikalikan jarak.
Pahami Simbol pada Gambar Bidang Gaya
Gambar bidang gaya adalah gambaran suatu diagram gaya, yang menggambarkan letak dan besarnya reaksi, gaya geser, dan gaya momen. Skala beban dan jarak hendaknya ditentukan terlebih dahulu.
Misal, skala jarak 1 cm pada bidang gaya mewakili 1 meter (biasa ditulis 1 cm:1 meter). Dan skala beban 1 cm pada bidang gaya mewakili 1 ton (biasa ditulis 1 cm :1 ton).
Untuk simbol bidang gaya yang nilainya positif, maka letak bidang gaya di atas garis normal. Dan bidang gaya yang nilainya negatif, maka letak bidang gaya di bawah garis normal.
Pahami Metode Perhitungan
Sebelum menghitung besarnya reaksi, perhatikan arah gayanya. Jika arah gaya searah jarum jam, maka tanda operasi perhitungannya positif. Dan jika berlawanan arah jarum jam, maka operasi perhitungannya negatif. Dan simbol EMa = 0, artinya semua hitungan menuju ke titik A yang hasilnya = 0. Sedang simbol EMb = 0, artinya semua hitungan menuju ke titik B yang hasilnya = 0
Periksa Keseimbangan
Prinsip keseimbangan, Aksi = Reaksi. Jadi RA + RB = jumlah semua beban.
Konstruksi balok sederhana dengan tumpuan sendi dan rol mempunyai beban terpusat 2 ton.
Jarak a = 3 meter , dan b = 7 meter. L = 10 meter, maka RA = 1,4 ton dan RB= 0,6 ton.
Ketika diperiksa dengan keseimbangan RA + RB = P, hasilnya 1,4 + 0,6 = 2 [seimbang]
Ditulis oleh Yayuk Setya Purwaningsih, ST.M.Eng, Guru SMK Negeri 1 Madiun