Tips Atasi Learning Loss dengan Diferensiasi Pembelajaran

- Editor

Sabtu, 14 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tips Atasi Learning LossLearning Loss adalah kondisi dari hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dirasakan oleh siswa.

Perubahan metode pembelajaran secara mendadak hingga menurunnya kondisi fisik dan psikis siswa menjadikan learning loss menjadi salah satu dampak dari pandemi covid-19.

Dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, learning loss disebut sebagai bentuk penurunan capaian belajar. Selama terjadinya pandemi, pendidikan dilaksanakan secara daring dimana terjadi kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran.

Hal tersebut menjadi penyebab munculnya learning loss dan capaian belajar siswa menjadi menurun. Menurut sebuah studi, pembelajaran tatap muka secara langsung dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh.

Apa itu Learning Loss?

Learning loss ditandai dengan munculnya rasa bosan belajar, tidak semangat belajar, dan turunnya motivasi dalam belajar atau memahami materi dan mengerjakan tugas.

Hal tersebut biasa terjadi ketika periode libur panjang pada kalender akademik, peristiwa putus sekolah, hingga ditutupnya sekolah tatap muka karena faktor pandemi.

Akibat yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 yang mengarah pada learning loss yaitu siswa kehilangan kesempatan belajar sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, hak siswa untuk mendapatkan pembelajaran tidak dapat terpenuhi secara maksimal.

Apabila siswa terus-terusan berada di laur sekolah, siswa tidak akan mendapatkan dukungan akses pendidikan. Karena, bagi siswa, sekolah bukan hanya sebagai tempat untuk belajar tetapi juga lingkungan yang mendukung siswa unttuk meningkatkan berbagai kemampuan, mendapatkan kesempatan berkembang, dan bersosialisasi.

Dikarenakan pandemi covid-19 belum usai, pemerintah berupaya supaya siswa tetap bisa bersekolah dengan kondisi aman dan nyaman. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, harapannya sekolah dapat memberikan suasana belajar yang aman dan nyaman bagi siswa.

Perubahan paradigma pembelajaran harus segera dilaksanakan. Diharapkan perubahan paradigma tersebut mampu untuk meningkatkan pendidikan.

Pendidikan yang bermutu yaitu pendidikan yang dapat memberikan dan memfasilitasi kebutuhan dari setiap siswa.

Penerapan proses pembelajaran tradisional yang menganggap semua siswa sama, lebih berpusat pada guru, tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran.

Sebagai solusi mengatasi learning loss, setiap dari elemen pendidikan harus memastikan bahwa siswa mendapatkan hak belajar, kesehatan, kesejahteraan, dan kebutuhan lain dari siswa.

Dalam hal ini, sekolah juga harus turut membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran selama PJJ.

Dengan demikian, diperlukan sebuah strategi untuk meminimalisasi dan mengatasi hal tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi learning loss yaitu dengan strategi diferensiasi pembelajaran.

Apa itu Diferensiasi Pembelajaran?

Diferensiasi pembelajaran adalah pendekatan yang memandang bahwa siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Pendekatan ini lebih berfokus kepada siswa, dimana keberagaman siswa selalu dipelajari dan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa.

Pembelajaran ini memberi keleluasaan pada siswa guna meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut.

Dalam hal ini, pembelajaran yang berfokus pada siswa sebagai subjek bukan sebagai objek. Oleh karena itu, pembelajarannya tidak lagi teacher center akan tetapi student center.

Dalam kelas diferensiasi terdapat 3 elemen penting yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu:

  1. Content (input) yakni mengenai apa yang dipelajari oleh siswa, termasuk persiapan materi yang tepat untuk siswa.
  2. Proses yakni bagaimana siswa mendapatkan informasi dan membuat suatu ide mengenai hal yang dipelajarinya. Sehingga strategi yang dibuat guru disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa,
  3. Product (output) yakni bagaimana siswa akan mendemonstrasikan apa yang sudah dipelajari.

Kebutuhan Siswa untuk Diferensiasi Pembelajaran

Penerapan pendekatan ini perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan belajar siswanya yang dikelompokan dalam  3 kategori, antara lain:

1. Kesiapan Siswa

Dalam penerapan pendekatan ini dibutuhkan kesiapan siswa guna mencocokkan materi dari kurikulum yang sesuai dengan kesiapan maupun kemampuan siswa dalam memahami materi.

2. Minat Siswa

Penerapan pendekatan ini dapat memasukkan konsep-konsep utama dari kurikulum yang membangun dan memperluas minat siswa.

3. Profil Siswa

Dalam hal ini, profil siswa berkaitan dengan gaya belajar siswa dalam memahami materi.

Strategi Awal Diferensiasi dalam Proses Pembelajaran

Menentukan Keterampilan yang Akan Diajarkan

Salah satu cara efektif yang dapat digunakan yaitu menggunakan checklist untuk memantau perkembangan pembelajaran di dalam kelas.

Checklist juga berguna sebagai titik panduan untuk keterampilan yang perlu siswa kuasai sebelum belajar menuju tujuan kurikulum

Mengetahui Tingkat Pemahaman Siswa

Melalui kegiatan interaktif seperti diskusi maupun tanya jawab ringan yang berkaitan dengan topik, guru dapat meilhat tingkat pemahaman siswa, untuk kemudian melakukan pemetaan berdasarkan tingkat pemahaman mereka,

RPP Kelompok Kecil

Berdasarkan informasi tingkat pemahaman, siswa dalam kelompok kecil biasanya disebut dengan “kelompok kesiapan”. Hal ini bertujuan untuk menghindari pelabelan siswa berdasarkan kemampuan, yakni tidak ada kelompok rendah maupun tinggi. Tetapi, hanya ada kelompok yang siap untuk mengatasi keterampilan dengan cara yang berbeda.

Selalu Berikan Pilihan pada Siswa

Cara mudah untuk membangun jembatan antara diferensiasi dan kurikulum yaitu dengan mencoba menanamkan peluang pilihan pada siswa. Berikan ruang bagi siswa untuk membuat keputusan terkait pembelajaran mereka.

Tips Atasi Learning Loss dengan Diferensiasi Pembelajaran

Penerapan diferensiasi pembelajaran merupakan salah satu cara mengatasi learning loss. Berikut ini tips atasi learning loss menggunakan diferensiasi pembelajaran, antara lain:

Merancang Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan

Guru perlu merancang atau menciptakan suatu pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan untuk siswa. Hal ini meliputi, teknik mengajar, gaya mengajar, teknik penilaian, dan teknik pemberian umpan balik (feedback).

Metode yang akan diterapkan haruslah dapat memenuhi kebutuhan siswa, sehingga guru perlu untuk mengenali karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing siswa.

Fokus pada Kompetensi Siswa

Kompetensi yang dimaksud dalam hal ini yaitu tidak hanya mengetahui dan menghafal materi saja, tetapi sikap dan keterampilan apa yang dimiliki siswa setelah mempelajari materi.

Keuntungannya, guru saat ini sudah diberikan kebabasan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan siswa di sekolah menggunakan kurikulum darurat. Sehingga guru tidak harus menghabiskan selurh materi pelajaran dengan alokasi waktu yang sempit.

Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

Agar materi dapat tersampaikan dengan mudah dan dapat diterima dan dipahami oleh siswa dengan mudah, salah satu caranya yaitu dengan cara guru menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu menggunakan metode pembelajaran yang kreatif, menghias kelas, menata ruang belajar agar nyaman dipakai siswa, dan mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan distraksi bagi siswa.

Mempersiapkan Alat dan Bahan Pembelajaran dengan Baik

Ada baiknya jika guru bersiap lebih awal supaya dapat melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat dan bahan yang diperlukan, sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar.

Memanfaatkan Teknologi dan Aplikasi yang Tepat

Pemanfaatan teknologi dan aplikasi yang tepat juga berkontribusi terhadap keberhasilan guru dalam mengajar.

Teknologi dapat berhasil apabila sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicanangkan. Oleh karena itu, tentukan tujuan terlebih dahulu, kemudian cari aplikasi atau teknologi yang sesuai dan dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran.

Itulah beberapa tips atasi learning loss menggunakan diferensiasi pembelajaran. Dalam hal ini kualitas guru sangat menentukan keberhasilan pembelajaran diferensiasi.

e-Guru menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG

Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI

(AA)

Berita Terkait

Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Penting Diketahui Sebelum Daftar Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024
Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru
Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025
Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 10:58 WIB

Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 05:44 WIB

Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap

Kamis, 5 Desember 2024 - 05:23 WIB

Penting Diketahui Sebelum Daftar Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024

Selasa, 26 November 2024 - 07:20 WIB

Program Mendikdasmen Demi Kualitas dan Kesejahteraan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi dalam Pidato HGN 2024

Senin, 25 November 2024 - 11:28 WIB

Guru Non Sertifikasi Full Senyum, Mendikdasmen Siapkan Kado Pengadaan PPG Tahun 2025 Hingga 850ribu Guru

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis