Cara menangani murid yang sulit diatur memang akan menjadi tantangan sendiri bagi seorang guru. Apalagi jika murid tersebut masih tergolong baru.
Ketika memasuki tahun ajaran baru dan banyak jumlah murid yang masuk, kita tidak pernah tahu karakter seperti apa yang akan dihadapi.
Jika bertemu dengan murid yang giat dan rajin, tentunya akan sangat menyenangkan. Namun, jika sebaliknya, menghadapi murid yang sulit diatur bisa terasa seperti cobaan yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.
Mau sesulit apapun, sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai guru untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.
Melalui artikel ini, kami akan sedikit berbagi alternatif tentang cara menangani murid yang sulit diatur.
Rencanakan Beragam Metode Mengajar
Setiap murid memiliki keunikan masing-masing. Persiapkan berbagai metode mengajar yang bervariasi, seperti diskusi kelompok atau simulasi bisa menjadi salah satu jalan keluar menghadapi murid yang sulit diatur.
Dengan memiliki metode mengajar yang variatif ini, ini tidak hanya membuat kelas lebih seru, tetapi juga membantu mengurangi sikap murid yang sulit diatur.
Guru sekarang memang dituntut memahami berbagai metode dalam belajar. Sehingga diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk menghadapi karakter siswa yang bermacam-macam tersebut.
Gunakan Peringatan Nonverbal
Saat berhadapan dengan siswa yang sulit diatur, jangan dimasukkan di hati. Jangan suka marah-marah. Pahamilah bahwa mereka adalah anak-anak yang masih belajar.
Dalam memberikan peringatan, jangan habiskan tenaga untuk itu semua. Banyak guru ketika menghadapi siswa yang sulit diatur akan berteriak yang sebenarnya itu tidak akan efektif.
Daripada berteriak, coba gunakan isyarat nonverbal, seperti menaruh jari telunjuk di depan mulut. Ini bisa lebih efektif daripada berteriak, yang hanya menguras emosi dan memberikan contoh yang buruk.
Hindari Mengatakan “Jangan”
Cobalah untuk menghindari kata “jangan” ketika memberikan peringatan. Sebaliknya, gunakan kalimat positif yang memberi solusi, seperti “Ayo, perhatikan agar kalian bisa mendapat nilai bagus di ujian nanti.”
Menurut teori psikologi anak, kata-kata “Jangan” yang sering diucapkan kepada anak dapat memiliki dampak buru. Di antaranya adalah akan membuat anak takut mengambil keputusan ketika mereka kelak sudah dewasa.
Dalam mencegah atau memberikan nasihat kepada anak, sebaiknya selalu gunakan kalimat positif yang tidak mengandung kata “Jangan”.
Halaman Berikutnya
Fokus pada Perilaku Positif…..
Halaman : 1 2 Selanjutnya