Tahapan evaluasi penerapan pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah aktivitas yang penting dilakukan oleh para pendidik. Aktivitas evaluasi ini tidak hanya dilakukan pada saat pembelajaran berakhir, tetapi juga pada saat sebelum dan proses pembelajaran berlangsung.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap peserta didik secara individu. Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, evaluasi menjadi bagian penting untuk menentukan dimulainya sebuah siklus pembelajaran yang baru. Evaluasi ini tidak hanya berfungsi untuk mengevaluasi pencapaian peserta didik, tetapi juga untuk merefleksikan pengalaman belajar yang telah dilalui dan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan di kelas.
Tahapan evaluasi penerapan pembelajaran berdiferensiasi bukanlah penghakiman bagi peserta didik. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam pembelajaran berdiferensiasi. Evaluasi ini juga dapat membantu guru dalam meningkatkan kapasitas mengajar dan memotivasi diri sendiri untuk terus berusaha memperbaiki proses pembelajaran.
Penting bagi guru untuk merefleksikan hal-hal berikut. Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan, untuk membantu guru merefleksikan proses pembelajaran, antara lain:
- bagaimana saya tahu bahwa pembelajaran dan metode pengajaran di kelas, mata pelajaran, dan kegiatan tertentu sudah berfokus pada upaya peningkatan peserta didik?;
- bagaimana saya dapat belajar untuk meningkatkan kapasitas saya dalam mengajar, dan kondisi apa yang dapat memotivasi dan mendukung peningkatan diri saya sendiri?; dan
- saat saya sudah fokus pada peningkatan, tindakan spesifik apa yang akan memberikan pengaruh terbesar dalam mengubah apa yang akan saya dan peserta didik lakukan?
Dalam siklus proses pembelajaran berdiferensiasi, evaluasi dilakukan dalam tiga jenis asesmen pembelajaran.
Pertama, assessment for learning yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Asesmen ini dilakukan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar dan berfungsi sebagai asesmen diagnostik yang dilakukan di awal siklus proses pembelajaran berdiferensiasi. Tujuannya adalah untuk memahami profil peserta didik secara lebih mendalam, memantau proses belajar mengajar, serta membangun komunitas kelas yang efektif.
Kedua, assessment as learning, yaitu asesmen yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Asesmen ini dapat berfungsi sebagai asesmen formatif yang dilakukan melalui tahapan diferensiasi konten dan proses. Peserta didik dapat memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung dan memantau kemajuan belajar mereka sendiri.
Halaman berikutnya
Ketiga, assesment of learning…
Halaman : 1 2 Selanjutnya