Sebagai seorang guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS), Suyamto memahami betul bahwa dirinya harus rajin berkarya jika ingin mendapatkan kenaikan pangkat. Salah satu caranya adalah dengan menulis.
Menumbuhkankan semangat dalam menulis tersebut terkadang cukup sulit. Apalagi bagi guru yang tidak memiliki kemampuan menulis atau bahkan bagi guru yang terbentur dengan kesibukan sehari-hari sebagai pengajar di sekolah.
Namun beruntungnya untuk belajar berkarya menulis bagi seorang guru PNS, di era digital seperti sekarang ini relatif lebih mudah. Sebab, sudah tersedia platform online yang dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai tempat pengembangan diri. Di antaranya adalah e-Guru.id, GuruJuara.com, dan juga NaikPangkat.com.
NaikPangkat.com, selain sebagai media penyampai informasi dunia pendidikan, sesekali juga memberikan kelas menulis online yang dapat diikuti oleh para guru di seluruh Indonesia. Sementara itu, e-Guru.id adalah layanan yang fokus menyediakan pelatihan untuk pengembangan diri guru. Dan GuruJuara.com, adalah tempat guru belajar melalui kursus-kursus singkat yang dipandu oleh mentor yang kompeten.
Nah, salah satu pelatihan yang pernah diikuti oleh Suyamto atau yang akrab disapa Pak Yamto adalah “Kuliah WhatsApp: 30 Hari Jago Nulis” yang diselenggarakan oleh NaikPangkat.com. Melalui pelatihan tersebut, guru 54 tahun tersebut mengaku semakin semangat untuk menulis.
“Setelah mengikuti pelatihan, saya semakin bersemangat untuk menulis. Apalagi sebagai PNS, syarat untuk kenaikan pangkat harus ada bukti menulis di media,” tuturnya.
Suyamto sendiri merasa bersyukur karena saat ini bisa merasakan profesi guru dengan status PNS. Sebab posisi tersebut didapatkan setelah melalui perjalanan cukup panjang.
Ia lahir dari keluarga sederhana dengan lima bersaudara. Ketika masih kuliah, ia sudah terbiasa berkecimpung di dunia pendidikan. Setelah lulus kuliah, ia langsung mengabdi di SMPN 2 Gemolong sebagai guru tidak tetap selama 17 tahun 6 bulan sebelum akhirnya diangkat sebagai abdi negara pada tahun 2014.
“Pada tahun 2010 ada pengumuman penerimaan guru bantu, tetapi karena kendala ijazah yang tidak relevan, tidak bisa mendaftar. Kemudian selang satu tahun, ada pendataan guru honorer, saya ikut terdaftar dalam database Kategori II. Beberapa tahun kemudian ada seleksi CPNS dari kategori database II. Alhamdulillah, saya bisa lulus,” kenangnya.
Selain menjadi guru di sekolah formal SMPN 4 Satu atap Sumberlawang, lulusan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut juga sebagai ustaz yang mengajar di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) Masjid Sebelas Maret Yogyakarta yang ia dirikan.
Di manapun Suyamto mengajar, satu hal yang menjadi prinsipnya yaitu selalu disiplin dalam berangkat mengajar. Di SMPN 4 Satu atap Sumberlawang, guru yang tinggal di kawasan Tanon, Sragen, Jawa Tengah ini merupakan pengajar mata pelajaran IPS. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud