Kemampuan guru dalam melakukan identifikasi terhadap bakat dan potensi peserta didik sangat penting. Karena dengan melakukan identifikasi tersebut, seorang guru akan dapat melakukan bimbingan pada siswa secara benar sehingga anak-anak tersebut dapat mencapai kesuksesan sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Untuk itu, e-Guru.id menghadirkan Diklat “Strategi Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Tes Bakat Digital” yang dapat diikuti oleh seluruh pendidik di Indonesia.
Mungkin Bapak/Ibu guru sudah paham bahwa pada dalam diri setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Sehingga potensi yang dapat berkembang pun akan berbeda-beda pula.
Setidaknya terdapat 9 jenis kecerdasan yang ada pada diri anak yang dapat menentukan potensi anak. Di antara kecerdasan tersebut adalah kecerdasan verbal, kecerdasan logis, kecerdasan visual, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan eksistensial. Setiap kecenderungan kecerdasan pada anak ini dapat terwujud dalam keterampilan anak.
Misalnya untuk anak dengan kecerdasan verbal atau linguistik, akan sangat dominan dalam kemampuan menulis atau berbicara jika dibandingkan dengan anak yang lainnya. Dan anak dengan kecerdasan logis atau matematis, pasti memiliki keterampilan yang berbeda dengan anak dengan kecerdasan verbal. Nah, untuk itu, kecenderungan kecerdasan pada anak ini perlu diidentifikasi sejak dini agar seorang guru dapat memahami potensi siswa dengan baik.
Menurut Howerd Gardner, kecerdasan yang telah disebutkan di atas memiliki andil besar dalam menentukan anak dalam menuju kesuksesan. Dengan kata lain, meskipun anak memiliki IQ (intelegensi) yang tinggi tidak dapat menjamin kesuksesan di masa yang akan datang, kecuali dibimbing berdasarkan kecerdasan yang terdapat pada anak tersebut.
Ketika guru atau pendidik dapat melakukan identifikasi terhadap kecerdasan anak, maka proses pembelajaran akan jauh lebih mudah. Para siswa tersebut akan lebih termotivasi dalam belajar karena dihadapkan pada hal-hal yang sesuai dengan kecerdasannya masing-masing. Misalnya, anak dengan kecerdasan kinestetik akan sangat bahagia ketika diajak belajar menggunakan metode praktik secara langsung atau pembelajaran yang melibatkan fisik. Nah, itulah manfaat ketika seorang pendidik mengetahui bakat yang terdapat pada siswa.
Sementara itu, seringkali seorang guru salah dalam memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa. Guru mengatakan anak tertentu bodoh dan tidak memiliki bakat karena salah dalam melakukan identifikasi terhadap potensi anak.
Adapun cara melakukan observasi terhadap bakat dan minat anak ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara mengamati aktivitas dan kecenderungan pada anak. Selain itu, observasi bakat ini juga bisa dilakukan secara digital menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu.
Pembelajaran di era modern seperti sekarang ini sangat penting untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat alamiahnya masing-masing. Sebab, tuntutan zaman saat ini mewajibkan anak memiliki keterampilan tertentu yang dapat mendorong anak untuk sukses di bidangnya masing-masing.
Untuk anak dengan kecerdasan logis dan matematis, misalnya, akan sangat berkembang secara pesat jika terus diarahkan pada bidang-bidang yang bersifat analisis. Kelak di masa yang akan datang, dengan bimbingan yang tepat, anak dengan kecerdasan tersebut akan dapat membuat produk-produk teknologi seperti membuat perangkat lunak berbasis teknologi yang bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Untuk itu, mulai sekarang para pendidik dan orang tua perlu sadar untuk mengarahkan anak-anak didiknya dan mengembangkan potensi diri anak tersebut sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.