Dalam mengajar, guru harus mengerahkan semua keterampilan yang dimiliki, khususnya soft skill. Terlebih dalam penerapan konsep merdeka belajar, guru harus mampu menggali dan mengaplikasikan kemampuannya agar tercipta pembelajaran yang benar-benar merdeka. Tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk siswa dan satuan pendidikan. Lantas, bagaimana cara meningkatkan soft skill guru dalam kurikulum merdeka ini? Berikut ulasan kengkapnya, mulai dari macam soft skill hingga langkah pengembangannya:
Macam-macam Soft Skill Guru
Beberapa soft skill yang harus guru kuasai adalah:
Komunikasi
Soft skill pertama yang harus guru kuasai adalah komunikasi. Ini merupakan keterampilan dasar dalam mengajar. Bahkan, di bidang apapun, skill komunikasi yang baik sangat dibutuhkan. Di era merdeka belajar, siswa belajar dengan gaya baru. Dalam artian, suasan kelas tidak monoton dan terlalu terikat dengan tugas. Maka, guru harus mampu menghidupkan dengan lingkunan. Di sinilah letak pentingnya skill komunikasi.
Tidak hanya saat bersama siswa, keterampilan komunikasi juga sangat berguna saat berhadapan dengan sesama teman pendidik. Misalnya, dalam rapat evaluasi, setiap guru mata pelajaran, khususnya wali kelas, harus bisa menyampaikan perkembangan belajar siswa dengan baik. Dengan begitu, semua permasalahan yang ada akan tersampaikan untuk dicarikan solusi bersama-sama.
Selanjutnya, sift skill ini juga penting untuk diaplikasikan ketika berhdapan dengan wali murid. Bahkan, guru harus mampu melakukan personal approachment pada wali siswa. Tujuannya adalah agar jalinan tetap terjaga. Sehingga, jika muncul permasalahan, guru dan orang tua bisa bekerja sama dengan baik.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Meningkatkan Soft Skill Guru Untuk Pembelajaran Di Era Merdeka Belajar” Diklat akan diadakan 14- 23 November 2022 dengan instruktur yang luar biasa. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2149/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Kolaborasi
Soft skill guru selanjutnya adalah kolaborasi. Sebagai guru, Anda harus mampu berkolaborasi dalam segala kondisi. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai harapan dan tujuan bersama. Bahkan, guru juga harus mampu merangkul orang lain agar mau ikut andil dalam suatu hal. Lantas, apa hubungannya dengan pembelajaran serta satuan pendidikan?
Saat mengajar, tentunya, guru berharap agar siswa aktif dan mengikuti instruksi pembelajaran. Untuk membangkitkan semua itu, guru harus memiliki jiwa kolaboratif. Dalam artian, guru sudi merangkul siswa, menuntun, dan membentuk aksi kolaborasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kegiatan yang melibatkan otak dan tenaga. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa guru tidak sekadar memerintah, tetapi juga menujukkan bagainana sikap kolaboratif yang sesungguhnya.
Begitu juga dengan sesama teman pengajar, guru harus bekerja sama menyelesaikan suatu hal. Misalnya, memperbaiki penurunan capaian belajar siswa, mewujudkan visi misi lembaga, dan lain sebagainya. Hal inilah yang akan menjadi teladan dan panutan bagi siswa. Tanpa sadar, guru telah mengajarkan bahwa kerja sama akan mempermudah tercapainya tujuan dan cita-cita.
Berpikir kritis
Pergerakan pendidikan di Indonesia cukup dinamis. Maka, guru harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Ini karena selama pengabdian, guru akan menemukan banyak tantang dan permasalahan. Misalnya, adanya perbedaan latar belakang siswa, perkembangan teknologi, kondisi sosial, hingga keadaan politik. Semua itu tentu butuh pemikiran lues dan penyelesaian yang matang. Jika guru tidak dapat menyikapinya dengan bijak, pendidikan bisa saja berhenti seketika.
Penerapan konsep merdeka belajar juga menuntut guru untuk tetap menumbuhkan pikiran kritis pada siswa. Kendati demikian, guru wajib kerja cerdas untuk mengaplikasikan metode pembelajaran. Yang pasti, metode, strategi, juga media tersebut bisa membantu siswa untuk aktif dan kritis dalam berpikir.
Manajemen
Keterampilam manajemen merupakan soft skill guru yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Justru, soft skill ini sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di suatu lembaga. Kenapa? Mutu pendidikan tidak hanya terlihat dari bagusnya keterampilan para guru. Yang paling mencolok dan akan terus dipantau setiap semesternya adalah administrasi. Itulah sebabnya, guru perlu mengembangkan keterampilan manajemen, terutama yang berhubungan dengan rencana pembelajaran.
Soft skill satu ini akan memudahkan guru untuk menempatkan dan mengolah segala sesuatu berdasarkan skala kebutuhan/prioritas. Sehingga, guru bisa merencanakan, mengeksekusi, serta mengevaluasi setiap pekerjaan dengan baik.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya