Strategi Implementasi Metode Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini

- Editor

Jumat, 21 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengajar anak usia dini tidak melulu tentang permainan dan nyanyian. Sekarang, guru harus memasukkan ilmu-ilmu sains selama pembelajaran. Tujuannya adalah agar anak mengenal dan mempelajari ruang lingkup sains serta mengaplikasikannya dalam keseharian. Namun, guru harus menerpakan metode yang tepat karena usia mereka tidak sama dengan level-level lainnya. Lantas, bagaimana cara implementasi pembelajaran sains pada anak usia dini yang pas? Berikut adalah beberapa metode serta strategi penerapannya:

Metode Demonstrasi

Dalam metode ini, pemerannya adalah guru sedangkan siswa akan mendengar dan memperhatikan. Di sini, guru berperan menjadi peraga. Guru bisa mendemonstrasikan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu sains, seperti gunung meletus.

Untuk mengimplementasikannya, guru bisa membuat erupsi buatan dengan bantuan tutorial di YouTube atau sosial media lainnya. Jika alat peraga sudah siap, guru bisa memeragakan langsung di depan anak-anak dengan bantuan  kreasi tersebut. Dengan demikian, otak anak akan bekerja dan menggambarkan bagaimana proses meletusnya gunung yang sesungguhnya.

Metode Karyawisata

Umumnya, anak-anak usia dini akan sangat senang saat diajak jalan-jalan. Guru bisa memanfaatkan hal ini untuk mengenalkan ilmu sains. Dalam metode karyawisata, guru tidak melulu harus mengajak siswa untuk berekreasi ke tempat uang jauh dan mahal. Cukup manfaatkan saja wilayah sekitar. Namun, tempat tersebut haruslah menampung objek alam. Misalnya, laboratorium, kebun bunga, aquarium, kolam ikan, dan lainnya. Dengan demikian, anak akan mempelajari tentang makhluk hidup.

Metode Eksperimen

Cara ini hampir sama dengan metode demonstrasi. Bedanya, di sini, bukan hanya guru yang beraksi, tetapi juga semua peserta didik akan terlibat di dalamnya. Metode eksperimen ini akan mengajak siswa praktik langsung dan belajar memahami apa yang telah diuji coba bersama. Karena usia mereka masih dini, guru bisa mengambil topik percobaan yang ringan dan biasanya mereka temukan dalam lingkungan sekitar.

Yang paling sering dipraktikkan adalah pelarutan senyawa. Guru bisa menyiapkan air hangat, air biasa, dan gula. Di sini, siswa akan belajar bagaimana gula itu bisa larut cepat. Contoh lain yang cukup seru dan menantang adalah menanam dan merawat tanaman. Jadi, anak-anak akan tahu bagaimana cara menanam, proses pertumbuhan, hingga cara merawatnya dengan baik.

Halaman Selanjutnya

Metode Bermain

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 441 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis