Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek. Oleh karena itu, dalam merencanakan projek, termasuk dalam menyusun modul projek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang asesmen projek:
1.Pertimbangkan keberagaman kondisi peserta didik dan sesuaikan metode asesmen. Tidak semua jenis asesmen cocok untuk semua kegiatan dan individu peserta didik. Asesmen yang beragam dapat membantu pendidik dan peserta didik merasakan pembelajaran yang berbeda
2. Pertimbangkan tujuan pencapaian projek dan membuat Asesmen yang bukan hanya berfokus pada produk pembelajaran, tetapi berfokus pada dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang disasa bangun keterkaitan antara asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif. Hasil dari asesmen diagnostik dapat dipakai untuk memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik sebagai acuan Tim Fasilitasi dalam menentukan indikator performa peserta didik ketika merancang asesmen formatif dan sumatif.
Asesmen formatif yang disusun dengan memperhatikan tugas sumatif dapat menurunkan beban kerja peserta didik dan memperjelas relevansi tugas formatif. Misalnya, di projek “Sampahku, Tanggung Jawabku”, asesmen akhir berupa kegiatan menarik seperti pameran poster aksi merupakan puncak dari proses pembelajaran melalui projek. Karena pembuatan poster adalah kegiatan yang cukup berat, peserta didik sudah sipersiapkan sebelumnya dengan kegiatan formatif di mana peserta didik mendapatkan umpan balik mengenai poster dan presentasinya.
3. Jelaskan tujuan asesmen dan libatkan peserta didik dalam proses asesmen. Misalnya, peserta didik dapat memilih topik yang akan dinilai, metode asesmen (tertulis/tidak tertulis, presentasi/pembuatan poster), dan pengembangan rubrik. Pendidik juga dapat membimbing peserta didik dalam menggunakan rubrik/kriteria penilaian agar peserta didik merasa terlibat dalam mengelola dan menilai proses pembelajaran mereka sendiri.
Halaman : 1 2