Seberapa Penting HOTS dalam Kurikulum Merdeka? Simak Penjelasan Berikut!

- Editor

Selasa, 27 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HOTS dalam Kurikulum Merdeka – Implementasi Kurikulum Merdeka membuat sistem pembelajaran berubah dari yang semula berpusat kepada guru, menjadi berpusat kepada siswa. Pembelajaran berpusat kepada siswa mengharuskan siswa untuk mampu berpikir kritis. Untuk mempersiapkan hal tersebut, guru dan siswa dituntut untuk memiliki kemampuan HOTS atau Higher Order Thinking Skills.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan berbagai program untuk membuat sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Untuk mencapai upaya tersebut, salah satu program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek adalah Kurikulum Merdeka. Perubahan kurikulum bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tetapi merupakan suatu kesempatan untuk membuat pendidikan menjadi lebih baik dan bermakna.

Kebijakan dalam Kurikulum Merdeka yang saat ini dijalankan oleh Kemendikbudristek memberikan ruang kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakatnya karena pada dasarnya setiap peserta didik memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Prinsipnya adalah tidak ada anak yang terlahir bodoh, tetapi yang ada adalah anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecerdasannya.

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilakukan dengan berpusat pada siswa sehingga siswa dituntut untuk mampu berpikir kritis untuk menghadapi persaingan yang ketat di abad 21. Guna mempersiapkan hal tersebut, guru dan siswa dituntut untuk menguasai kemampuan HOTS.

HOTS merupakan proses berpikir siswa dalam level kognitif yang lebih tinggi dan merupakan suatu konsep reformasi pendidikan berdasarkan taksonomi bloom yang dimulai dari awal abad ke-21.

HOTS (High Order Thinking Skill) adalah konsep pembelajaran yang dikemukan oleh Benyamin S Bloom, dkk dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang mengkategorikan berbagai tingkat pemikiran dari yang terendah hingga tertinggi, bernama Taksonomi Bloom. Konsep ini merupakan tujuan pembelajaran yang terbagi menjadi tiga ranah, yaitu: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan).

HOTS adalah hasil dari pengembangan konsep dan metode sebelumnya yang meliputi kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berargumen, serta kemampuan mengambil keputusan.

Dengan diterapkannya HOTS, setiap instansi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan abad 21, yaitu mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkarakter, kompeten, dan literat sehingga generasi muda mampu menghadapi berbagai tantangan yang terjadi di era yang semakin canggih dan modern.

Dalam Kurikulum Merdeka, gebrakan penilaian yang dibuat meliputi literasi, numerasi, serta survei karakter. Penggunaan HOTS dalam Kurikulum Merdeka merubah fokus penilaian dari masing-masing subjek.

Literasi bukan hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan untuk menganalisis isi bacaan dan memahami konsep dibaliknya. Bukan pelajaran matematika yang dinilai menjadi kemampuan numerasi, tetapi kemampuan siswa saat menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata. Kemudian, penilaian survei karakter bukan sebuah tes, melainkan pencarian sejauh mana penerapan asas-asas Pancasila oleh siswa.

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tentu senang untuk mengembangkan berbagai macam ide yang ada pada dirinya dengan menggali berbagai macam informasi dan bukti-bukti untuk memperkuat keputusannya. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif bertanya dari suatu materi ataupun contoh permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan begitu, siswa akan memperoleh informasi yang relevan.

Untuk memecahkan sebuah masalah, siswa juga perlu mendengarkan pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan. Ketika mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah, siswa harus mempertimbangkan berbagai macam keputusan yang diambil sevalid mungkin dengan berdasarkan bukti dan fakta.

Halaman Berikutnya

Tujuan dari HOTS

Berita Terkait

Ditandatangani Menkeu Sri Mulyani, Berikut Gaji Pokok Terbaru 2025 untuk Tenaga Honorer Setiap Daerah
Info Terkini! Gaji Pensiunan PNS Naik 16 Persen Tahun 2025, Berikut Penjelasan TASPEN…
Juknis Gaji ke-13 untuk Pensiunan PNS Resmi Ditetapkan Menkeu Sri Mulyani, Berikut Ketentuan dan Nominalnya….
Diresmikan Negara, Usia Pensiun PNS dan PPPK Tidak Lagi 60 Tahun Diubah Menjadi…
Uang Askem untuk Pensiun PNS Golongan I, II, III, dan IV Ditandatangani Sri Mulyani, Dicairkan Taspen Keadaan Berikut…
Perhatikan! Berikut 3 Kategori Penerima Tambahan 2 Bulan Tunjangan Sertifikasi Guru dalam Pencairan THR 2025
Menteri Keuangan Resmikan Pencairan Tambahan Penghasilan Tunjangan Sertifikasi Guru 2025
2 Kabar Gembira Tanggal 8 April 2025 untuk Guru Penerima Tunjangan Sertifikasi Guru
Berita ini 2,713 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 19:30 WIB

Ditandatangani Menkeu Sri Mulyani, Berikut Gaji Pokok Terbaru 2025 untuk Tenaga Honorer Setiap Daerah

Selasa, 8 April 2025 - 19:13 WIB

Info Terkini! Gaji Pensiunan PNS Naik 16 Persen Tahun 2025, Berikut Penjelasan TASPEN…

Selasa, 8 April 2025 - 19:03 WIB

Juknis Gaji ke-13 untuk Pensiunan PNS Resmi Ditetapkan Menkeu Sri Mulyani, Berikut Ketentuan dan Nominalnya….

Selasa, 8 April 2025 - 18:52 WIB

Diresmikan Negara, Usia Pensiun PNS dan PPPK Tidak Lagi 60 Tahun Diubah Menjadi…

Selasa, 8 April 2025 - 18:33 WIB

Uang Askem untuk Pensiun PNS Golongan I, II, III, dan IV Ditandatangani Sri Mulyani, Dicairkan Taspen Keadaan Berikut…

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis