Satu Generasi Terancam Berpendidikan Kurang Optimal karena Pandemi

- Editor

Jumat, 12 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh Elmi, S.Pd.

Guru SDN 5 MB Hulu Sampit

Kita menyadari bahwa pendidikan menjadi kunci maju atau mundurnya sebuah peradaban negara dan bangsa.  Dengan terganggunya roda pelaksanaan pendidikan karena pandemi selama ini menyebabkan ancaman hilangnya  kesempatan belajar generasi muda secara serius. 

Wabah Covid-19 muncul di Indonesia sejak Maret 2020. Wabah virus ini sangat berbahaya karena  daya penularannya sangat cepat dan menyerang organ pernapasan manusia yaitu paru-paru dan sistem  kekebalan tubuh. Sehingga WHO menetapkan virus tersebut sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020. 

Pada masa pandemi  yang berlangsung sampai tahun 2021, berbagai kegiatan dan aktivitas dialihkan dari rumah. Termasuk juga kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring dari rumah, untuk menekan risiko penularan virus berbahaya ini.  

Untuk menunjang pelaksanaan belajar daring tersebut, pemerintah sempat menyediakan kuota internet gratis bagi guru, dosen, dan siswa dengan harapan agar  meringankan beban belanja paket data internet. Dan juga harapannya proses belajar mengajar tidak terhambat karena  kendala habis atau tidak ada paket data internet.  

Kendatipun demikian, bukan berarti proses belajar mengajar secara online berjalan tanpa hambatan. Pasalnya, masih banyak  orang tua siswa yang tidak memiliki handphone yang memadai atau laptop. Ada yang punya handphone namun tipe lama yang hanya bisa digunakan untuk menelepon dan SMS; ada juga yang punya ponsel  yang memadai tapi cuma satu unit sehingga menjadi rebutan dalam  memakainya. 

Proses belajar mengajar daring  menjadi petaka bagi siswa, karena mereka tidak bisa mendapat materi secara langsung atau mendengar  penjelasan secara langsung dari gurunya. Bagi siswa yang tidak memiliki ponsel pintar harus pergi ke rumah teman sekelas yang mungkin jarak  tempuhnya sangat jauh; ada juga siswa yang harus minta tolong kepada teman yang punya  handphone untuk mengirimkan hasil tugas yang telah dikerjakan.   

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Sehingga bagi siswa yang tinggal jauh dari perkotaan yang minim jaringan maka akan mengalami kendala. Maka untuk mengantisipasi hal semacam ini siswa boleh belajar menggunakan buku paket yang dipinjamkan dari sekolah dan belajar mandiri di  rumah.  Tapi hasil pekerjaan tugasnya tetap harus dikirim via WhatsApp kepada guru. 

Secara umum guru, siswa, dan orang tua belum siap menjalani pembelajaran secara daring ini.  Sehingga hasil akhirnya juga menjadi kurang optimal, walaupun sudah dilakukan dengan berbagai metode dan cara. 

Harus diakui bahwa pembelajaran daring memang tidak seefektif pembelajaran tatap muka karena pembelajaran dilakukan relatif lebih singkat singkat, tidak memiliki kuota data internet, dan jaringan internet yang terkadang kurang  stabil. Tapi, apa mau dikata keadaan sangat memaksa untuk melakukan hal tersebut, daripada peserta didik tidak belajar sama sekali.

Sebenarnya proses mengajar di masa pandemi terdapat dua sistem yang bisa digunakan yaitu sistem daring dan luring. Daring artinya  pembelajaran dalam jaringan dan luring artinya di luar jaringan. Pembelajaran daring adalah sistem belajar tanpa tatap muka secara langsung dengan memanfaatkan  alat komunikasi dan teknologi serta jaringan internet.  Dan pembelajaran luring artinya adalah bentuk belajar yang dilaksanakan dengan pertemuan fisik  secara langsung tanpa bantuan teknologi internet untuk komunikasi. 

Di tengah pandemi saat ini, pembelajaran daring memang mampu menghindari perihal kontak fisik secara  langsung sehingga tetap menjaga kesehatan dan keselamatan di tengah pandemi. Namun jika dilihat dari keefektifannya, pembelajaran luring (tatap muka) lebih baik daripada daring. 

Ayo, temukan seminar atau diklat secara gratis yang dapat meningkatkan kompetensi guru dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis