Puasa adalah ibadah wajib yang diperintahkan Allah kepada hambaNya yang bertaqwa. Allah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa agar menjadi umat yang bertaqwa dan memiliki akhlak karimah.
Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183 yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Pengertian puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
Selain makan dan minum, terdapat beberapa hal yang bisa membatalkan dan menjadikan puasa menjadi sia-sia. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani:
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.”
Adapun hal-hal yang bisa menjadikan puasa batal dan sia-sia antara lain:
Berkata Kotor
Berpuasa mendidik manusia untuk selalu positif thinking baik pikiran, perbuatan, dan ucapannya. Di era modern dan mudahnya arus informasi yang sangat cepat menghampiri kita, maka kita harus mampu berpuasa untuk tidak mengomentari berita yang wara-wiri di media social. Jika tidak mampu menahan justru akan menjerumuskan kita berbuat ghibah dan mencela orang lain.
Berbuat Maksiat
Level yang paling rendah ketika berpuasa adalah menahan lapar dan dahaga atau hal yang membatalkan puasa lainnya.
Jabir bin Abdillah memberikan nasihat, “Jika kamu berpuasa, hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu juga ikut berpuasa. Jangan kamu jadikan hari puasamu dan hari lain ketika tidak berpuasa sama saja.”
Kalau kita mencermati nasihat yang disampaikan oleh Jabir bin Abdillah maka akan kita temukan agar kita lebih berhati-hati dan selalu menjaga akhlak kita dengan menerapkan akhlak karimah.
Berbohong
Salah satu esensi berpuasa adalah menjaga kejujuran. Orang yang berpuasa harus menyadari bahwa Allah melihat apa saja yang kita kerjakan.
Revolusi Akhlak dengan Puasa
Dengan puasa akan membentuk pribadi yang mulia atau berakhlak karimah . Mengapa demikian, karena orang yang berpuasa akan selalu menjaga jasmani dan rohaninya untuk selalu berbuat yang baik.
Orang yang berpuasa tentu saja ingin ibadahnya tidak sia-sia apalagi di bulan Ramadan yang penuh kebaikan. Mereka akan memanfaatkan momen puasa untuk meraih pahala dengan berinfaq, bersedekah, dan melakukan kebaikan yang lainnya.
Dengan puasa Ramadan orang yang beriman akan merevolusi akhlaknya menjadi manusia yang berakhlak karimah. Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang paling baik Islamnya adalah yang paling baik akhlaknya”.
Agama memerintahkan bahwa seluruh ibadah dan muamalah dalam hidup dan kehidupan ini berkaitan erat dengan akhlak mulia.
Menyadari pentingnya akhlak mulia ini bagi keselamatan dan kebahagiaan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, jauh sebelum kemerdekaan dan berlanjut hingga saat ini upaya menyempurnakan akhlak ini terus dilakukan.
Berpuasa bisa menjadi jalan revolusi akhlak bangsa yang lebih baik, lebih santun dan berwibawa karena puasa memberi landasan akhlak sempurna.
Penulis: Nurul Qomariyah, S.Ag, Guru di MTs Negeri 1 Yogyakarta