PTMT Solusi Tepat Menangkal Dampak Negatif Pembelajaran Daring

- Editor

Jumat, 31 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Slamet Sutikno, S.Pd

SDN 02 Bodas Kab. pemalang

Kegiatan belajar di sekolah merupakan langkah efektif yang dapat meningkatkan kualitas mental, keilmuan dan pola pikir seorang pelajar. Dalam masa pandemi, kegiatan belajar di sekolah ditiadakan untuk mengurangi risiko penyebaran wabah Covid-19. Padahal dengan adanya larangan belajar di sekolah tentunya akan berdampak buruk bagi setiap pelajar.

Di sisi lain orang tua harus ekstra ketat memantau serta menjaga putra-putrinya karena dengan tidak adanya kegiatan belajar di sekolah, waktu luang di rumah sangat banyak. Sehingga anak-anak merasa jenuh dengan kegiatan yang bersifat monoton setiap harinya. Jika hal ini terus berkepanjangan akan menimbulkan risiko penurunan perkembangan mental bagi peserta didik dan semangat belajar semakin menurun secara terus menerus karena peserta didik hanya belajar melalui tugas-tugas yang diberikan oleh seorang pendidik melalui sarana handphone atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Belum lagi bagi sekolah daerah pedalaman yang sangat sulit dari jangkauan akses internet. Dengan adanya PJJ semakin memperparah keadaan ini. Sebagai pendidik sekaligus orang tua, tentunya sangat prihatin jika kondisi seperti ini terus berlanjut karena dampak ke depan bagi generasi penerus bangsa tidak sesuai dengan harapan.

Dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran di kelas akan menghasilkan pencapaian akademik yang lebih signifikan bagi peserta didik.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd mengatakan “Studi menemukan bahwa pembelajaran di kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan PJJ. Kekerasan pada anak pun kerap terjadi selama PJJ, baik kekerasan di rumah tanpa terdeteksi oleh guru maupun cyberbullying. Belum lagi risiko eksternal terjadi ketika anak tidak lagi datang ke sekolah. Terdapat peningkatan risiko pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan dan kehamilan remaja”. 

Pandemic Covid-19 ini memang berdampak kurang baik terhadap pendidikan anak-anak. Berdasarkan hasil survei INOVASI dan Puslitjak Kemendikbud Ristek, dampak pertama yang muncul adalah terjadinya penurunan 0,44 – 0,47 standar deviasi (senilai 5-6 bulan pembelajaran) per tahun.

Kedua, antara 0,8-1,3 tahun compounded-learning-loss dengan gap antara siswa miskin dan kaya meningkat menjadi 10%, menurut analisa Bank Dunia. Ketiga, tingkat putus sekolah sebanyak 1,12% dengan perbedaan antara barat dan timur yang signifikan. Dan angka ini 10 kali lipat dari angka putus sekolah di jenjang SD tahun 2019. Anak putus sekolah didominasi dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. 

Kemudian yang keempat, ada sebanyak 118.000 anak usia SD tidak bersekolah, menurut perkiraan Bank Dunia, di mana angka ini 5 kali lipat dari jumlah anak putus sekolah jenjang SD tahun 2019. Dan yang terakhir adalah dampak pembelajaran saat pandemi sangat minimal atau tidak ada, karena kurangnya dukungan dan latar belakang pendidikan orang tua dalam pembelajaran.

Untuk meminimalisir hal tersebut sangat tepat dengan dikeluarkannya SKB 4 menteri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menjadi dasar bagi sekolah untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas sehingga keberlangsungan pembelajaran di sekolah dapat terlaksana kembali. 

PTM Terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sangat memungkinkan siswa tumbuh kembali semangat belajarnya. Apalagi dipadukan dengan tata tertib protokol kesehatan serta disiplin tata aturan yang dilaksanakan setiap hari secara rutin di sekolah. Itu dapat membentuk karakter yang melekat pada setiap individu seorang pelajar. 

PTM Terbatas merupakan upaya yang sangat tepat pemerintah untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari dampak negatif pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis