Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

- Editor

Rabu, 8 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kedua istilah ini sudah tidak asing lagi bagi kita terlebih apabila kita merupakan seorang akademika seorang guru. Perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi sangat berbeda.

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran langsung yang dalam proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode ceramah. Pada penerapan pembelajaran konvensional ini siswa diharuskan untuk menghafal materi yang diberikan oleh guru, tidak diminta untuk dihubungan materi tersebut dengan keadaan yang ada sekarang (kontekstual).

Namun, praktik pembelajaran konvensional ini masih banyak terjadi di semua jenjang pendidikan, baik SD, SMP, SMA hingga SMK.

Tentu saja hal ini sebetulnya sudah ketinggalan jaman. Terlebih melalui kebijakan baru Kemendikbud mengenai kebijakan merdeka belajar tentu pembelajaran konvensional ini sudah sangat tidak relevan.

Atas dasar itu, pembelajaran berdiferensiasi mulai diterapkan akhir- akhir ini oleh para guru. Karena pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang sejalan dengan kebijakan kurikulum merdeka dan merdeka belajar.

Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efisien, dan efektif akan terwujud.

Lalu apa perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.

Dalam Pembelajaran Konvensional Anda akan menemui beberapa hal berikut ini:

  1. Perbedaan siswa dianggap sebagai masalah
  2. Penilaian dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengetahui siapa yang menguasai materi
  3. Lebih menonjolkan kecerdasan intelektual
  4. Hanya ada satu definisi keunggulan
  5. Minat siswa jarang diperhatikan
  6. Profil belajar siswa jarang diperhatikan
  7. Pembelajaran mendominasi seluruh kelas
  8. Materi dan kurikulum mencakup semua pembelajaran
  9. Penguasaan terhadap materi dan keterampilan adalah fokus pembelajaran
  10. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengembangakan apa yang mereka sukai
  11. Waktu tidak fleksibel
  12. Peristiwa, ide yang terjadi di kelas dimaknai secara tunggal
  13. Guru yang memecahkan masalah
  14. Guru yang mengatur standar penilaian untuk seluruh kelas
  15. Asesmen dilakukan secara tunggal

Sedangkan dalam konsep Pembelajaran Berdiferensiasi, sangat berbeda dengan pembalajaran konvensiaonal. Siswa akan diberi perlakuan sebagai berikut:

  1. Perbedaan siswa disikapi sebagai dasar perencanaan
  2. Penilaian dilakukan terus menerus, dan asesmen dilakukan untuk memahami bagaimana merancang pembelajaran agar lebih responsif
  3. Lebih mengakui adanya kecerdasan majemuk
  4. Keunggulan diukur dari pertumbuhan dan perkembangan individu
  5. Siswa sering dibimbing untuk membuat pilihan belajar berdasarkan minat
  6. Disediakan banyak pilihan profil belajar
  7. Menggunakan banyak pengaturan pembelajaran
  8. Pembelajaran didasarkan pada kesiapan, minat dan profil belajar siswa
  9. Penggunaan keterampilan penting untuk memahami konsep dan prinsip utama adalah fokus pembelajaran
  10. Penugasan multi opsi sering digunakan
  11. Waktu fleksibel berdasarkan kebutuhan siswa
  12. Adanya cara pandang yang bervariasi terhadap ide dan peristiwa yang terjadi
  13. Siswa membantu siswa lain bersama guru memecahkan masalah
  14. Siswa bekerjasama dengan guru untuk mencapai tujuan bersama
  15. Asesmen dilakukan dengan berbagai cara

Demikian penjelasan mengenai perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berdiferensiasi, ingin mempelajari lebih banyak tentang pembelajaran berdiferensiasi?

Halaman selanjutnya

Link Daftar Diklat Berdiferensiasi…

Berita Terkait

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua
Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024
Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim
Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2
Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1
Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa
Berita ini 1,608 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 10:56 WIB

4 Kalimat yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anak, Namun Jarang Dipahami Orang Tua

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Rabu, 17 April 2024 - 10:33 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024

Senin, 8 April 2024 - 10:30 WIB

Tuai Pro dan Kontra, Ada Isu Pramuka Akan Menjadi Mata Pelajaran? Simak Penjelasan Nadiem Makarim

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:52 WIB

Pengumuman Penting dari Kemdikbud, Harap Bersiap Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 28 Maret Besok, Jangan Terlewat!

Kamis, 21 Maret 2024 - 08:13 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 2

Kamis, 21 Maret 2024 - 07:57 WIB

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Modul 1 Guru Penggerak 2024 Bagian 1

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:32 WIB

Peran Penting Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa

Berita Terbaru

PPG Angkatan 1 Kemenag Resmi Dibuka pada 15 Mei 2023, Kuota untuk 6.300 Guru Madrasah

News

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB