Pentingnya Wawasan Psikososial Untuk Menghadapi Gangguan Psikososial

- Editor

Jumat, 11 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1. Rasa Cemas

Rasa cemas tersebut ditimbulkan karena terdapatnya lingkungan yang negatif. Lingkungan atau kondisi sosial yang negatif tersebut berarti tidak terdapatnya sebuah lingkungan yang membuat peserta didik tersebut merasa nyaman.

Rasa tidak nyaman tersebut akan menimbulkan berbagai masalah salah satu contohnya adanya rasa tidak nyaman pada lingkungan itu sendiri. Gangguan rasa cemas ini dapat dihindari dengan membuat suatu lingkungan sosial yang mendukung peserta didik.

2. Mudah Tersinggung

Kondisi ini biasanya disebabkan karena suatu interaksi sosial yang dilakukan tidak sesuai dengan kondisi psikologis dari peserta didik itu sendiri. Suaut ketidak cocokan tersebut menimbulkan rasa amarah dari peserta didik.

Untuk mencegah hal tersebut, harus mengurangi kondisi dimana kondisi psikologis peserta didik tersebut dapat terpicu dengan adanya interaksi sosial.

3. Sulit Konsentrasi

Sulit kontrasi tersebut disebab dengan adanya kondisi psikologis yang terlalu banyak memikirkan masalah disekitar. Dengan banyaknya masalah yang dipikirkan tersebut akan menimbulkan suasana dari peserta didik yang sulit untuk berkonsentrasi.

Hal ini dapat dikurangai dengan melakukan latihan fokus dan mengurangi beberapa pengaruh dari lingkungan luar yang dapat mengganggu konsentrasi tersebut.

4. Bersifat Ragu Ragu

Adanya keraguan tersebut disebabkan adanya kondisi psikologis yang merasa takut terhadap mengambilan keputusan. Hal tersebut juga didasari dengan interasi sosial yang dilakukan oleh peserta didik.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan kondisi psikologis dari peserta didik yang membuat peserta didik tersebut menjadi takut dalam mengambil keputusan.

5. Merasa Kecewa

Kondisi ini terjadi jika harapan dari peserta didik tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Adanya interaksi sosial tersebut membuat harapan dari peserta didik menjadi lebih tinggi. Tetapi peserat didik tersebut tidak memperhatikan bagaimana kondisi lingkungan yang sebenarnya.

Oleh sebab itu harapan dari peserta didik ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dari peserta didik itu sendiri agar tidak terjadi rasa kekecewaan yang tinggi.

6. Pemarah atau Agresif

Hal ini sama seperti dengan mudah tersinggung. Tetapi hal yang paling membedakan adalah pada tahap pemarah atau agresif ini kondisi tersebut tidak dapat dikendalikan oleh peserta didik. Hal tersebut membuat peserta didik lebih bersifat agresif.

Sikap agresif tersebut jika tidak dikendalikan dengan cepat maka akan dapat menimulkan kekerasan kepada orang lain. Oleh sebab itu sikap agresif ini juga harus diperhatikan agar dapat mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan peserta didik.

7. Reaksi Fisik

Reaksi fisik ini membutuhkan penanganan khusus. Penanganan khusus tersebut juga harus dilakukan oleh ahli. Reaksi fisik yang ditimbulkan dari adanya gangguan psikososial ini adalah adanya jantung yang berdebar, otot tegang, dan juga sakit kepala.

Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan penanganan dari ahli secara khusus. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah beberapa kesalahan yang dapat dilakukan oleh orang awam.

Hal diatas merupakan gangguan psikososial pada peserta didik. Guru harus memperhatikan beberapa kondisi tersebut dan juga cara penanganan untuk mencegah gangguan tersebut dapat terjadi.

Adanya wawasan psikososial tersebut memberikan pengetahuan tentang bagaimana masalah tersebut dapat terjadi dan dilakukan pencegahan supaya tidak dapat terjadi. Hal ini dengan tujuan untuk menjaga kondisi psikologis dan sosial dari peserta didik tetap stabil.

Beberapa kondisi tersebut harus diperhatikan oleh guru. Demikian informasi mengenai Pentingnya Wawasan Psikososial Untuk Menghadapi Gangguan Psikososial.

e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayah Indonesia. Tunggu apalagi DAFTAR SEKARANG

Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP? KLIK LINK INI 

Ingin dibantu mendaftar member e-Guri.id ? Hubungi wa.me/6285869433931 (Admin Ayu)

(law / law)

Berita Terkait

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru
Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan
Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan
Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21
Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal
Ciri-Ciri Guru Tidak Mampu Mengelola Kelas dengan Baik, Ini Solusinya!
Model-Model Pengelolaan Kelas yang  Inovatif Dapat Guru Gunakan di Kelas
Cara Pengelolaan Kelas yang Kreatif Mendorong Literasi dan Numerasi Siswa
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 12 September 2024 - 10:58 WIB

Peran Kepala Sekolah dalam Membangun Budaya Kolaborasi Guru

Rabu, 11 September 2024 - 21:34 WIB

Contoh Bentuk Kegiatan Kolaborasi Guru dan Siswa yang Dapat Anda Terapkan

Rabu, 11 September 2024 - 21:20 WIB

Strategi Meningkatkan Kolaborasi Guru di Sekolah sebagai Kunci Sukses Pendidikan

Selasa, 10 September 2024 - 12:28 WIB

Tantangan Guru dalam Mengelola Kelas dalam Pembelajaran Abad 21

Selasa, 10 September 2024 - 11:41 WIB

Tips Ampuh Mengatasi Gangguan Kelas dan Jaga Fokus Siswa Tetap Optimal

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis