Asesmen P5 – Dalam menuyusun asesmen P5 (projek penguatan profil pelajar Pancasila) pada Kurikulum Merdeka perlu diperhatikan beberapa hal penting seperti dimensi, elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila, alur aktivitas projek.
Tidak hanya itu, Asesmen merupakan bagian penting dari pembelajaran dalam projek. Dalam membuat asesmen perlu juga untuk memperhatikan prinsip yang digunakan dalam pembuatannya.
Lalu mengapa prinsip itu diperlukan dalam pembuatan prinsip asesmen? Berikut adalah alasan pentingnya Prinsip:
- Nilai-nilai yang melandasi kebijakan dan praktik terkait pembelajaran dan asesmen di kelas.
- Bukan pendekatan atau teknik konkrit dalam mengajar dan melakukan asesmen.
- Penerapannya bisa beragam sesuai dengan kondisi atau konteks.
- Guru perlu memahami prinsip-prinsip yang melandasi pembelajaran dan asesmen, bukan sekadar perilaku yang diharapkan; misalnya ketika menggunakan rubrik, guru perlu tahu mengapa instrumen tersebut digunakan dalam asesmen.
Kesempatan Bagi Anda Dapatkan Harga Spesial Lounching dar Rp. 129.000 Hanya menjadi Rp. 59.000
DIKLAT NASIONAL 40JP
“PENYUSUNAN PERANGKAT AJAR KURIKULUM MERDEKA”Daftar Melalui link : https://s.id/PerangkatAjar40
Prinsip Asesmen P5
Untuk mencapai profil pelajar Pancasila, perlu terwujud asesmen yang:
- Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
- Hasil asesmen digunakan untuk kepentingan belajar peserta didik, di mana guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
- Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
- Rangkaian antara asesmen – perencanaan pembelajaran – kegiatan belajar adalah suatu siklus yang berkelanjutan
- Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen yang dirancang
- Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar siswa
- Asesmen yang targeted, tidak menyasar ke mana-mana dan sesuai kebutuhan belajar
- Dengan demikian, asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana peserta didik belajar, dan juga sebaliknya.
- Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
- Sebagai contoh, asesmen dapat digunakan untuk mendorong proses belajar (asesmen formatif); untuk menjadi bagian dari pembelajaran (yakni mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi diri peserta didik); untuk menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan (asesmen sumatif); dan untuk menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta didik (asesmen diagnosis).
- Mengacu pada Capaian Pembelajaran
- Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
- Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
- Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan terpercaya
- Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
- Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah
Halaman Selanjutnya
4. Ases,em sebaiknya meliputi..
Halaman : 1 2 Selanjutnya