Pentingnya Kesiapan Mindset Guru Dalam Penerapan Kurikulum Paradigma Baru

- Editor

Selasa, 12 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mulai tahun ajaran 2021, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah menerapkan Kurikulum Paradigma Baru sebagai penyempurnaan dari K-13. Kurikulum Paradigma Baru tersebut rencananya akan diberlakukan secara terbatas pada seluruh sekolah penggerak yang ada di Indonesia.

Pemberlakuan Kurikulum Paradigma Baru tersebut dikarenakan kurikulum merupakan sebuah hal yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah proses pendidikan. Kurikulum adalah sebuah perangkat mata pelajaran serta program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam jenjang pendidikan tertentu.

Peluncuran Kurikulum Paradigma Baru tersebut bertujuan sebagai upaya mengatasi krisis pembelajaran (learning loss). Kurikulum Paradigma Baru yang dikenal dengan Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Merdeka tersebut ditawarkan sebagai salah satu opsi pemulihan pembelajaran akibat pandemi.

Dengan menerapkan Kurikulum Paradigma Baru guru dapat memilih format, cara, materi esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kurikulum Paradigma Baru dapat mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang tidak hanya sebatas potensi akademik saja tetapi juga potensi lainnya.

Melalui penerapan Kurikulum Paradigma Baru ini, siswa dapat mengeksplor seluruh potensi dirinya melalui pengalaman berbagai cara dengan menerapkan pembelajaran yang dilakukan melalui paradigma baru dan berdiferensiasi sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta tahap perkembangan siswa.

Implementasi dari Kurikulum Paradigma Baru pada sekolah penggerak tersebut didasarkan pada SK Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukukuan Nomor 028/H/KU/2021 dan 029/H/KU/2021 tentang penerapan Capaian Pembelajaran pada Sekolah Penggerak SD, SMP, SMA, dan SMK. Pada akhirnya nanti direncanakan akan diterapkan pada seluruh satuan pendidikan yang ada di Indonesia.

Ada beberapa perubahan yang terdapat pada Kurikulum Paradigma Baru yakni berdasarkan tujuan pendidikan nasional harus dirumuskan Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang akan mendasari Standar Isi Pendidikan, Standar Proses Pendidikan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

Mengacu kepada semua hal tersebut, pemerintah menetapkan struktur kurikulum, Capaian Pembelajaran (CP), Prinsip Pembelajaran, dan assesmen. Selanjutnya sekolah menetapkan kurikulum operasional yang dikembangkan sendiri secara mandiri.

Struktur kurikulum yang ditetapkan pemerintah dalam bentuk minimum yang mana satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia.

Secara umum struktur Kurikulum Paradigma Baru dbagi menjadi dua bagian yakni kegiatan intrakurikuler berupa tatap muka dalam kelas dan kegiatan proyek. Kegiatan proyek dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila.

Jumlah jam pelajaran pada setiap jenjang berkisar antara 20 % – 30 % dari jam pelajaran yang tersedia pada Kurikulum Paradigma Baru dialokasikan untuk kegiatan proyek. Akan tetapi Kurikulum Paradigma Baru tersebut tidak menetapkan jam pelajaran perminggu.

Jam Pelajaran pada Kurikulum Paradigma Baru ditetapkan pertahun sehingga satuan pendidikan memiliki keleluasaan dalam mengatur waktu pelaksanaan pelajaran. Satu mata pelajaran bisa saja tidak harus diajarkan pada satu semester, tetapi juga dapat diajarkan pada semester berikutnya atau sebaliknya.

Perubahan lain yang terjadi pada Kurikulum Paradigma Baru yakni terdapat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar Kelas tinggi (IV, V, VI). Apabila selama ini masing-masing mata pelajaran tersebut diajarkan terpisah pada kelas tinggi, dalam Kurikulum Paradigma Baru kedua mata pelajaran tersebut diajarkan secara bersamaan dengan nama Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS). Hal tersebut bertujuan sebagai bekal bagi peserta didik sebelum mengikuti pelajaran IPA dan IPS secara terpisah pada jenjang SMP.

Selain itu pada Kurikulum Paradigma Baru ini juga memuat mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK). Mata pelajaran TIK tersebut diajarkan pada jenjang SMP dan SMA/SMK.

Hal menarik yang ada pada Kurikulum Paradigma baru ini tidak menafikan hal baik yang telah ditetapkan pada kurikulum sebelumnya. Proses terdapat Capaian Pembelajaran (CP) pada Kurikulum Paradigma baru yang merupakan rangkaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, satuan pendidikan tidak terbatas pada satu pendekatan saja sehingga satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, inkuiri, kolaborasi mata pelajaran.

Pendekatan tematik yang selama ini hanya dilakukan pada jenjang SD pada Kurikulum Paradigma baru ini juga dapat dilakukan pada jenjang pendidikan lainnya. Selain itu pada jenjang SD khususnya kelas tinggi juga tidak harus menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajaran sehingga satuan pendidikan jenjang SD yang ingin menyelenggarakan pembelajaran berbasis mata pelajaran pada kelas tinggi juga diperbolehkan.

Kolaborasi antar mata pelajaran tersebut juga membuat asesmen dapat dilakukan dalam bentuk lintas mata pelajaran. Salah satu bentuk asesmen tersebut dapat berupa assesmen sumatif dalam bentuk gelar karya proyek yang dilakukan siswa dalam bentuk penilaian proyek.

Proyek merupakan hal yang harus dilakukan oleh siswa. Siswa SD wajib melakukan paling sedikit dua poyek dalam setahun. Sementara siswa SMP, SMA/SMK wajib melakukan paling sedikit tiga proyek dalam setahun.

Proyek yang dilakukan oleh siswa SD, SMP, SMA/SMK tersebut dapat berupa penguatan profil Pelajar Pancasila yang dapat diisi dengan kegiatan yang fleksibel, tidak  rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa

Dalam implementasi Kurikulum Paradigma Baru ini Kemendikbud memberikan sejumlah dukungan kepada pihak sekolah salah satunya yakni menyediakan buku guru, modul ajar, ragam asesmen formatif, dan contoh pengembangan kurikulum satuan pendidikan untuk membantu dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Modul disiapkan khusus oleh guru mata pelajaran masing-masing. Akan tetapi apabila pada tahap awal guru belum cukup mampu untuk menyusun modul pembelajaran, maka guru juga dapat menggunakan modul yang telah disusun oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah yang diluncurkan pada 2022 tak lepas dari berbagai tantangan. Salah satunya adalah kesiapan mindset para pendidik yakni mindset guru dan kepala SMK, mindset dosen-dosen vokasi dan direktur politeknik yang merupakan tantangan terbesar.

Dalam kurikulum baru atau yang dikenal dengan Kurikulum Merdeka, fungsi guru juga semestinya sudah berubah. Dari yang semula mengajar dengan pendekatan yang diseragamkan atau satu ukuran untuk semua (one size fits all), menjadi seseorang yang mampu menciptakan siswa sebagai pembelajar mandiri sepanjang hayat.

Sehingga dalam hal ini, guru harus menjadi mentor, fasilitator, atau coach dalam kegiatan belajar yang berbasis proyek (project based learning) secara aktif. Guru harus dapat berubah menjadi seseorang yang mampu membuat peserta didik mampu untuk mengisi dirinya sendiri dengan hal-hal yang baik sesuai dengan passion, minat, bakat, dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

Upaya yang dilakukan Kemendikbudristek untuk mengubah mindset tenaga pendidik tersebut yakni melalui pelatihan. Pelatihan guru tersebut dilakukan tidak hanya sekadar berbasis pada teori tetapi juga berbasis proyek dan kompetensi pedagogik. Tujuan dari penerapan Kurikulum Paradigma baru ini yakni untuk menciptakan lulusan yang kompeten, unggul, berkarakter, berdaya saing tinggi.

Tingkatkan Pengetahuan dan Kemampuan Guru Untuk Menjadi Pendidik Yang Hebat Dengan Mendaftarkan Diri Anda Sebagai Member e-Guru.id dan Dapatkan Berbagai Macam Pelatihan Gratis Serta Berbagai Bonus Lainnya. Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon 50%

DAFTAR SEKARANG

Penulis : (EYN)

Berita Terkait

Ciri – Ciri Akun SIMPKB yang Akan Diundang PPG Dalam Jabatan 2024
Yang Ditunggu – Tunggu Akhirnya Pemerintah Telah Mencairkan 2 Kali 50% TPG
Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat
Update Pencairan Tunjangan dan Rapelan Gaji Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi di Berbagai Daerah
Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024
Selamat Guru Akan Terima Penghasilan Hingga 3 Pos Sumber Pasca Lebaran, Mulai Cair Bulan April!
Telah Terbit Permendikbud Terbaru Nomor 12 Tahun 2024, Guru dan Kepala Sekolah Semua Jenjang Harus Bersiap!
Hore! Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Pastikan Dapat Tambahan Tunjangan pada Juni 2024
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 April 2024 - 11:47 WIB

Ciri – Ciri Akun SIMPKB yang Akan Diundang PPG Dalam Jabatan 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:55 WIB

Yang Ditunggu – Tunggu Akhirnya Pemerintah Telah Mencairkan 2 Kali 50% TPG

Rabu, 17 April 2024 - 19:56 WIB

Seleksi CPNS 2024 Diprioritaskan Penempatan IKN, Menteri: Seleksinya Ketat

Rabu, 17 April 2024 - 11:15 WIB

Update Pencairan Tunjangan dan Rapelan Gaji Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi di Berbagai Daerah

Rabu, 17 April 2024 - 10:33 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sesuai Pengumuman Dirjen GTK Mulai Tanggal 17 April 2024

Selasa, 16 April 2024 - 10:49 WIB

Telah Terbit Permendikbud Terbaru Nomor 12 Tahun 2024, Guru dan Kepala Sekolah Semua Jenjang Harus Bersiap!

Senin, 15 April 2024 - 10:31 WIB

Hore! Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi Pastikan Dapat Tambahan Tunjangan pada Juni 2024

Senin, 15 April 2024 - 10:06 WIB

Progres Nasib Pencairan Tambahan 100% 1 Bulan Tunjangan Sertifikasi Guru dalam THR, Update Per 15 April

Berita Terbaru