Dia menegaskan BKN tidak mau membuka SSCASN apabila semua urusan teknis maupun administrasi belum clear.
Itu berkaca pada seleksi PPPK 2021 banyak terjadi kekacauan, sehingga jangan sampai terulang lagi tahun ini.
“Saya tidak ingin kesalahan data terulang lagi seperti seleksi PPPK 2021, yang berpotensi peserta salah kamar dan tidak mendapat afirmasi,” tegasnya.
BKN, tambah Deputi Suharmen, posisinya dilematis. Di satu sisi BKN harus mempercepat tugasnya agar seleksi PPPK 2022 bisa sesuai time table yang ditentukan, yaitu sekitar pekan ketiga November.
Di lain pihak, ada hambatan-hambatan eksternal, sehingga BKN terpaksa harus menunggu lagi, padahal waktunya sudah makin sempit.
“SSCASN memang ranah BKN, tetapi tergantung dari Kemenkes dan Kemendikbudristek juga,” cetusnya.
Dia menggambarkan bila SSCASN dibuka, guru honorer mendaftar, tetapi kemudian datanya tidak terbaca, pasti akan mengundang protes. Padahal, datanya itu ada di Dapodik.
“Akses ke datanya (Dapodik) saja sampai sekarang belum disiapkan oleh Kemendikbudristek,” pungkasnya.
Demikian penjelasan dari pihak BKN terkait dengan pembukaan pendaftaran PPPK 2022 yang tak kunjung dibuka di portal SSCASN. (mfs/mfs)
Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e-Guru.id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.
Gabung grup Telegram Guru Cerdas Era Digital untuk mendapatkan informasi terkait dengan Diklat, Webinar/Seminar, Pelatihan, Workshop, Bimtek, Lokakarya, dan informasi terbaru di bidang pendidikan. Bergabung Sekarang!