Pengembangan motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Sering terjadi peserta didik yang kurang berprestasi bukan karena kemampuannya yang kurang, tetapi karena tidak adanya motivasi untuk belajar sehinhgga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan optimal jika adanya dukungan oleh guru yang professional dan memiliki kompetensi yang memadai. Guru yang berhasil adalah guru yang memiliki kemampuan dalam menumbuhkan semangat serta motivasi belajar peserta didik, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik. Motivasi belajar peserta didik memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil belajar peserta didik.
Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun motivasi belajar dari peserta didik. Motivasi memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar peserta didik, yaitu motivasi mendorong meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar. Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam memberi semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga peserta didik yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar yang pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi yang lebih baik.
Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi.Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru harus kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif
JENIS-JENIS MOTIVASI
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, orang yang gemar membaca tanpa ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung jawab tanpa menunggu komando, sudah belajar dengan sebaik-baiknya.
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan belajar. Misalnya, siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak maka guru akan memarahinya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya