1. Membuka dan membacakan buku-buku bergambar
Anak usia dini perlu dikenalkan bacaan sederhana. Buku-buku bergambar dapat menjadi solusinya. Anak-anak menyukai tulisan yang besar dan gambar yang berwarna warni. Ini akan meningkatkan daya dari anak, apalagi jika dibarengi dengan aktivitas penjelasa tulisan oleh orang tua.
Selain media buku bergambar, orang tua juga bisa menggunakan koran atau majalah sebagai media mengenalkan literasi pada anak. Orang tua juga dapat melakukan aktivitas seperti menggunting gambar/tulisan dari koran atau majalah kemudian dirangkai dalam karton ataupun ditempel pada dinding.
Aktivitas tersebut tidak hanya dapat meningkatkan minat anak dalam literasi tetapi juga meningkatkan kemampuan motorik anak usia dini. Selain itu, gambar dan tulisan yang ditempel di dinding juga dapat menunjang kompetensi literasi anak usia dini.
2. Bercerita dan memperdengarkan bacaan yang dibaca orang tua
Aktivitas bercerita atau memperdengarkan bacaan yang dica orang tua, dapat menambah kosakata yang dimiliki oleh anak usia dini. Aktivitas ini dapat dilakukan sebelum tidur ataupun ketika orang tua memiliki waktu yang longgar.
Bercerita ini dapat juga membuka ruang diskusi dengan anak, karena anak terstimulasi untuk mendengar dan bertanya. Orang tua sebisa mungkin dapat melakukan komunikasi dua arah dengan anak, sehingga terjalin proses trasnfer ilmu yang baik.
3. Memberikan ruang untuk aktivitas menulis sederhana
Anak usia dini perlu untuk diberikan ruang untuk melakukan aktivitas menulis sederhana. Seperti membuat coretan atau tulisan, hingga meniru pola ataupun garis. Aktivitas ini dapat dilkukan dengan menggunakan banyak media.
Media yang digunakan contohnya adalah buku, kertas hingga dinding yang diplot secara khusus. Pemberian ruang terhadap aktivita menulis ini harapannya bisa meningkat kemampuan motorik anak dan menanamkan minat literasi khususnya dalam hal menulis.
Halaman berikutnya
4. Memberikan keteladaan dalam aktivitas literasi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya