Pendekatan Student Centered – Kita tahu bahwa latar belakang munculnya kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar adalah untuk mendukung adanya pemulihan pembelajaran terutama pasca covid 19. Dimana dalam pembelajaran Merdeka Belajar mengedepankan pendekatan berpusat pada siswa.
Dikutip dari kurikulum.kemdikbud.go.id, berikut karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka Belajar yang mendukung pemulihan pembelajaran:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Sementara itu, pendekatan student centered mendorong siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya. Pusat pembelajaran diserahkan langsung ke peserta didik dengan supervisi dari Guru.
Sehingga pendekatan student centered dinilai sangat cocok untuk mendukung pengimplementasian kurikulum merdeka
Pendekatan student centered memberikan otonomi, pengelolaan pilihan materi dan pendekatan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa, sehingga karakteristik utama dari pendekatan ini adalah input dari siswa, di antaranya dengan materi, cara dan waktu pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran student sentered diharapkan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan.
Karakteristik Pendekatan Student Centered
Berikut ini beberapa karakteristik pendekatan student centered yang dapat menjadi pandangan bagu guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran, yaitu :
Aktif, yang memiliki makna memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna.
Kolaboratif, maksudnya yaitu memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerja sama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasihati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
Konstruktif, memiliki definnisi dapat memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan-tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
Kontekstual, maksdunya adalah memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan problem based atau case-based learning.
Halaman selanjutnya
Antusiastik, yang memiliki makna…
Halaman : 1 2 Selanjutnya