Kita telah mengetahui bahwa prinsip utama dari Appreciative Inquiry adalah mengembangkan potensi dan aset dari suatu kelompok atau komunitas. Hal ini juga berlaku terhadap pengembangan sekolah ataupun satuan pendidikan yang lain. Secara langsung, pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara wawancara kepada key informant yang berada dalam sekolah tersebut.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan sekolah menggunakan pendekatan Appreciative Inquiry adalah sebagai berikut,
Discovery
Tujuan utama dalam tahap ini adalah mengungkap dan mengapresiasikan sesuatu yang memberi kehidupan dan energi kepada sekolah dan orang-orang didalamnya.
Inti dari tahap ini adalah pada cerita positif yang merefleksikan pengalaman puncak baik pada level individu maupun level sekolah. Pertanyaan- pertanyaan yang muncul adalah tentang pengalaman masa lalu yang merupakan tahap dimana seseorang ataupun sekolah mulai menceritakan kejadian atau pencapaian mereka yang positif.
Dream
Tahapan dream menawarkan kesempatan kepada narasumber untuk mengeksplorasi secara kolektif harapan dan impian mereka terhadap ranting. Narasumber diminta untuk menciptakan citra yang positif dan menarik untuk masa depan.
Pertanyaan generatif yang dikenal sebagai ‘pertanyaan ajaib’ digunakan, dalam hal ini narasumber diminta untuk memvisualisasikan atau membayangkan keajaiban yang akan terjadi ketika sekolah menjadi tempat yang maju dan lebih baik.
Design
Tahap design dilakukan untuk melihat secara mendalam nilai-nilai apa yang perlu untuk direkonstruksi menjadi nilai-nilai yang positif dan bermakna untuk perkembangannya kedepan.
Pertanyaan yang disampaikan kepada narasumber bertumpu pada hal-hal yang sekiranya dapat dilakukan segenap narasumber dan pihak sekolah, dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi sekarang ataupun yang mungkin terjadi di masa depan
Destiny
Fase destiny mengatur proyek dan memprioritaskan inisiatif untuk mendiskusikan proyek di masa mendatang dan potensi dampak dari implementasi rencana yang diberikan.
Maksudnya, dalam tahap ini kita meminta narasumber untuk merancang agenda aksi atau rencana teknis agar design yang telah ada dapat terwujud.
Demikian pemaparan mengenai penggunakan pendekatan Apresiative inquiry untuk melakukan pengembangan sekolah ataupun komunitas masyarakat yang lainnya.
_________________
Segera Ikuti Diklat Nasional 40 JP “Optimalisasi Refleksi Pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pancasila Kurikulum Merdeka”.
Daftarkan diri anda disini atau hubungi Rekan Andika (wa.me/6285780700510) untuk informasi lebih lanjut.
(gan/gan)
Halaman : 1 2