Pendidikan yang lebih ditekankan sekarang adalah pendidikan karakter. Karena, pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi siswa guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral di mana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri ke arah hidup yang lebih baik.
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk memengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga harus mampu menjadi seorang teladan.
Sementara itu pendidikan karakter di sekolah merupakan elemen yang sangat penting. Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia telah merumuskan 18 nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri warga Indonesia, khususnya siswa, dalam upaya membangun dan menguatkan karakter bangsa. 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter tersebut, di antaranya yaitu:
1. Religius
Sifat religius dapat dilakukan dengan menjadi individu yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Contoh sehari hari yang dapat diterapkan adalah dengan melaksanakan sholat Dhuha dan membaca Al-quran sebelum memulai pelajaran atau ibadah lain sesuai agama yang dianut peserta didik.
2. Jujur
Dengan menjadi pribadi yang jujur, akan membuat seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam hal apapun. Perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dapat diterapkan di mana saja, seperti tidak menyontek tugas, selalu terbuka kepada kedua orang tua, dan lain sebagainya.
3. Toleransi
Kita hidup di negara “Bhineka Tunggal Ika”, sehingga sangatlah penting adanya sifat toleransi kepada sesama masyarakat Indonesia. Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah tidak memaksakan pendapat sendiri di atas kepentingan golongan.
4. Disiplin
Dengan adanya sifat disiplin, masyarakat dapat menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Contoh sehari-hari yang bisa kita lakukan adalah dengan menaati peraturan cara berpakaian yang sopan di sekolah.
5. Kerja Keras
Masyarakat Indonesia memiliki semangat dan kerja keras yang tinggi dalam hal apapun yang mereka lakukan. Sifat kerja keras dapat ditunjukan dengan selalu serius dan sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Pada era globalisasi seperti ini, pemikiran kreatif sangatlah dibutuhkan. Karena itu, kita harus bisa berpikir out of the box sehingga kita mampu menghasilkan karya yang inovatif dan berguna bagi banyak orang.
7. Mandiri
Manusia harus mampu melakukan apa-apa secara mandiri sehingga tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mampu melaksanakan tugas sendiri bila masih dalam batas kemampun.
8. Demokratis
Masyarakat Indonesia haruslah memiliki kepribadian yang demokratis. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan menyeimbangkan hak dan kewajiban, baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Dengan timbulnya rasa ingin tahu yang dalam, kita akan selalu ingin mengetahui lebih mendalam tentang segala sesuatu yang dapat kita pelajari. Contoh yang bisa kita lakukan adalah dengan terus-menerus belajar dan rajin menimba ilmu-ilmu yang baik.
10. Semangat Kebangsaan
Sikap semangat kebangsaan dapat ditunjukkan dengan selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara Indonesia di atas kepentingan pribadi. Contohnya menciptakan prestasi positif di bidang apapun.
11. Cinta Tanah Air
Sikap cinta tanah air bisa kita tunjukan dengan bersikap, dan berperilaku yang menunjukkan rasa kesetiaan, kepedulian, penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Misalnya dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari, serta selalu menaati peraturan yang ada.
12. Menghargai Prestasi
Sikap menghargai prestasi harus ditunjukkan baik itu untuk prestasi pribadi maupun orang lain. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan memberi pujian kepada orang lain atas kemenangan atau prestasi yang telah ia raih.
13. Bersahabat/Komunikatif
Kita pasti akan membutuhkan orang lain dalam segala urusan kita, sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk selalu bersahabat dalam pertemanan serta komunikatif kepada siapapun. Contoh yang bisa kita lakukan adalah dengan senantiasa bersikap ramah dan sopan kepada orang tua, teman dan tetangga.
14. Cinta Damai
Cinta damai adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh dalam perilaku sehari-hari tidak membuat ujaran kebencian, tidak melakukan perundungan, dll.
15. Gemar Membaca
Sikap suka membaca akan menciptakan masyarakat dengan pemikiran pintar dan selalu terbuka akan ilmu pengetahuan.
16. Peduli Lingkungan
Sikap peduli lingkungan tersebut dapat ditunjukkan dengan senantiasa menjaga lingkungan yang kita tinggali dan senantiasa memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada di masyarakat. Contoh sehari-hari yang dapat kita lakukan adalah membuang sampah pada tempatnya atau selalu membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya.
17. Peduli Sosial
Sikap peduli sosial sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa ditunjukkan dalam tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain.
18. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam segala perbuatan dan pekerjaan yang kita lakukan merupakan kewajiban pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh yang bisa kita terapkan adalah dengan selalu amanah dalam hal yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan Karakter di Sekolah
Di era globalisasi yang sangat canggih saat ini, orang tua sibuk dalam bekerja mencari nafkah untuk keuangan keluarga dan seringkali terlena dengan teknologi-teknologi. Secara tidak sadar hal tersebut dapat memberikan dampak negatif dalam mendidik anak.
Saat ini mungkin sudah banyak keluarga dengan kondisi finansial yang berkecukupan namun tidak mempunyai waktu yang cukup untuk kehidupan keluarganya. Sehingga orang tua yang memiliki uang lebih memilih untuk membayar pengasuh untuk mengurus anak-anaknya dan menuruti segala barang yang diinginkan anaknya. Orang tua tidak sadar dengan efek jangka panjang terhadap pembangunan karakter anak-anaknya atas apa yang telah dilakukan.
Seperti yang kita tahu bahwa anak-anak zaman sekarang terlalu sibuk bermain gadget yang tidak melibatkan siapapun dalam aktivitas tersebut. Hal ini lah yang dapat berpengaruh pada pembentukan karakter anak, menciptakan karakter individualistik yang tinggi sehingga meminimalkan interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian anak akan tumbuh dengan memiliki karakter yang lebih egois, masa bodoh, kurang menghargai serta tidak berlaku santun terhadap orang lain.
Melihat kondisi ini maka sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu melakukan berbagai upaya dalam penerapan pendidikan karakter antara lain menerapkan program 7K (Keimanan, Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kerindangan dan Kekeluargaan). Sehingga hal tersebut menjadi budaya sekolah yang ditekankan dalam praktik. Misalnya, Jumat bersih.
Guru juga perlu membiasakan untuk mengelola kelas sebelum memulai proses pembelajaran dengan cara mengatur, mengamati, mengajak berdoa. Di samping itu, guru harus menjadi teladan yang baik bagi siswanya baik dalam ucapan dan perilakunya. Guru harus mampu memberi contoh nyata yang baik.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, generasi muda perlu memiliki karakter yang baik karena karakter yang baik sesungguhnya mencerminkan pribadi yang bermartabat.
Ditulis oleh Andreas Korsini, S.Pd, Guru SMA NEGERI 1 BOLA