Sedangkan, muncul pendapat lain dari adanya karaktersitik pendekatan Culturally Responsive Teaching ini.
Menurut Teori Ladson dan Billings, Culturally Responsive Teaching adalah pendidikan yang menyadari bahwa melibatkan latar belakang kebudayaan peserta didik dalam semua aspek pembelajaran merupakan hal yang penting. Karakteristik Culturally Responsive Teaching antara lain:
- Positive perspectives on parents and families, artinya guru membangun hubungan yang baik dengan orangtua serta keluarga peserta didik
- Communication of high expectation, artinya guru memberikan pujian pada prestasi kepada peserta didik, dan memberikan simpati jika peserta didik gagal dalam proses akademiknya.
- Learning within the context of culture, artinya adanya keberagaman budaya di setiap peserta didik yang ada di sekolah, serta adanya proses globalisasi yang mengharuskan pengembangan pemahaman mendalam tentang budaya di antara populasi
- Student-centered instruction, artinya pembelajaran yang tercipta harus dapat membuat peserta didik Peran guru sebagai perencana pembelajaran di kelas diperlukan agar dapat terjadi aktivitas dan komunikasi yang positif antar peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang memahami peserta didik sebagai individu yang dapat mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengetahuan sebelumnya.
- Culturally mediated instruction, artinya kegiatan multikultural yang sedang berlangsung dalam ruang kelas menimbulkan kesadaran akan keberagaman
- Reshaping the curriculum, artinya sekolah harus membuat kurikulum yang dapat membangun karakter peserta didik dan tidak hanya terfokus pada hasil
- Teacher as facilitator, artinya dalam pembelajaran ini guru bertindak sebagai guru harus dapat memfasilitasi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru juga berperan sebagai konsultan dan mediator di dalam kelas.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya