Pemilihan Media dan Strategi Pembelajaran yang Efektif untuk PAUD

- Editor

Kamis, 16 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Media dan strategi pembelajaran merupakan perantara atau alat dan cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan. Dalam konteks pembelajaran, berarti media merupakan alat untuk menyampaikan sebuah informasi mengenai hal yang dapat mempertinggi hasil belajar yang harus dicapainya.

Secara hakikat, media menjadi peran yang sangat penting untuk mempermudah penangkapan informasi, utamanya di jenjang PAUD. Sebab perkembangan anak pada saat usia dini berada dalam masa berpikir konkrit.

Strategi pembelajaran dapat mempengarhui kesuksesan media pembelajaran yang dipilih. Maka dari itu keduanya perlu dipahami oleh guru agar pembelajan menghasilkan luaran yang diharapkan.

Salah satu prinsip pendidikan untuk AUD adalah harus berdasarkan realita, artinya bahwa anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata. Melalui media, anak dapat menerima informasi sesuai dengan realita.

Misalnya, tentang hewan, maka anak dapat melihat hewan dengan mirip di  dalam kelas. Atau gambaran tempat yang jauh di luar negeri, maka anak dapat melihat benda tersebut secara jelas, seperti apa warna dan bentuknya.

Strategi pembelajaran yang efektif untuk jenjang PAUD

Terdapat strategi pembelajaran yang dapat membantu proses belajar anak usia dini menjadi lebih efektif, diantaranya adalah:

  1. Proses belajar dibuat semenarik mungkin, yang menyenangkan dan tidak membosankan agar dapat menarik perhatian dari anak-anak
  2. Pesan yang disampaikan harus jelas, menarik, dan konkrit sehingga dapat ditangkap dengan baik oleh anak-anak
  3. Mendatangkan objek yang mustahil, maksudnya adalah benda yang besar seperti gunung dapat dibawa masuk ke dalam kelas, begitu pula dengan benda-benda lainnya
  4. Menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi kepada anak didik
  5. Mempersingkat pelaksanaan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien
  6. Membiarkan anak belajar sendiri sesuai dengan minat dan kemampuannya

Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dari penggunaan media, maka guru atau pendidik bisa lebih sering menggunakan media dalam proses pembelajaran.

Media yang digunakan cukup bahan-bahan yang ada di sekitar kita saja. Contohnya adalah menggunakan bahan-bahan makanan yang biasanya ada di dapur untuk membuat miniatur gunung dan percobaan gunung meletus.

Dengan menunjukkan benda yang hampir mirip dengan aslinya, dapat membuat anak memiliki imajinasi yang positif. Ketika anak memiliki imajinasi yang positif, maka tentunya akan membantu perkembangan kognitifnya.

Pengaruh penyampaian informasi terhadap perkembangan anak

Perlu diingat bahwa perkembangan kognitif merupakan salah satu bagian penting dalam pertumbuhan anak. Apabila kemampuan kognitifnya berkembang dengan baik, anak akan mampu berpikir secara cerdas dan lebih unggul dalam pelajaran formal.

Media juga dapat berperan untuk mengatasi kegagalan dalam penyampaian informasi saat belajar atau juga komunikasi antara guru dengan siswa. Ketika terjadi kegagalan dalam penyampaian informasi, maka dapat berpengaruh terhadap perkembangan imajinasinya yang kemudian akan mengganggu proses belajar pada tahap selanjutnya.

Ketika informasi-informasi yang disampaikan oleh guru dan dapat diterima oleh anak-anak dengan baik, maka akan terjadi perubahan dari segi kognitif, afektif maupun psikomototik. Tergantung dari apa yang disampaikan.

Masalah-masalah yang mempengaruhi proses belajar pada anak PAUD

Masalah-masalah yang dihadapi oleh anak-anak pada jenjang PAUD biasanya berkaitan dengan gangguan perkembangannya. Dengan demikian dapat berpengaruh pada proses belajarnya. Bila tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada fase perkembangan berikutnya.

Seyogyanya guru perlu mengetahui masalah-masalah yang sering kali dijumpai pada anak usia dini. Hal ini agar guru dapat memiliki landasan pemilihan media dan strategi pembelajaran yang cocok untuk anak usia dini.

Terdapat tiga jenis masalah yang dihadapi oleh anak, yaitu berkaitan dengan masalah fisik, psikis, dan sosial. Adapaun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Masalah fisik

b. Masalah gangguan panca indera

Masalah ini seringkali ditemui pada anak-anak pada jenjan PAUD. Secara lebih spesifik, masalah yang sering ditemui meliputi gangguan penglihatan dan pendengaran.

Masalah gangguan penglihatan biasanya dibawa sejak lahir, atau bisa juga timbul dari faktor luar. Gangguan penglihatan cukup sulit dideteksi, maka dari itu guru maupun orang tua harus bisa memberikan tes yang dapat membuktikan ada atau tidaknya masalah tersebut.

Sedangkan gangguan pendengaran dapat lebih mudah diketahui oleh lingkungan sekitar, misalnya guru, orang tua, dan teman. Masalah gangguan pada pendengaran ini disebabkan oleh kebersihan telinga yang kurang mendapat perhatian dari orang tua.

a. Masalah cacat tubuh

Gangguan fisik akan berdampak pada aktivitasnya. Masalah ini juga dapat berdampak pada masalah psikis. Bagi masalah psikis, anak yang belum memahami dirinya, akan menarik diri dari teman-temannya karena merasa berbeda. Hal ini perlu tindakan cepat dan serius, karena dapat mengganggu pada fase perkembangan selanjutnya.

  • Obesitas. Anak yang mengalami masalah obesitas (kegemukan) akan mengalami kesulitasn dalam beraktivitas. Masalah ini juga dapat menimbulkan masalah lain, misalnya penyakit jantung, patah tulang, dan lain sebagainya.
  • Kidal. Sebenarnya ini bisa dikatakan bukan masalah. Namun terkadang guru terlalu memaksakan anak untuk melakukan aktivitas belajar yang sama dan fasilitas yang disamaratakan. Sehingga membuat anak selalu merasa tertekan sepanjang hidupnya. 
  • Hiperaktif. Ciri-ciri anak hiperaktif adalah tidak dapat memusatkan perhatian dalam jangka waktu yang lama; sering mengambil tindakan sebelum berpikir, sering berteriak di dalam kelas dan sulit mengorganisasi pekerjaan; dan sulit duduk dengan tenang, berlari-lari secara berlebihan.

2. Masalah psikis

Masalah yang berkaitan dengan masalah psikis diantaranya adalah daya konsentrasi, intelegensi, berbohong, dan emosi yang tidak normal.

  • Konsentrasi. Pada anak yang memiliki konsentrasi yang rendah, tentu dapat mengganggu proses belajarnya.
  • Intelegensi. Masalah ini meliputi masalah yang ditimbulkan akibat intelegensi yang dimiliki anak rendah dan masalah yang ditimbulkan akibat intelegensi tinggi.
  • Berbohong. Masalah ini sering ditemui pada umur anak di PAUD. Hal ini disebabkan oleh factor lingkungan sekitar tempat dinggalnya atau bisa juga dari apa yang anak lihat atau dengarkan.  
  • Emosi. Masalah ini meliputi : perasaan takut, cemas, marah, cemburu dan iri hati, mudah tersinggung, dan sering merasa sedih.

3. Masalah sosial

Yang tergolong dalam masalah social ini adalah sebagai berikut.

  • Tingkah laku yang agresif. Hal ini menyangkut pada perilaku anak yang biasanya akan tampak ketika bersama teman atau guru ketika di kelas, baik ketika belajar maupun bermain.
  • Daya penyesuaian yang kurang. Anak yang memiliki keterampilan penyesuaian yang kurang, dapat mengganggu pada perkembangan psikisnya. Anak akan cenderung merasa sendiri dan berbeda ketika dihadapkan langsung dengan lingkungan yang baru.
  • Pemalu. Anak yang pemalu biasanya akibat jarang berinteraksi dengan orang lain. Orang tua kurang mengenalkan anak pada orang lain. Dalam hal ini, guru harus mampu menjadi media interaksi dengan anak lainnya.
  • Perilaku berkuasa. Perilaku ini adalah kecenderungan untuk mendominasi orang lain atau menjadi “majikan”
  • Negativisme. Negativisme adalah perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain untuk berperilaku tertentu. Ekspresi fisiknya mirip dengan ledakan kemarahan, tetapi secara setahap demi setahap diganti dengan penolakan lisan untuk menuruti perintah.
  • Perilaku yang merusak. Perilaku ini dibuktikan dengan sikap anak yang agresif dalam melakukan tindakan melebihi anak-anak yang sesusianya.

Anak usia dini dilahirkan di dunia dengan sejuta rasa ingin ingin tahu yang tinggi serta mengimitasi apa saja yang dilakukan oleh orang disekitarnya yang dirasa menarik. Hal tersebut menjadikan betapa besarnya peran lingkungan sekitar dalam memberikan kontribusi pada pembentukan perilaku sosial anak.

Maka dari itu termasuk lingkungan yang diciptakan pada ruang pembelajaran juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Media dan strategi pembelajaran yang di desain dengan tepat, mengedepankan kemauan anak, dan media pembelajaran menarik yang dapat menguggah rasa ingin tahu anak, akan menghasilkan pribadi yang memiliki keterampilan dalam satu atau berbagai aspek pada masa yang akan datang.

Tingkatkan kualitas dan kompetensi guru dengan bergabung bersama e Guru Id dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.

Klik disini untuk mendaftar!

Berita Terkait

Cara Melengkapi Profil di SIMPKB Hingga Ajukan Berkas untuk PPG  Daljab 2024
Cara Konfirmasi Kesediaan Peserta Piloting PPG Daljab 2024 di SIMPKB
Contoh Tampilan Akun SIMPKB Guru Yang Terpanggil PPG Daljab 2024 dan Yang Tidak Terpanggil
Cara Cek Daftar Nama Guru Dipanggil Piloting PPG Daljab 2024
Download Format Pakta Integritas untuk Lapor Diri Piloting PPG Daljab 2024
Pengumuman Pemanggilan Piloting PPG Daljab 2024 di Mulai Hari Ini, Cek Akun SIMPKB  Masing- Masing!
Kelengkapan Berkas untuk Lapor Diri Piloting PPG Daljab 2024
Jadwal Lengkap Pelaksanaan Piloting PPG Dalam Jabatan Tahun 2024
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Juli 2024 - 10:38 WIB

Cara Melengkapi Profil di SIMPKB Hingga Ajukan Berkas untuk PPG  Daljab 2024

Selasa, 23 Juli 2024 - 11:46 WIB

Cara Konfirmasi Kesediaan Peserta Piloting PPG Daljab 2024 di SIMPKB

Selasa, 23 Juli 2024 - 11:03 WIB

Contoh Tampilan Akun SIMPKB Guru Yang Terpanggil PPG Daljab 2024 dan Yang Tidak Terpanggil

Selasa, 23 Juli 2024 - 10:20 WIB

Cara Cek Daftar Nama Guru Dipanggil Piloting PPG Daljab 2024

Senin, 22 Juli 2024 - 11:04 WIB

Download Format Pakta Integritas untuk Lapor Diri Piloting PPG Daljab 2024

Berita Terbaru