Nasihat Guru: Sukses Itu Milik Semua Orang yang Mau Menuntut Ilmu dan Rela Berjuang

- Editor

Senin, 30 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Nasruddin, S.Pd.I

Guru di MTs Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur

 

Semua orang punya kesempatan untuk meraih dan mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan bukan hanya milik orang yang memiliki kekayaan dan kepintaran saja tapi kesuksesan milik semua orang yang benar-benar dan bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, mau berjuang dan berani berkorban.

Kesuksesan tidak bisa di dapat secara instan apalagi hanya mengandalkan hasil dari jerih payah atau warisan orang tua. Berbeda rasanya orang yang mampu meraih sebuah kesuksesan hasil dari jerih payah dan perjuangannya sendiri.

“Seorang pemuda bukan orang yang berkata ‘Inilah Bapak saya’, tapi seorang pemuda adalah dia yang berani berkata ‘Inilah Aku’. 

Semua orang punya pengalaman dan perjalanan masing-masing dalam meraih kesuksesan. Setiap permasalahan dan cobaan  dalam meraih kesuksesan tersebut  bukan berarti kita dibenci oleh yang Maha Kuasa, tapi itu bukti bahwa kita akan dipersiapkan untuk yang lebih baik lagi. Semua itu tidak akan diberikan kepada kita kecuali yang Maha Kuasa sudah tahu tentang kemampuan kita. Ketika kita diberikan permasalah, berarti kita sudah pasti mampu dan kuat untuk menghadapi berbagai macam cobaan dan ujian tersebut. Yang Maha Kuasa tidak akan membebani hamba-Nya apalagi mendzalimi. 

Kepada kalian yang sekarang ini masih menjalani masa belajar terlebih bagi anak-anak yang berada di Madrasah Tsanawiyah, agar bersungguh-sungguh dalam belajar.  Jangan pernah menyia-nyiakan waktu kalian hari ini. Waktu kalian hari ini sangat berharga yang tidak akan kembali lagi di masa yang akan datang. Bagi kalian yang masih berada di Madrasah Tsanawiyah—di mana banyak orang memandang kalian adalah anak yang mempelajari ilmu agama—jagalah nama baik kalian dan nama baik sekolah, agar apa yang kalian pelajari bisa mendapatkan keberkahan.

Bagi kalian yang mempunyai keberuntungan dengan dicukupkan perekonomian orang tua kalian, gunakanlah sebaik-baiknya kesempatan dan amanah yang diberikan oleh Allah tersebut. Hargai usaha dan perjuangan orang tua yang telah menyediakan biaya sekolah bagi kalian. Mereka tidak akan menuntut kalian untuk membalasnya, tapi akan menjadi sebuah kebahagian yang sangat besar apabila kalian dapat berhasil dan bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Jangan pernah meneceawakan mereka, jangan pernah membuat mereka menangis karena tingkah laku kalian di sekolah, jangan sampai membuat orang tua kalian bolak-balik mendapatkan surat teguran dari sekolah disebabkan oleh tingkah laku dan akhlak kalian yang tidak terpuji.

Apapun yang terjadi kepada kalian pada saat menuntut ilmu, jangan pernah mengeluh apalagi sampai menyerah. Semua yang kalian alami ketika menuntut ilmu adalah sebuah proses menjadi manusia dengan kepribadian yang tangguh. Sehingga pada saat kalian belajar, pasti tidak akan pernah sepi dari berbagai macam cobaan, ujian, dan bahkan sesuatu yang membuat kalian mungkin bisa berputus asa untuk melanjutkan dalam menuntut ilmu. Seperti yang pernah saya alami ketika menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren dulu. 

Kala itu, saya harus berpisah dari keluarga, harus belajar mandiri. Memasak, mencuci baju, dan bahkan bagaimana cara untuk mengelola keuangan harus dilakukan sendiri. Saat itu kondisi perekonomian keluarga saya sangat terbatas dan tidak jarang kekurangan sehingga harus menahan rasa lapar dan menekan berbagai keinginan. 

Pada saat saya masih tinggal di pondok sekitar tahun 2008, saya harus belajar mulai dari pagi hingga siang. Setelah itu masuk kampus sampai sore dan kalau malam sering belajar sampai tengah malam, baru bisa istirahat ketika waktu sudah memasuki dini hari. 

Meskipun serba kekurangan, namun demi sebuah cita-cita yang besar, saya punya prinsip harus bisa menyelesaikan belajar dengan baik. Meskipun pada saat itu banyak teman-teman yang mempunyai fasilitas kendaraan dan bahkan alat komunikasi, tapi saya rela harus jalan kaki dan tidak menggunakan alat komunikasi sama sekali pada saat masih kuliah. Terkadang muncul juga perasaan minder dari teman-teman. Namun saya berpikir, semua ini pasti akan berlalu jika saya bisa menyelesaikan belajar dengan sungguh-sungguh.

Bagi kalian yang tidak mempunyai keberuntungan dan sering terkendala masalah biaya untuk sekolah, jangan pernah berkecil hati apalagi merasa rendah dan tidak percaya diri. Teruslah belajar untuk meraih kesuksesan. 

Saya bisa merasakan betapa perih dan sedihnya pada saat kita menempuh pendidikan namun mengalami kekurangan biaya, bahkan untuk sekadar jajan dan berangkat ke sekolah.  Saya dulu sering mengharap belas kasih teman-teman. 

Namun semua itu sebenarnya bukan kendala dan masalah terbesar bagi saya. Yang menjadi masalah terbesar bagi saya adalah kekhawatiran saya jika tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. 

Bagi kalian yang saat ini sudah tidak memiliki salah satu dari orang tua atau tidak mempunyai orang tua sama sekali, atau kalian yang saat ini tinggal dengan keluarga atau bahkan dengan orang tua asuh, ingat sekali lagi bahwa kesuksesan itu milik semua Orang. Yang Maha Kuasa tidak akan menutup peluang bagi kalian untuk dapat meraih kesuksesan. Selama kalian kuat, sabar, dan mau bersungguh-sungguh dalam belajar, maka kesuksesan berhak kalian raih dan dapatkan, meskipun harus dilalui dengan perjuangan dan pengorbanan bahkan harus dengan menumpahkan air mata kesedihan. 

Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan.“ – Imam Syafi’i

Bagi kalian yang saat ini masih dalam belajar, ada suatu hal yang sangat penting dalam menuntut ilmu—yang saat ini sudah banyak dilupakan dan bahkan dianggap sesuatu yang asing—yaitu adab atau akhlak. Banyak hari ini kita lihat orang-orang pintar dengan gelar yang panjang di belakang namanya, tapi dengan banyaknya gelar yang tertera di belakang nama mereka tidak berbanding lurus dengan akhlak dan adab yang mereka tunjukkan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Akhlak merupakan perkara yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita pada saat bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat di sekitar kita. Saat kita berinteraksi dengan masyarakat yang pertama menjadi penilaian adalah akhlak kita ketimbang keilmuan yang kita miliki. Jadi akhlak lebih tinggi derajatnya dari pada orang berilmu tanpa akhlak.

Pesan bagi kalian yang sedang menuntut ilmu, selain belajar dan mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh, juga utamakan untuk selalu menjaga akhlak terhadap semua orang yang kita tamui. Bagi kalian yang sudah mempunyai bekal ilmu, lebih-lebih ilmu agama, milikilah perangai akhlak yang mulia. Dengan demikian, insya Allah di manapun kalian berada akan dimuliakan dan tidak terlantar.  

Dengan keberkahan ilmu, kalian akan dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah. Semua itu adalah janji dari Allah dan keniscayaan sebagai hasil perjuangan kalian selama menuntu ilmu. Semakin banyak cobaan dan rintangan yang kalian hadapi, semakin tinggi pula kemulian yang kalian dapatkan.  (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK
Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan
Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca
Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:45 WIB

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK

Minggu, 9 Juni 2024 - 20:59 WIB

Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan

Kamis, 16 Mei 2024 - 10:10 WIB

Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis