Oleh Gandi Riyanto, S.Pd, Gr.
Guru di SMK Bina Am Ma’mur
Mungkin kalian sudah sering mendengar slogan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dan itu benar adanya. Selain bertanggung jawab untuk mencerdaskan kalian sebagai generasi penerus bangsa, guru juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan akhlak yang merupakan tugas yang berat.
Guru-guru kita telah berusaha membuka mata kita terhadap pandangan luas tentang dunia dan pengetahuan yang tidak kita ketahui sebelumnya. Mereka membantu kita untuk mencapai cita-cita, sehingga kita menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan calon pemimpin bangsa di masa depan.
Sayangnya, jasa guru-guru kita sering terlupakan ketika kita sudah meraih kesuksesan. Padahal tanpa guru-guru kita, mimpi kesuksesan itu tidak mungkin tercapai.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan memberikan penghormatan yang sebaik-baiknya atas perjuangan dan pengorbanan guru kita.
Penghormatan dan rasa syukur kita kepada guru dapat ditunjukkan dengan ketekunan dalam belajar. Sehingga kelak ketika kita sukses dapat membuat mereka bangga.
Tapi tentu saja tujuan belajar bukan hanya itu. Sejatinya, belajar itu memiliki dua tujuan.
Yang pertama adalah untuk meningkatkan pemahaman. Dan yang kedua adalah untuk mengaktifkan kehidupan sosial. Sebab di dalam pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis dan ideal. Selain pembentukan karakter, belajar juga dapat meningkatkan keterampilan untuk bertahan hidup.
Dan proses belajar ini tidak harus dilakukan di dalam kelas. Contohnya, menyadari segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita adalah salah satu cara untuk belajar.
Setiap kejadian yang dialami dalam hidup selalu bisa memberikan pelajaran yang berarti. Apapun itu, baik itu peristiwa senang maupun sedih, pasti selalu ada hikmah di baliknya.
Jadi kalau mengalami sesuatu, dari kejadian apapun, tetaplah bersyukur karena selalu ada pelajaran yang dapat kita petik. Oleh karena itu, kita harus belajar dari setiap kejadian, sehingga dapat menggunakannya sebagai pelajaran untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Agar bisa memetik pelajaran dari setiap kejadian terdapat beberapa cara yang harus dilakukan.
Yang pertama adalah sadar bahwa orang hidup pasti akan menghadapi masalah. Ini pasti pernah dialami oleh hampir setiap orang. Maka harus dipahami bahwa masalah bukanlah hal yang perlu dihindari, tetapi hal yang harus terima dan hadapi.
Kedua adalah ikhlas, yaitu menerima kenyataan bahwa hidup itu ada dua macam: menciptakan keadaan dan menerima kenyataan. Jika hidup kita ini tak bisa menciptakan keadaan sesuai dengan keinginan maka harus sabar mengikuti keadaan yang ada.
Yang ketiga adalah syukur. Manfaat dari syukur adalah datangnya keberkahan yang artinya bertambahnya kebaikan setelah datangnya kebaikan yang akan memberikan ketenangan hati dan ketentraman jiwa.
Keempat, selalu memiliki pikiran positif. Di dalam setiap kejadian pasti ada kebaikan yang dapat dipetik.
Kelima, selalu menjadi orang baik. Bahkan ketika semua orang sudah tidak mau melakukan kebaikan, maka jadilah satu-satunya yang mampu berbuat baik. (*)