Metode Pembelajaran yang Tepat di Era Pandemi

- Editor

Sabtu, 10 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di era pandemi Covid-19 ini banyak sekali terjadi hal-hal yang tidak diduga. Berbagai masalah dalam berbagai aspek bermunculan, di antaranya masalah yang timbul adalah masalah pelaksanaan pembelajaran bagi para guru sebagai pengajar dan juga peserta didik. Terlebih adanya surat edaran No. 4 Tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing. Setiap institusi dituntut untuk membuat inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang efektif.

Akibat yang timbul dari adanya surat edaran tersebut maka pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh melalui daring, Belajar dari Rumah (BDR). Pelaksanaan pembelajaran seperti ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan.

Guru dituntut untuk menciptakan inovasi-inovasi yang disesuaikan dengan pembelajaran daring. Banyak metode yang digunakan oleh para guru sebagai pengajar dapat memilih agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif. Situasi dan kondisi para peserta didik yang biasanya belajar di sekolah dengan berbagai aturan dan kedisiplinan, setelah mereka belajar di rumah tentu saja harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi mereka saat di rumah masing-masing.

Banyak peserta didik yang merasa bahwa tanggung jawab mereka sebagai pelajar diabaikan, sehingga itu menjadi suatu kesulitan bagi para guru dalam mengharapkan respon yang positif bagi peserta didik. Hal inilah yang menjadi tuntutan bagi para guru untuk menciptakan metode-metode yang tepat yang disesuaikan dengan era pandemi Covid-19.

Dikutip dari Sevima.com beberapa ahli sudah menggodok tentang metode pembelajaran yang cocok selama pandemi ini yaitu ada enam metode pembelajaran sebagai berikut :

1.       Project Based Learning

 Metode Based Learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020, yang memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada peserta didik untuk bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.

Menurut Mendikbud metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para peserta didik dengan membentuk kelompok kecil dalam mengerjakan proyek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi para peserta didik yang berada di zona kuning dan hijau, tentunya juga harus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. 

2.   Daring Method

 Untuk menyiasati ketidakkondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Metode ini bisa membuat para peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah melalui online.

Metode daring ini sangat cocok digunakan bagi peserta didik yang berada di zona merah. Sistem pembelajaran yang disampaikan melalui daring ini akan tetap berlangsung dan seluruh peserta didik akan tetap belajar dari rumah masing-masing dalam keadaan aman. 

3.   Luring Method

Luring method merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan, artinya dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku.

Metode ini sangat pas untuk peserta didik yang ada di wilayah zona kuning dan hijau dengan protokol ketat new normal. Metode ini sangat bermanfaat bagi peserta didik yang kurang memiliki sarana dan prasarana dengan sistem daring.

4.       Home Visit Method

Metode ini mirip seperti kegiatan belajar home schooling yaitu pengajar mendatangi peserta didik di rumahnya dalam waktu tertentu. Metode ini lebih tepat diberlakukan bagi peserta didik yang kurang memiliki sarana dan prasarana dengan sistem daring

5.   Integrated Curriculum

Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki, beliau adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dikutip dari JPNN.com beliau menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project based, yang mana setiap kelas akan diberikan project yang relevan dengan mata pelajaran terkait.

Metode pembelajaran ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran namun juga mengaitkan dengan mata pelajaran lain., sehingga terdapat kolaborasi antar guru mata pelajaran.

6.       Blended Learning

Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video conference seperti Zoom Meeting ataupun Google Meeting.

Dari metode-metode yang sudah dipaparkan di atas tidak semuanya bisa diterapkan secara sekaligus, tetapi tentu saja dapat disesuaikan dengan wilayah geografis di mana para peserta didik tersebut tinggal. Di daerah perkotaan mungkin dapat diterapkan metode daring sebagai proses pembelajaran, yaitu dilakukan dengan menggunakan media online sebagai media pembelajaran. Metode ini sangatlah efektif bagi para peserta didik untuk melakukan proses belajar. 

Namun kendala yang dihadapi dengan metode daring ini adalah tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang leluasa untuk membeli kuota. Apalagi di era pandemi ini banyak orang tua yang putus bekerja atau kehilangan mata pencaharian sehingga mereka menghadapi kesulitan dalam melakukan proses belajar.

Di daerah pedesaan tentu saja berbeda dengan perkotaan. Daerah pedesaan yang wilayah geografisnya ada di pegunungan, dengan hutan-hutan yang lebat, wilayah yang berbukit-bukit, sehingga menghambat sinyal untuk masuk ke daerah pedesaan tersebut. Di daerah seperti ini para guru lebih tepat menggunakan metode luring dan metode home visit. Para guru mendatangi peserta didiknya ke setiap rumah untuk melakukan kegiatan belajar.

Inilah mungkin yang dikatakan sebagai metode pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan oleh setiap guru sebagai pendidik agar proses pembelajaran di setiap wilayah di seluruh Indonesia dapat terlaksana dengan baik dan efektif, terutama di era pandemi Covid-19 ini di mana segala proses kegiatan harus dilakukan dengan menjaga jarak.

Ditulis oleh: Yussy Sriyanah, S.Sos, M.Pd

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru