Metode Card Sort: Meningkatkan Kemampuan Membaca Kelas I

- Editor

Rabu, 2 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahir atau mampu membaca menjadi sebuah target mutlak yang selalu diharapkan oleh seorang guru terutama di kelas rendah Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Begitupun dengan orang tua murid yang menginginkan anaknya sudah bisa membaca pada saat akan memasuki sekolah tingkat dasar.

Tidak sedikit siswa yang sudah sekolah dasar di kelas rendah belum juga mahir membaca. Ini dapat dikarenakan memang tidak adanya minat untuk membaca dari siswa. Masalah tersebut juga bisa datang dari pihak guru yang selalu monoton dan tidak melakukan variasi dalam metode pembelajaran serta tidak menggunakan media.

Sebenarnya banyak cara yang dapat digunakan seorang guru untuk dapat membantu siswa agar cepat mahir membaca. Di antaranya dengan menggunakan media belajar seperti kartu kata, stiker, atau gambar dalam slide komputer yang ditampilkan pada saat kegiatan belajar mengajar.

Selain cara tersebut masih ada teknik lain dalam mengajarkan siswa untuk membaca permulaan. Misalnya dengan metode abjad, metode bunyi, metode suku kata, metode kata lembaga, metode global, dan metode struktural analisis sintesis (SAS). Selain menggunakan metode-metode tersebut, guru yang mengajar di kelas kelas I sekolah dasar bisa menggunakan metode Card Sort.

Metode Card Sort

Menggunakan metode mengajar tertentu dalam pembelajaran sangat penting. Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan interaksi dengan siswa pada saat melakukan pembelajaran.

Metode guru yang kurang baik dalam mengajar akan memengaruhi hasil belajar siswa. Oleh sebab itu guru harus bisa menentukan metode-metode yang cocok yang sesuai dengan  materi serta dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dengan baik.

Adapun card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta  tentang obyek  atau  mereview informasi. Model pembelajaran aktif tipe card sort menggunakan fasilitas kartu. Dalam kartu tersebut berisi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh masing-masing peserta didik. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. Metode card sort merupakan metode yang dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat kerja sama, saling menolong dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu.

Menurut Asis dan Ika (2014:167) menyatakan bahwa metode card sort bagian dari pembelajaran kooperatif yang mana peserta didik bergerak secara aktif dan dinamis mencari pasangan kartu. Selain itu, Silberman (2014: 169-170) menjelaskan langkah-langkah penggunaan metode card sort sebagai berikut:

Setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau beberapa kategori. Siswa diminta untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain yang memiliki kartu dengan kategori yang sama. Setelah siswa mencocokkan kartu dengan kategori yang sama, guru melakukan evaluasi pembelajaran.

Metode card sort memiliki kelebihan yaitu dapat membantu siswa untuk mempelajari informasi yang beragam dengan mudah. Selain itu, metode card sort dapat menggairahkan siswa yang merasa penat karena terdapat gerakan fisik di dalamnya serta dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran.

Selain kelebihan metode card sort, terdapat pula kekurangan di dalamnya. Menurut M. Hosnan (2014:217) kekurangan metode card sort  membutuhkan persiapan seperti pembuatan media berupa kartu-kartu dan suasana kelas menjadi gaduh. Kekurangan dalam metode card sort ini dapat diminimalisir dengan persiapan yang matang seperti pembuatan media, RPP, dan instrumen lain yang dibutuhkan. Guru juga harus pandai dalam mengendalikan siswa agar dapat berjalan sesuai tujuan pembelajaran.

Penerapan metode card sort terbukti dapat meningkatkan  keaktifan siswa  dalam pembelajaran dan meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas dasar.

Ditulis oleh: Titi Kuswati,S.Pd, Guru SD Negeri 03 Jrakah

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis