Era globalisasi memberikan dampak cukup luas dalam berbagai hal dalam sendi kehidupan, termasuk kepada pendidikan. Saat ini, pendidikan berada di masa pengetahuan (knowledge age) dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Percepatan peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi digital yang disebut dengan information super highway (Gates, 1996).
Gaya kegiatan pembelajaran pada masa pengetahuan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan. Bahan pembelajaran harus memberikan desain yang lebih otentik untuk dapat melalui tantangan di mana peserta didik dapat berkolaborasi menciptakan solusi memecahkan masalah pelajaran.
Tantangan nyata dalam pengelolaan pendidikan salah satunya adalah kemampuan pendidik dalam meramu jalannya proses pembelajaran. Pendidik bukan satu-satunya sentral dalam proses pembelajaran, karena di era globalisasi sumber belajar tidak hanya dari pendidik melainkan dari sumber lain seperti media internet, media cetak, elektronik serta media digital.
Sebagai pendidik sebaiknya menyiapkan komponen-komponen belajar untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu keberadaan pendidik dalam menyiapkan peserta didik perlu memiliki strategi yang strategik.
Dalam menyongsong pendidikan abad 21 interaksi antara pendidik dan peserta didik perlu adanya hubungan timbal balik. Dalam interaksi ini peserta didiklah yang berperan aktif dan guru hanya sebagai motivator dan fasilitator.
Menurut Halim Simatupang (2019) terdapat empat strategi dasar belajar mengajar di abad ke-21 yaitu mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik; memilih strategi pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; memilih dan menetapkan prosedur metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran; menetapkan kriteria belajar minimal sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran yang akan dijadikan umpan balik dalam penyempurnaan perangkat pembelajaran.
Dari pemaparan di atas dapat ditarik benang merah bahwa pendidik harus memiliki strategi mengajar yang jitu untuk menghadapi era keterbukaan ini, yaitu pendidik mampu mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik. Kemudian guru harus mampu mengendalikan kelas dan selalu berinovatif dalam meramu pembelajaran. Dan pendidik harus memiliki ide dan kreatifitas yang tinggi serta selalu mengembangkan kompetensi yang dimiliki.
Ditulis oleh Hartono, S.Pd., Guru SDN 1 Batu Kuta