Menjadi Orang Tua Idola Anak

- Editor

Rabu, 21 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Idola adalah sosok yang akan dijadikan pujaan atau panutan mulai dari penampilan fisik, tutur kata, dan perbuatan. Semua itu menjadi hal yang tidak luput dari perhatian orang yang mengidolakan. Dan sudahkah kita menjadi orang tua yang diidolakan anak? 

Anak-anak zaman sekarang apabila ditanya siapa idola mereka, sebagian akan menjawab, “Naruto, Iron Man, Ungu, Raisa”, dan lain sebagainya. Anak-anak menjadikan mereka idola karena para idola tersebut memiliki  nilai lebih di mata mereka.

Lalu yang menjadi pertanyaan, pernahkan Anda mendengar ketika anak ditanya siapa idolanya, kemudian ia menjawab  “örang tuaku!”.  Ketika anak menjawab seperti itu, maka itulah contoh orang tua yang berhasil menjadi panutan dan teladan bagi anaknya. 

Tak inginkah kita menjadi idola bagi anak kita sendiri?

Menjadi orang tua yang diidolakan anak tidak bisa terjadi dalam waktu singkat, namun perlu waktu dan proses. Ada beberapa cara dan upaya yang bisa kita lakukan untuk menjadi orang tua yang diidolakan anak. 

Memberi Teladan

Upaya ini efektif dampaknya pada anak. Orang tua dalam memberikan nasihat atau menyuruh anak untuk melakukan sesuatu tidak hanya sekedar berbicara tetapi perlu disertai dengan contoh. Misalnya, ketika orang tua memerintahkan anak untuk menggosok gigi, maka orang tua juga harus melakukan hal yang sama. 

Mulai dari menaruh pasta gigi di sikat gigi, cara menggosok gigi yang benar, sampai berkumur dan meletakkan sikat gigi setelah digunakan yang kita lakukan dapat menjadi percontohan untuk anak. Dengan kata lain anak akan melihat secara langsung serta mencontoh apa yang telah dilakukan orang tua.

Memberi Rasa Aman dan Nyaman

Usahakan anak merasa terlindungi ketika berada dalam keluarga apalagi saat dekat dengan orang tua. Berikan kehangatan, keakraban, dan kenyamanan sehingga anak merasa enjoy ketika berada di samping kita, tidak ada lagi rasa was-was dan ketakutan tanpa alasan.

Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan keakraban dan kebersamaan antara orang tua dan anak. Jangan sungkan-sungkan untuk sekedar menanyakan keadaan anak, apa yang akan dilakukan atau apa yang telah dilakukan anak setiap harinya. Dengan komunikasi yang intens, anak akan merasa dekat dan komunikatif dengan orang tua.

Berusaha Masuk ke Dunia Anak

Sebagai orang tua, usahakan kita dapat memahami dunia anak. Artinya, kita seakan-akan berada pada masa dan usia anak kita. Lakukan apa yang biasa dan disukai anak, seperti bermain boneka, kelereng, baca buku yang disukai anak, bersepeda, dan lain sebagainya. Jangan malu kalau dikatakan kayak anak kecil karena hal itu justru akan membuat anak merasa senang.

 

Menjadi Sahabat Anak

Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita atau curahan hati anak. Dengarkan segala keluh kesahnya dengan tenang dan sabar. Ketenangan dan kesabaran dalam mendengarkan curahan hati anak adalah kunci kesuksesan orang tua dalam menjaga perasaan dan keakraban dengan anak. Apabila anak meminta nasihat atau solusi dari masalah yang dihadapinya, berikan solusi yang terbaik menurut usia anak kita.

Seorang anak akan sulit mengidolakan orang tuanya apabila orang tuanya berstandar orang tua biasa yang kurang peduli dan perhatian terhadap keberadaan dan kebutuhan anak.

Sebagai orang tua, sudahkah kita melakukan upaya itu? 

Ditulis Oleh : Widiyaningrum Dewi, S.Pd

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 122 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis