Menjadi Guru Matematika yang Memikat dengan Game Edukatif

- Editor

Senin, 18 April 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Erna Wurjanti, S.Pd.

Guru SMP Negeri 15 Malang

Sebagian besar peserta didik tidak menyukai pelajaran Matematika, bahkan pelajaran tersebut seringkali menjadi momok sehingga mereka malas untuk mempelajarinya karena dianggap sulit. Apalagi jika guru yang menyajikan materi pelajaran dianggap tidak menarik, peserta didik menjadi cepat bosan menghadapinya. Untuk itulah guru wajib tahu bagaimana cara menjadi guru Matematika yang dapat memikat peserta didik. 

Membangkitkan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Matematika memang masih menjadi ‘PR’ bagi guru. Oleh sebab itu, guru perlu mengikuti pelatihan-pelatihan. Misalnya, mengikuti pelatihan yang membahas topik terkait game edukatif. Hasil pelatihan dari pelatihan tersebut dapat kemudian diterapkan di dalam pembelajaran Matematika pada materi yang paling ringan.  

Untuk menarik minat peserta didik pada mata pelajaran Matematika langkah yang perlu dilakukan di antaranya adalah menyajikan materi yang ringan berbasis game. Artinya pada setiap pembelajaran dapat selipkan game edukatif terkait Matematika. Berdasarkan pengalaman, ternyata peserta didik merasa senang dan asyik memainkannya. Bahkan peserta didik ketagihan pembelajaran berbasis game. 

Game edukatif adalah game yang memiliki konten pendidikan di dalamnya. Memancing minat belajar peserta didik terhadap materi pelajaran sambil bermain game merupakan tujuan game edukatif ini. Sehingga dengan perasaan senang tersebut, diharapkan peserta didik bisa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Sehingga game ini merupakan alat yang efektif untuk mengajar. 

Di samping itu, game edukatif juga dapat memotivasi peserta didik karena melibatkan sejumlah pemain sehingga proses pembelajaran jadi lebih menyenangkan. Pada materi-materi yang berhubungan dengan Matematika pemanfaatan game ini sangat diperlukan. Baik game yang dapat dimainkan di komputer, di ponsel, atau di dalam ruangan kelas bisa menjadi sebuah pilihan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik. 

Hasil belajar yang diharapkan ditunjukkan oleh peserta didik yakni perubahan secara konseptual, pengembangan keterampilan, bidang pengetahuan, meningkatkan minat, dan motivasi dalam pembelajaran.

Nah, agar guru bisa menghadirkan games edukatif dalam pembelajaran Matematika memang perlu belajar. Belajar tidak hanya terbatas pada pembelajaran di ruang kelas saja, namun saat ini di era digital belajar bisa dilakukan setiap saat, di mana pun dan kapan pun. 

Memang tidak bisa dipungkiri kalau mendengar kata ‘belajar’ pasti langsung ingat sekolah. Karena memang itu hal utama yang dilakukan selama dari TK hingga perguruan tinggi.

Meskipun guru sudah memiliki gelar akademik, guru masih perlu belajar agar tidak ketinggalan dan kalah bersaing dengan yang lain. Kita perlu belajar skill baru dari orang-orang terdekat atau lingkungan agar segera menyesuaikan diri.

Motivasi memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran dalam upaya guru menambahkan kompetensinya. Karena saat kita memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu, tentu akan bertindak dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya, kalau kita tidak memiliki motivasi untuk belajar, akan malas melakukan sesuatu. 

Motivasi ini sangat penting dan harus dimiliki seseorang dalam proses belajar. Saat merasa lelah dan jenuh,  motivasi dapat meningkatkan semangat kita.Motivasi adalah hal-hal atau alasan yang mendorong kita mencapai suatu tujuan. Selain itu, motivasi merupakan kekuatan dari dalam diri, yang memicu kita untuk bertindak. Jadi, motivasi adalah kunci utama kita agar sukses melakukan sesuatu.

Adanya motivasi diri dipengaruhi oleh kebutuhan dan keinginan. Apabila kita merasa membutuhkan untuk melakukan suatu hal, pasti akan muncul motivasi dalam diri untuk bertindak. 

Begitu juga saat kita menginginkan sesuatu. Hal-hal kecil seperti mandi misalnya, sebenarnya merupakan kegiatan yang kita lakukan karena didasari oleh motivasi. Dalam hal ini, berarti motivasinya adalah kita tampil bersih (kebutuhan) atau kita ingin mandi (keinginan).

Motivasi memiliki peran yang sangat penting dalam membangkitkan semangat belajar. Kalau kita termotivasi, pasti belajar akan lebih baik dan bersungguh-sungguh. Sehingga kita akan memahami dan mengingat lebih banyak dari apa yang dipelajari.Motivasi belajar yang berasal dari keinginan diri adalah pemicu semangat, sehingga kita akan belajar dengan tekun untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Lelah dan jenuh pasti akan menghampiri kita saat sedang belajar, sesuka apapun terhadap apa yang kita pelajari saat itu. Kita memang tidak boleh selalu menekan diri untuk belajar terus menerus tanpa henti. Kita punya hak untuk istirahat sejenak agar pikiran kembali segar. Tapi waktu untuk istirahat harus kita sesuaikan dengan kebutuhan, jangan sampai kebablasan. Kalau rasa jenuh dan lelah sudah hilang, semangat belajar kita akan kembali. Kita bisa melanjutkan aktivitas belajar dengan hati yang gembira.

Memberikan hadiah kepada diri sendiri merupakan salah satu yang bisa menumbuhkan semangat belajar, biasanya disebut istilah self-reward, yaitu bentuk apresiasi diri atas hal yang telah kita capai. Saat kita berniat memberikan hadiah kepada diri sendiri, tidak disadari akan lebih membuat diri sendiri semangat belajar. Hal ini karena kita terpicu untuk mendapatkan ‘sesuatu’ yang diinginkan.

Bentuk apresiasi diri kita tidak harus selalu berbentuk sesuatu. Bisa juga dalam bentuk waktu santai setelah belajar. Kesimpulannya, motivasi ini sangat penting dan harus dimiliki dalam proses belajar. (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis