Meningkatkan Rasa Empati di Lingkungan Sekolah di Masa Pandemi

- Editor

Kamis, 16 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar terhadap dunia pendidikan yang mengarah pada hal-hal yang negatif. Namun di sisi lain, pandemi tersebut juga mampu memberikan dampak positif, salah satunya meningkatkan rasa empati pada sesama khususnya di lingkungan sekolah.

Wabah penyakit virus tersebut telah memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan masyarakat secara luas, terutama lingkungan di sekolah.  Merebaknya virus Corona ini membuat pemerintah terpaksa mengeluarkan kebijakan khusus di bidang pendidikan yaitu untuk melakukan pembelajaran di rumah masing-masing baik secara daring maupun luring.

Begitu cepatnya penyebaran wabah ini mengakibatkan sebagian peserta didik, pendidik, maupun tenaga non-pendidik terpapar Covid-19. Sejauh ini sudah terdapat ratusan ribu  orang meninggal dunia akibat virus tersebut di Indonesia. Sementara untuk kasus positif terinfeksi mencapai lebih dari 4 juta.

Di antara jumlah kasus tersebut, salah satunya sudah pasti terdapat para guru dan siswa atau warga sekolah lainnya.  Ketika mengalami positif terinfeksi membuat mereka tidak hanya tidak bisa belajar bersama, tetapi juga tidak dapat bertemu dengan teman sejawat.

Dukungan moril terhadap warga sekolah yang terinfeksi sangat dibutuhkan. Ketika ada teman sejawat yang positif Covid-19, warga sekolah perlu saling mendoakan, memberi  salam sehat atau sekadar menyampaikan tali kasih, serta memberi perhatian yang lebih. Ucapan doa dan motivasi, penyemangat, harus terus menerus diucapkan lewat berbagai media meskipun hanya melalui media seperti  WhatsApp dan sejenisnya. 

Untuk menanggulangi penyebaran yang lebih banyak lagi, memang perlu dilakukan sosialisasi bahwa kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.  Pasalnya, tidak ada yang lebih penting daripada sebuah keselamatan nyawa manusia.

Untuk itu, dibutuhkan kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak untuk lebih menumbuhkan rasa empati,  khususnya di lingkungan sekolah. Semua itu sangat diperlukan di masa pandemi Covid-19 ini.

Ditulis oleh : Sri Suhartini, S.Pd. (Guru SLB C DRRP II Yogyakarta)

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru