Menghadapi Pandemi dan Menyongsong Pendidikan Masa Depan, Guru Wajib Melek Teknologi

- Editor

Sabtu, 15 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandmei Covid-19 merupakan peristiwa yang memilukan karena jutaan nyawa manusia melayang sebab terinfeksi virus tersebut. Di sisi lain, pandemi yang terjadi juga memberi desakan kepada seluruh guru di manapun berada untuk mulai melek terhadap teknologi. Ini merupakan sisi positif.  Karena dengan bantuan teknologi tersebut, pembelajaran di masa pandemi tetap bisa berjalan meskipun banyak kekurangannya.

Pandemi Covid-19 mulai terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020 lalu. Sejak saat itu, banyak hal dalam kehidupan yang mengalami perubahan. Bukan hanya di bidang ekonomi yang terdampak dan mengalami perubahan, namun dunia pendidikan pun merasakan dampaknya.

Demi keselamatan para peserta didik dan pendidik, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginstruksikan agar kegiatan di sekolah untuk sementara waktu “diliburkan”. Pembelajaran yang awalnya dapat dilakukan secara tatap muka di dalam kelas-kelas harus beralih dengan metode daring selama pandemi ini. Dan pembelajaran seperti ini sudah berjalan sekitar dua tahun dan belum diketahui kapan akan kembali normal. 

Dengan pembelajaran metode daring, para siswa tetap bisa tinggal di rumah masing-masing. Harapannya, dengan cara seperti ini para siswa tidak tertular virus yang sangat mematikan tersebut. Demikian juga para guru bisa mengajar para siswa meskipun tetap di rumah saja. 

Pembelajaran dengan metode daring ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya bantuan teknologi. Hanya teknologi yang menjadi satu-satunya jembatan yang dapat membantu untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Sayangnya, di beberapa daerah mungkin memang tidak bisa melaksanakan pembelajaran daring ini karena terkendala jaringan dan lain sebagainya. Namun beruntungnya, saluran jaringan internet sudah cukup merata di berbagai penjuru nusantara. Sehingga pembelajaran jarak jauh secara umum bisa dilaksanakan dengan baik.  

Mengingat teknologi menjadi media yang sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran daring, maka seluruh guru harus tahu bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut dalam sebuah pembelajaran. Memang ini tidak mudah karena beberapa guru belum familiar dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Sehingga masalah tersebut dapat menghambat pembelajaran yang harus dilakukan secara jarak jauh dengan metode daring ini. 

Sebenarnya jika seorang guru mau belajar, pasti dapat memanfaatkan teknologi untuk keperluan pembelajaran. Karena belajar penggunaan teknologi ternyata  tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Mungkin hanya butuh pembiasaan saja bagi guru agar memiliki literasi yang baik dalam penggunaan teknologi untuk kepentingan pendidikan. 

Banyak sekali produk-produk teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. Salah satunya adalah Google Meet. Dengan teknologi yang dikembangkan oleh Google tersebut, memungkinkan guru dan siswa dapat berjumpa secara virtual. Sehingga proses transfer ilmu dan proses pendidikan tetap bisa terlaksana meskipun tidak bisa bertemu tatap muka secara langsung.

Google Meet ini memiliki fitur yang hampir sama dengan aplikasi pembelajaran jarak jauh lainnya seperti Zoom dan sejenisnya. Dengan Google Meet, memungkinkan guru dan kelompok siswa dapat berjumpa secara virtual. Guru dan siswa bisa saling berkomunikasi melalui sebuah panggilan video.

Fitur yang paling penting dari Google Meet dalam pembelajaran adalah fitur pembagian layar atau share screen. Dengan fitur ini, guru dapat menampilkan materi pembelajaran berupa slide presentasi, gambar, video, dan lain sebagainya. Sehingga fitur tersebut sakan sangat memudahkan bagi guru dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.  

Penggunaan Google Meet dalam sebuah pembelajaran tidak terbatas pada guru-guru tertentu saja, misalnya guru yang tinggal di perkotaan. Karena Google Meet ini bisa digunakan secara gratis dan bisa manfaatkan oleh siapa saja. Bukan hanya untuk pendidikan, Google Meet pun sering dimanfaatkan untuk pertemuan-pertemuan online untuk keperluan yang lainnya.

Guru yang tinggal di desa-desa pun bisa memanfaatkan Google Meet ini sebagai media pembelajaran. Asalkan terdapat jaringan internet, aplikasi Google Meet bisa digunakan dengan baik.

Seperti yang terjadi di SDN Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sekolah tersebut berada di lereng gunung Sumbing. Para guru dan siswa di sekolah tersebut juga memanfaatkan Google Meet sebagai media pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini.

Meskipun banyak kekurangan, pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi menggunakan Google Meet mampu memikat antusias para siswa sehingga pembelajaran menjadi cukup efektif. 

Para orang tua siswa juga sangat senang ketika anak-anaknya diajak untuk belajar melalui aplikasi tersebut. Mungkin dengan cara ini, para orang tua tidak perlu khawatir dengan anaknya tertinggal pelajaran sekolah. Dan di sisi lain, anak-anak tetap bisa tinggal di rumah sambil belajar untuk menghindari risiko penularan virus.

Bagi para pendidik di manapun berada memang sangat penting untuk mulai belajar menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Meskipun kita sudah keluar dari masa pandemi, pendidikan di masa yang akan datang pasti akan banyak melibatkan teknologi.

Oleh sebab itu, para guru baik yang tinggal di kota maupun di desa harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Karena ketika para guru tidak mau belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, maka kualitas pendidikan kita akan tertinggal jauh di belakang dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Ditulis oleh Erna Galuh Septyani, S.Pd. (Guru di SDN Legoksari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah)

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis