Menentukan Strategi Belajar di Musim Pandemi Covid-19

- Editor

Senin, 5 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gerlach dan Ely (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran ini dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi tersebut perlu ditentukan secara tepat ketika pembelajaran dilakukan di masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 sendiri merupakan peristiwa menyebarnya virus SARS-CoV-2. Virus tersebut pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Akibatnya pembelajaran tatap muka di sekolah harus dihentikan untuk sementara diganti dengan pembelajaran online.

Dalam suasana dan cara belajar yang berbeda, tentu ini semua membutuhkan penyesuaian. Sementara itu, salah satu unsur terpenting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai target adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan bagian krusial yang harus disusun sedemikian rupa dengan melihat potensi siswa, kondisi sarana dan prasarana serta tingkat kesulitan materi.

Bagi seorang guru, memahami arti dan definisi dari strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting. Dengan mengerti hakikat dari strategi pembelajaran atau teaching strategy, diharapkan guru sebagai pendidikan dan fasilitator pendidikan mampu menganalisa masalah-masalah yang ada serta menemukan berbagai inovasi dan meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajarnya. 

Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Kementerian Pendidikan terdapat empat pokok utama strategi yang bisa dilakukan selama pembelajaran di masa pandemi. Pertama adalah pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu dilakukan meskipun tidak semua anak-anak dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur. Dalam hal ini yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi meski di rumah. 

Yang kedua, tenaga pengajar atau guru harus memberikan pendidikan kepada anak-anak tentang kecakapan hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing-masing, terutama pengertian tentang Covid-19, mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

Ketiga adalah pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing anak. Jadi jangan disama-ratakan untuk semua anak, harus memperhatikan semua kondisi lingkungan anak-anak, termasuk akses terhadap internet.

Yang terakhir, bagi para tenaga pengajar atau guru, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti biasanya di sekolah, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi motivasi kepada anak-anak.

Melihat kondisi di lapangan saat ini, selama pandemi Covid-19, terdapat sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara penuh dan memanfaatkan berbagai platform pendidikan daring. Ada juga sekolah yang masih menerapkan semi daring, yang mana tugas dikirim melalui aplikasi pesan dan tidak ada interaksi langsung, dan yang tidak memiliki akses internet, listrik, maupun televisi. Sehingga pada setiap lingkungan sekolah memiliki strateginya masing-masing sesuai dengan kebutuhan.

Demikian tadi adalah sedikit penjelasan tentang  sebuah strategi pembelajaran yang diolah dari berbagai sumber agar pembelajaran di masa pandemi Covid-19 tetap dapat berlangsung. Dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan sangat mempengaruhi  hasil belajar siswa.

Ditulis oleh Dra. Sri Zulaifah, Guru SMP Ta’mirul Islam Surakarta

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis