Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Soal-Soal Matematika

- Editor

Rabu, 13 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Harna Yulistiyarini, S.Pd.,M.Pd.

Guru SMP N 1 Tayu

 

Karakter dibentuk dari pengetahuan, pemahaman, serta pembiasaan. Seperti yang diungkapkan Stephen R Covey “Taburlah gagasan, tuailah perbuatan; taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah karakter; taburlah karakter, tuailah nasib” 

Salah satu karakter yang perlu ditanamkan adalah karakter peduli lingkungan. Sekolah sebagai tempat pendidikan dapat melakukannya melalui kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, maupun pembiasaan. Ada banyak aspek yang perlu ditanamkan bagi peserta didik, yaitu aspek kebersihan, pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi dan inovasi penerapan perilaku ramah lingkungan hidup.

Dulu sebelum Pandemi Covid-19, kegiatan di semua aspek tersebut dapat dilakukan secara langsung. Kegiatan ini dilakukan serentak setiap harinya, misalnya dengan membuang sampah di tempatnya sesuai jenisnya, mengurangi penggunaan plastik, menampung air yang telah digunakan berwudhu lalu menyiramkannya ke tanaman, mematikan kipas angin saat tidak digunakan, dan lain-lain.

Sayangnya, sejak Pandemi Covid-19 kegiatan dan pembiasaan peduli lingkungan tidak bisa dilakukan di sekolah. Meskipun demikian, sebagai guru matematika niat untuk membuka wawasan mereka serta menumbuhkan semangat menjaga lingkungan tidak boleh berhenti. 

Salah satu cara yang saya lakukan adalah memberikan soal-soal matematika yang terkait dengan lingkungan yang bisa dikerjakan di rumah dan didiskusikan saat pembelajaran online via Google Meet. Selain menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan juga akan meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, serta pencapaian kompetensi dasar matematika. 

Sebagai contoh, agar siswa menyadari pentingnya menjaga kelestarian hutan karena hutan memiliki fungsi sebagai paru-paru dunia yang tidak terhingga nilainya, saya membuat soal tentang hutan. Berikut ini kutipan soal yang saya buat pada pokok bahasan operasi bilangan bulat. 

Pohon merupakan paru-paru dunia. Satu pohon menghasilkan oksigen sebanyak 10 orang menarik napas. Jika 1 orang membutuhkan oksigen sebanyak 567 liter per hari, dengan harga 1 liter oksigen Rp850,00, tentukan harga oksigen yang dihasilkan oleh satu pohon per tahun (1 tahun 365 hari).”

Soal tersebut dapat diselesaikan dengan perkalian, yaitu 10 x 567 x Rp 850 x 365 = Rp 1.759.117.500,00. Nah, hasil perhitungan mencapai 1,76 miliar rupiah. Saat pembahasan soal tersebut di Google Meet, saya pertegas dengan memberikan penguatan bahwa tanpa oksigen manusia tidak bisa hidup. 

Pohon sebagai penghasil oksigen yang kita butuhkan, harus kita jaga kelestariannya. Bayangkan saja jika tidak ada pohon dan kita harus membayar untuk mendapatkan oksigen. Sejumlah 1,76 miliar rupiah per tahun yang harus sepuluh orang bayar untuk sebatang pohon hidup. Setidaknya dengan memberikan soal semacam itu serta mendiskusikannya di kelas akan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan. 

Untuk membuat soal berkarakter peduli lingkungan, guru dapat memulai dengan memberikan pengetahuan atau konteks aspek peduli lingkungan dan melanjutkan dengan pertanyaan yang terkait dengan materi matematika. Sebagai contoh pada aspek konservasi air atau upaya penghematan penggunaan air bisa kita kembangkan menjadi soal di berbagai kompetensi dasar matematika.

Contoh soal pertama: “Jika ditampung setiap hari air yang digunakan untuk berwudhu keluarga Pak Bayu adalah sebagai berikut: Pak Bayu 1 ember; Bu Ratna 1,5 ember; Mia 2 ember; Anita 1,5 ember dan Doni 0,5 ember. Jika air bekas wudhu tersebut ditampung untuk menyiram tanaman, berapa total air yang bisa mereka gunakan?”

Soal di atas merupakan penerapan aspek konservasi air yang digunakan pada materi operasi hitung bilangan bulat.

Contoh soal kedua: “Jika ditampung setiap hari air yang digunakan untuk berwudhu keluarga Pak Bayu adalah sebagai berikut: Pak Bayu 1 ember; Bu Ratna 1,5 ember; Mia 2 ember; Anita 1,5 ember dan Doni 0,5 ember. Jika air bekas wudlu tersebut ditampung untuk menyiram tanaman, tentukan perbandingan jumlah air yang digunakan Bu Ratna dengan total semua air yang digunakan sekeluarga”

Soal di atas merupakan penerapan aspek konservasi air yang digunakan pada materi perbandingan.

Contoh soal ketiga: “Jika ditampung setiap hari air yang digunakan untuk berwudhu keluarga Pak Bayu adalah sebagai berikut: Pak Bayu 1 ember; Bu Ratna 1,5 ember; Mia 2 ember; Anita 1,5 ember dan Doni 0,5 ember. Jika air bekas wudlu tersebuut ditampung untuk menyiram tanaman, sajikan data tersebut dalam bentuk diagram lingkaran.

Soal di atas merupakan penerapan aspek konservasi air yang digunakan pada materi penyajian data.

Kesimpulannya, kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita semua. Menanamkan karakter peduli lingkungan tetap bisa dilakukan di semua mata pelajaran. Salah satunya pada pembelajaran matematika yaitu memberikan soal berkarakter peduli lingkungan, mendiskusikan soal tersebut, dan memberikan penguatan karakter peduli lingkungan berdasarkan hasil diskusi soal tersebut. 

Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar gratis untuk meningkatkan kompetensi guru dengan menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 294 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru