Menanam dan Merdeka dalam Berkarakter

- Editor

Sabtu, 28 Mei 2022 - 01:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Adriningsih Adwir. S.Sos, M.Pd.E

Guru SMKN 1 Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat

 

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memberikan ruang kepada siswa untuk memiliki keterampilan sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Setelah menyelesaikan studi pada satuan pendidikan formal, mereka nanti akan siap untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Keterampilan yang harus mereka asah tidak saja pada bidang akdemik namun juga bidang-bidang lain yang akan mendukung mereka nanti saat berada tengah-tengah masyarakat. Bisa dikatakan tidak hanya hard skill yang harus mereka kuasi namun soft skill juga perlu mereka miliki.

Kita harus mengikuti perkembangan zaman terutama teknologi. Dari waktu ke waktu teknologi berkembang dengan pesat.  Jika kita tidak memiliki filter yang mumpuni, mustahil kita akan dapat menguasainya alih-alih kitalah yang akan dikuasainya. Hal ini dapat dilihat pada saat ini begitu besar pengaruh teknologi yang tidak sesuai fungsi dan kurang dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif di mana hal itu membuat siswa kecanduan akan hal-hal yang merusak mental mereka.

Siswa sekarang lebih bersifat individualis, kurang peduli, dan saling bullying. Bullying ini dilakukan tidak saja secara fisik namun juga melalui media sosial. Ini yang sangat parah yang membuat mereka kehilangan akhlak. Kita lihat hanya gara-gara sebuah obrolan di WhatsApp dapat berakibat fatal sampai-sampai berakibat bunuh diri dan main hakim sendiri.

Apa yang salah? Apakah sudah tidak berharga lagi yang namanya hospitality (keramah-tamahan). Kita sebagai bangsa timur yang kental dengan keramah-tamahan seakan kehilangan identitas. Masyarakat Minang Kabau punya prinsip kato nan ampek yaitu kato mandata, kato malereng, kato manurun, dan kato madaki yang merupakan bentuk berkomunikasi yang harus diterapkan.

Krisis mental mengakibatkan kurangnya resilience di dalam diri siswa, mereka cenderung mencari sesuatu yang gampang, tanpa berpikir dalam bertindak. Jika dimunculkan sebuah tantangan yang sedikit menguras pikiran dan keterampilan,  mereka cenderung diam dan sibuk dengan pikiran sendiri, apakah ini menjadi bagian dari karakter zaman sekarang?

Karakter dapat diartikan  sebagai jati diri seseorang yang meliputi keseluruhan sikap atau tingkah laku seseorang yang dapat dikenali dalam berbagai situasi. Karakter juga dapat diartikan sifat atau karakteristik dari seseorang yang sangat menonjol sehingga merupakan trade mark orang tersebut.

Nah, sekarang kita harus mulai dari mana untuk membentuk karakter atau mengatasi krisis mental ini?

Keluarga merupakan pondasi awal yang meletakan norma dan kebiasaan positif terhadap siswa kita. Setelah keluarga baru lingkungan tempat tinggal, lebih luas lagi adalah lingkungan negara. Diyakini bahwa bidang kebudayaan, bidang pendidikan, dan bidang agama merupakan nilai-nilai yang harus dimiliki orang manusia untuk menuntut mereka menjadi sukses. Ketiga bidang tersebut saling berintegrasi satu sama lain. Budaya mencakup nilai-nilai luhur yang menjadi panutan di tengah masyarakat, pendidikan mencakup proses transfer dan transmisi ilmu pengetahuan, sedangkan agama mengandung ajaran tentang berbagai nilai luhur dan mulia bagi manusia untuk mencapai harkat kemanusiaan dan kebudayaan.

Demikian untuk memenuhi ketiga tuntunan tersebut, saat ini diberlakukan program sekolah dengan pengintegarsian Profil Pelajar Pancasila pada setiap mata pelajaran. Diharapkan sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantoro yang terkenal dengan semboyannya: Tut wuri handayani (memberi semangat), ing madya mangun karsa (terus menerus membangun  semangat dan memberikan ide-ide ), ing ngarsa sungtulada (menjadi panutan dan menjadi tauladan). Ketiga dasar semboyan ini yang menjadi dasar pendidikan di Indonesia.

Diyakini bahwa pendidikan lewat sekolah merupakan salah satu fokus untuk mengatasi krisis watak secara cepat. Dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ada enam ciri dasar   Profil Pelajar Pancasila yaitu:

1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2)  Berkebinekaan global.

3) Bergotong royong.

4) Mandiri.

5) Bernalar kritis.

6) Kreatif.

Keenam ciri dasar Profil Pelajar Pancasila ini harus dimiliki oleh setiap pelajar di Indonesia diharapkan akan membantu mengurangi krisis mental yang saat ini terjadi.

SMKN 1 Lembah Gumanti merupakan salah satu sekolah pusat keunggulan yang memiliki program hospitality yang sejalan dengan program pemerintah. Dengan program ini siswa diajak untuk menerapkan semboyan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) dan selalu menerapkan  nilai-nilai luhur karakter lainnya seperti tanggungjawab, komunikatif, dan lain sebagainya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana pengaplikasiannya. Di sekolah, guru sangatlah  berperan untuk mengatasi krisis metal ini,  yang dapat dilakukan adalah melakukan pendekatan secara individual kepada siswa jika ada kejanggalan pada siswa maka diajak berbicara secara terbuka  dan menerapkan  disiplin positif terhadap seluruh siswa. Selanjutnya memberikan ruang gerak kapada siswa untuk saling mengenal lagi satu sama lain.

Pembelajaran aktif menyenangkan harus diberlakukan selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan model-model pembelajaran aktif menyenangkan,  proses pembelajaran dua arah senantiasa dapat berjalan sehingga menimbulkan antusias, saling berinteraksi, dan komunikatif.

Yang perlu dipahami lagi bahwa setiap siswa itu memiliki perbedaan individu. Perbedaan tersubut ditinjau dari kognitifnya, kecakapan bahasanya, kecakapan motoriknya, latar belakang keluarganya, bakatnya, kesiapan belajarnya dan banyak lagi perbedaan lain yang ada pada diri setiap siswa. Perbedaan ini yang harus dipertimbangkan dengan memberikan mereka ruang dan kesempatan khusus untuk mempelajari perbedaan karakter.

Seyogyanya kita harus melakukan merdeka berkarakter dalam konteks pembelajaran karakter yang bermakna dan tersirat. Yang harus menjadi perhatian bahwa setiap siswa memiliki peran meraka masing-masing untuk mendukukung eksistensinya di tengah masyarakat nanti sehingga memastikan bahwa karakter tersebut mencerminkan jati dirinya.  Perbedaan karakter bukan saja menjadi tanggung jawab sekolah namun secara bersama dengan orang tua dan masyarakat. Dan jangan berpandangan berbeda jika terdapat perbedaan di antara siswa sehingga mengakibatkan kegalauan sendiri.

Mari kita sebagai pendidik memberikan kesempatan kepada siswa kita untuk menemukan bakat dalam dirinya dalam rangka menstranformasi dari yang kurang pecaya diri memiliki tekad dan ketangguhan yang kuat.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Fenomena Media Sosial di Kalangan Remaja
Makna Kesuksesan dari Sebuah Pembelajaran
PNS jadi Menantu Idaman? Simak Fakta-Fakta Berikut
Pengaruh Iklim Keamanan pada Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi di Lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Sejarah Kontemporer Dunia dengan Model Pembelajaran Project Based Learning
6 Tips Membangun Rasa Cinta Menulis pada Siswa
Pentingnya ‘Sarapan Pagi’ untuk Meningkatkan Prestasi Siswa
Melatih Jiwa Wirausaha Siswa melalui Kegiatan Pembelajaran P5
Artikel ini dibaca 0 kali

Berita Terkait

Minggu, 1 Oktober 2023 - 09:20 WIB

Guru  PNS dan Non PNS Patut Berbahagia, Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 3 Akan Tetap Dicairkan Walau Cuti!

Sabtu, 30 September 2023 - 11:13 WIB

Kabar Buruk, Pemerintah Tetapkan Tidak Akan Bayarkan TPG Triwulan 3 Untuk Guru Ini!

Sabtu, 30 September 2023 - 09:07 WIB

Lowongan CPNS dan PPPK Telah Dibuka untuk Ribuan Dosen, Simak Informasinya

Jumat, 29 September 2023 - 10:12 WIB

Tambahan 50% Tunjangan Sertifikasi Guru Tahun 2023 Terlupakan? Begini Nasibnya Sekarang untuk Para Guru!

Kamis, 28 September 2023 - 10:09 WIB

Update Info GTK: Pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru dan Kepala Sekolah Triwulan 3 Tahun 2023

Rabu, 27 September 2023 - 09:45 WIB

Semua Guru dan Kepala Sekolah TK, SD, SMP, SMA/SMK Sederajat Jangan Lewatkan Agenda Penting Ini!

Senin, 25 September 2023 - 11:03 WIB

Guru Harus Tahu! Ini Tugas Tambahan Baru yang Diakui untuk Tunjangan Sertifikasi Guru Tahun 2023/2024

Sabtu, 23 September 2023 - 11:02 WIB

Anda Guru Honorer Pelamar P1 yang Belum Bisa Login SSCASN? Ini Solusinya!

Berita Terbaru