Memahami Krakteristik Kurikulum Prototipe 2022

- Editor

Jumat, 17 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kurikulum Prototipe 2022 adalah sebagai bentuk pilihan tambahan bagi pendidikan dalam melakukan pemulihan pembelajaran akibat pembelajaran jarak jauh.

Kurikulum Prototipe 2022 merupakan kurikulum baru yang akan diterapkan pada tahun 2022 yang dilaksanakan pada Program Sekolah Penggerak.

Kurikulum Prototipe 2022 memiliki beberapa karakteristik utama dalam mendukung pemulihan pembelajaran yaitu :

  1. Pembelajaran berbasis projek agar dapat mengembangkan soft skill dan karakter berupa akhlak mulia, gotong royong, kemandirian, nalar kritis, kreativitas, dan lain sebagainya.
  2. Berfokus kepada materi esensial sehingga akan ada waktu yang cukup untuk pembelajaran yang lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk dapat melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa dan dapat melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Disamping karakteristik utama juga terdapat karakteristik kurikulum prototipe dalam jenjang sekolah seperti PAUD, SD, SMP Sederajat, SMA, SMK, dan SLB Sederajat. Karakteristik tersebut yaitu :

a. PAUD, dalam jenjang ini dalam belajar kegiatan bermainlah sebagai proses belajar yang utama, dengan kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak maka akan memperkuat literasi dini dsn penampakan karakter.

Dalam jenjang ini merupakan fase fondasi untuk meningkatkan kesiapan bagi anak dalam sekolah, pembelajaran yang berbasis projek dapat membentuk penguatan profil pelajar pancasila dengan dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.

b. SD, mata pelajaran IPA dan IPS yang digabung menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial merupakan bentuk upaya untuk memahami lingkungan sekitar.

Integrasi compulational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS. Selanjutnya dengan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan pembelajaran berbasis project untuk penguatan profil pancasila yang dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran.

c. SMP, jenjang dalam penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital dengan menjadikan mata pelajaran informatika sebagai mata pelajaran wajib, dan panduan untuk guru informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar brlakang pendidikan informatika.

d. SMA, lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan minat siswa karena pilihan pada level mata pelajaran bukan merupakan program peminatan atau penjurusan. Dan pada saat di kelas 10, peserta didik menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Kemudian kelas 11 dan 12, peserta didik mengikuti mata pelajaran dari kelompok mapel wajib dan memilih dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan.

Pembelajaran yang berbasis project sebagai bentuk penguatan profil pelajar pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

e. SMK, dengan pengembangan pembelajaran dapat melihat dunia kerja. Terdapat dua kelompok mata pelajaran yaitu Umum dan Kejuruan, dengan presentase kejuruan meningkat dari 60% ke 70%. Penetapan pembelajaran berbasis project dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan atau 1 semester.

Peserta didik dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya, dan alokasi waktu khusus dalam projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja untuk meningkatkan sofr skill.

f. SLB, capaian pembelajaran dalam pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual. Sehingga untuk peserta didik SLB yang memiliki hambatan intelektual maka capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler sederajat, dengan menerapkan modifikasi kurikulum.

Peserta didik di SLB menerapkan pembelajaran berbasis project untuk menguatkan pelajar pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik SLB.

Daftarkan diri Anda sebagai member e-Guru.id untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikuti pelatihan, diklat dan seminar. Dapatkan pelatihan gratis dengan menjadi member e-Guru.id.

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis