Memahami Jenis-Jenis Model Pembelajaran Kooperatif

- Editor

Minggu, 27 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif lebih mengutamakan pada kolaborasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran ini dikembangkan untuk dapat mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keagamaan dan pengembangan keterampilan sosial.

Pembelajaran  ini memiliki tujuan untuk dapat menciptakan interaksi yang bertujuan untuk saling mengasah kemampuan, dan keberhasilan berlajar dari setiap individu ditentukan dengan keberhasilan dari kelompoknya.

Terdapat beberapa prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut :

  • Peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan didalam kelompoknya.
  • Peserta didik harus saling memahami bahwa seluruh anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
  • Setiap peserta didik didalam kelompoknya dapat membagi tugas dan tanggung jawab yang sama.
  • Melakukan evaluasi terhadap setiap anggota kelompok.
  • Dalam proses belajar bersama membutuhkan kepemimpinan dan keterampilan dari setiap anggota.
  • Materi yang diterima dalam kelompok kooperatif harus dipertanggungjawabkan oleh setiap anggota kelompok.

Berikut ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu :

  • Berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam kelompok maka peserta didik secara kooperatif dapat melengkapi materi pembelajaran.
  • Pembentukan kelompok dilakukan dengan melihat kemampuan peserta didik yang saling berbeda dengan tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu anggota kelompok dapat juga dibentuk dengan memperhatikan kesetaraan gender dan berbagai ras, suku, budaya.
  • Pemberian penghargaan dilakukan dengan kategori kelompok.

Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tentu terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kukarangannya :

Kelebihan :

  • Dengan mengajar menggunakan struktur-struktur kooperatif akan membuat peserta didik memperoleh hasil pembelajaran yang baik.
  • Peserta didik dapat memiliki sikap harga diri dan motivasi belajar yang tinggi.
  • Peserta didik dapat saling menghargai dan peduli terhadap sesama, dan akan menumbuhkan rasa ketergantungan yang positif.
  • Dapat membantu peserta didik untuk menghargai sesama dengan latar belakang peserta didik yang berbeda-beda.

Kekurangan :

  • Beberapa peserta didik yang tidak dapat bertanggung jawab akan mengekor pada anggota yang lain.
  • Peserta didik yang dianggap kurang mampu cenderung akan kurang dianggap didalam kelompoknya.
  • Dengan pembagian materi yang berbeda di setiap kelompok akan membuat peserta didik hanya berfokus pada materi yang diterima saja.

Berikut terdapat beberapa jenis model pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut :

  1. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Dalam model pembelajaran ini lebih menekankan pada aktivitas dan interaksi antar peserta didik agar dapat saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai prestasi atau hasil belajar dengan maksimal. Dalam proses pembelajaran kooperatif pada jenis STAD ini harus melalui 5 tahapan yaitu sebagai berikut :

  • Tahap Penyajian Materi
  • Kerja Kelompok
  • Tes Individu
  • Penghitungan Skor Pengembangan Individu
  • Pemberian Penghargaan Kelompok
  1. Jigsaw

Model pembelajaran ini bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk dapat aktif dan saling membantu dalam mengusai materi pelajaran dengan jigsaw. Hal tersebut dilakukan dengan adanya suatu kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada masing-masing peserta didik dari setiap kelompok yang memegang materi yang sama harus berkumpul dalam kelompok baru yang disebut sebagai kelompok ahli. Kemudian kelompok ahli akan bertanggung jawab untuk sebuah materi. Setelah kelompok ahli selesai dalam mempelajari materi, tiap siswa kembali ke kelompok asal mereka untuk dapat mengajarkan materi keahliannya pada teman lainnya dalam suatu kelompok diskusi.

  1. GI (Group Investigation)

GI (Group Investigation) adalah model pembelajaran yang kompleks, karena akan memadukan prinsip belajar kooperatif dan pembelajaran berbasis kontruktivisme serta proses pembelajaran demokrasi.

Terlibatnya peserta didik secara aktif akan terlihat dari tahap awal sampai akhir pembelajaran yang mana nantinya akan memberi peluang bagi mereka untuk dapat lebih memiliki gagasan yang lebih tajam. Sehingga dalam model pembelajaran jenis ini akan memberikan kebebasan untuk dapat berfikir secara analitis, kritis, reflektif, dan produktif.

  1. TGT (Team Game Tournament)

TGT (Team Game Tournament) diartikan sebagai jenis model pembelajaran kooperatif yang mampu menempakan peserta didiknya ke dalam kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen. Dalam permainan ini akan menggunakan kartu yang berisi soal dan kunci jawaban.

Setiap peserta didik akan bersaing dan menjadi perwakilan dari kelompoknya yang kemudian masing-masing akan ditempatkan di meja turnamen. Cara permainannya adalah dengan membagikan kartu soal, dan pemain mengambil kartu yang kemudian diberikan kepada pembeca soal. Soal akan dikerjakan dengan mandiri oleh pemain dan juga penantang hingga mampu menyelesaikannya.

  1. Group Resume

Jenis model pembelajaran kooperatif ini akan menjadikan interaktif antar peserta didik menjadi lebih baik dengan cara memberikan penekanan bahwa mereka merupakan kelompok yang bagus. Tiap kelompok akan membuat kesimpulan dan mempresentasikan data-data tiap peserta didik dalam kelompok.

  1. Rotating Trio Exchange

Jenis model pembelajaran kooperatif ini dilakukan dengan membagi peserta didik di dalam kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 3 orang. Pada tiap trio tersebut diberi pertanyaan yang sama untuk dapat didiskusiakan.

Tiap anggota trio nanti akan diberikan nomor dan kemudian berpindah searang dengan jarum jam dan berlawanan dengan jarum jam. Setiap trio baru diberi pertanyaan baru untuk didiskusikan.

 

Untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan lebih menarik maka Anda dapat mengikuti pelatihan di bawah ini.

Pelatihan yang dapat Anda ikuti yaitu berupa diklat premium yang diselenggarakan oleh Guru Juara secara online pada tanggal 4 – 7 April 2022.

Diklat ini mengangkat judul “Model Cooperatif Tipe Window Shopping Alternatif Belajar Menyenangkan pada Kurikulum Merdeka” yang akan menghadirkan narasumber hebat dan tentunya berpengalaman di bidangnya yaitu Ibu Lerry Alfayanti, M.Pd.

Dengan mengikuti diklat ini maka peserta akan mendapatkan beberapa fasilitas diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. E-Sertifikat 35JP Bernama
  2. Akses Zoom Meeting
  3. Laporan Pengembangan Diri
  4. Seminat Kit berupa File Materi, Undangan, dan Rekap Daftar Hadir

Tentunya tidak hanya itu saja, pada diklat premium ini peserta akan diberikan BONUS berupa :

  1. Contoh Video Implementasi Metode Window Shopping dalam Pembelajaran
  2. Contoh Modul Ajar Metode Window Shopping
  3. Kumpulan Artikel Ilmiah Metide Window Shopping
  4. Buku Saku Kurikulum Merdeka Belajar
  5. E-Book Diklat Metode Window Shopping

Fasilitas dan Bonus yang diberikan sangat menarik dan tentu harus Anda dapatkan untuk dapat menerapkan pembelajaran yang lebih menarik.

Pendaftaran diklat ini dapat Anda lakukan dengan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 99.000, namun bagi Anda yang mendaftar pada tanggal 27 – 28 Maret akan diberikan harga spesial yaitu sebesar Rp 74.500.

Maka dari itu tunggu apalagi, segera daftarkan diri Anda dan manfaatkan kesempatan untuk  mendapatkan harga spesial. Pendaftaran dapat dilakukan dengan cara KLIK DISINI.

Kemudian apabila Anda mengalami kesulitan dalam mendaftar atau membutuhkan informasi lebih terkait dengan diklat premium ini, maka Anda dapat menghubungi kontak Admin di bawah ini :

085641018173 (Susi)

(esy/esy)

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 139 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis