Pertemuan pertama Diklat Nasional yang di selenggarakan oleh e-Guru.ud bertajuk Pembelajaran Fleksibel dan Produktif untuk Menguatkan Merdeka Mengajar. Yang diikuti oleh hingga 20 ribu peserta yang didominiasi oleh para guru yang tersebar diseluruh Indonesia. Kesempatan pertemuan pertama berkaitan tentang Platform Merdeka Mengajar.
Materi pertemuan pertama ini di sampaikan oleh Dr. Wahyu Nugroho, M.M beliau merupakan Pengembang Teknologi Pembelajaran BBGP Jatim GTK Dirjen Kemdikbudrsitek.
Tujuan pertemuan pertama ini adalah, sebagai berikut:
- Para peserta khususnya guru mengetahui mengenai Visi Pendidikan Indonesia terkhusus sesuai dengan kebijakan baru Mendikbud
- Peserta mengetahui cara mengoperasikan platform merdeka mengajar
- Peserta dapat memanfaatkan platform merdeka mengajar secara maksimal
Review Materi Pertama
Visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Dimana visi ini sejalan dengan dimensi– dimensi dalam Proyek Profil Pelajar Pancasila, yang setiap fase nya dapat memilih dimensi untuk dapat diterapkan di sekolah.
Kebijakan yang berjalan di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ini adanya kebijakan Merdeka Belajar.
Dari total 22 episode berkenaan dengan Merdeka Belajar, salah satunya adalah di episode 15 yaitu Mengenai Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan , Riset dan Teknologi yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.
Salah satu program yang mendorong program kurikulum merdeka adalah program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK).
Dimana Kemendikud pada programtersebut didapatkan pengalaman baik dalam mengimplementasikan IKM sehingga menjadi praktik baik.
Adopsi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap. Bahwa setiap satuan pendidikan mempelajari Kurikulum Merdeka, melakukan penilaian diri, dan menentukan pilihan implementasi Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan masing – masing.
Berikut ini merupakan pilihan implementasi yang dapat dijalankan oleh satuan pendidikan adalah:
1. Merdeka Belajar
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan K13 yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1,4, 7 dan 10.
2. Merdeka Berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1,4 , 7 dan 10.
3. Merdeka Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar si satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Disamping peluncuran secara resmi Kurikulum Merdeka di waktu yang sama pula Nadiem Makarim Selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga meluncurkan Platform Merdeka Mengajar.
Sudahkan Bapak dan Ibu tahu apa itu platform merdeka mengajar ? Yuk simak informasi berikut ini secara lengkapnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya