Oleh Sartini
Kepala Sekolah SD Negeri Blumbang, Kalibawang, Kulon Progo, DIY
Hari raya Idul Fitri merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah selama satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Oleh karena itu Hari Raya Idul Fitri disebut juga hari kemenangan, di mana umat Islam yang telah melaksanakan puasa telah meraih kemenangan untuk melawan dan mengendalikan hawa nafsunya dan kembali menjadi suci. Seperti namanya sendiri Ied al-Fitr, Ied dimaknai dengan ‘kembali’ dan Fitr diartikan dengan ‘kesucian’.
Hari raya Idul Fitri atau disebut juga dengan hari Lebaran adalah hari yang membahagiakan bagi umat Islam. Hari lebaran identik dengan sesuatu yang baru, seperti pakaian baru, sepatu baru dan juga jiwa yang baru kembali suci. Selain itu hari lebaran juga identik dengan kegiatan ‘mudik’ atau pulang kampung. Memang Hari Raya Idul Fitri merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berkumpul melepas rindu dan bermaaf-maafan dengan sanak saudara. Oleh karena itu tidak sedikit yang melaksanakan mudik berbondong-bondong pulang kampung untuk bertemu keluarga yang disayangi.
Karena Hari Raya Idul Fitri merupakan hari perayaan yang besar bagi umat Islam, hari raya ini memiliki beberapa makna bagi umat Islam, antara lain sebagai berikut:
Hari Kemenangan
Seperti yang telah disebutkan di atas, hari raya Idul Fitri adalah hari yang sangat bermakna bagi umat Islam karena hari raya Idul Fitri adalah hari di mana umat Islam meraih kemenangan setelah perjuangannya selama 30 hari penuh di bulan Ramadan menahan diri, menahan lapar dan dahaga, menahan nafsu sembari memperbaiki diri dengan amalan-amalan baik. Semua umat Islam berlomba-lomba selama 30 hari penuh untuk mendapatkan pahala terbaik seperti yang dijanjikan Allah, yaitu umat Islam yang menjalankan amalan-amalan baik di bulan Ramadan maka pahala yang didapatkan juga berlipat ganda hingga 70 kali lipat seperti yang disampaikan pada Hadist Bukhori-Muslim berikut ini:
“Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan.
Selain itu kita banyak bertemu dengan-hari-hari yang sangat bermakna seperti malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qodar. Oleh karena itu umat Islam serentak memetik pahala yang besar di bulan suci Ramdan dan semua umat Islam harus berbahagia dan saling bersuka cita di hari raya Idul Fitri untuk merayakan kemenangannya.
Kembali Suci
Kembali suci mempunyai makna seseorang telah kembali suci kembali bersih jiwanya. Momen Idul Fitri adalah waktu yang sangat tepat untuk saling bermaaf-maafan. Khususnya di Indonesia, hari raya Idul Fitri umat Islam biasanya saling bermaaf-maafan baik kepada orang tua, keluarga, sanak saudara dan teman-teman. Momen saling memaafkan pada hari raya Idul Fitri merupakan momen yang spesial meskipun saling bermaafan bisa dilakukan kapan saja, pada momen ini semua umat Islam saling meringankan hari, mengikhlaskan kesalahan orang lain yang telah lalu dan bersama-sama kembali menjadi hati yang suci.
Mempererat Silaturahmi
Karena hari raya Idul Fitri adalah hari raya pesta pora umat Islam, maka para umat Islam berbondong-bondong melakukan visiting hometown on Idul Fitri days (mudik) dan berkumpul dengan saudara-saudaranya. Oleh karena itu hari Lebaran adalah momen penting untuk berkumpul baik kerabat yang dekat juga kerabat yang tinggal jauh. Ini adalah kesempatan bagi umat Islam untuk saling bertemu dengan keluarga, saudara dan sahabat baik untuk saling bertanya kabar, bertukar cerita, mempererat silaturahim dan saling bermaaf-maafan di hari yang fitri.
Ungkapan Syukur
Datangnya hari raya Idul Fitri adalah hari yang dituggu-tunggu. Meskipun tidak rela berpisah dengan bulan yang suci bulan Ramadan, tetapi hari raya Idul Fitri adalah bukti perjuangan yang telah dilaksanakan selama satu bulan di bulan Ramadan.
Selama bulan Ramadan umat Islam dituntut untuk bisa menahan diri dan banyak bersyukur. Sehingga datangnya hari raya Idul Fitri memberikan makna bahwa setelah berjuang menahan lapar dahaga dan menahan diri, Allah menjanjikan kebahagiaan dan kemenangan.
Hikmah yang dapat diambil pada hari Lebaran adalah rasa syukur akan apa yang telah dilalui dan yang telah dimiliki saat ini, belajar untuk menghargai semua hal kecil yang ada dan mensyukuri nikmat Allah.
Kebiasaan berbagi uang dan makanan terjadi di hari raya Idul Fitri ini. Mulai dari kegiatan menukarkan uang kertas mulai dari lima ribuan hingga dua puluh ribuan mewarnai hari menjelang Idul Fitri. Tak kalah ramainya pasar-pasar tradisional, pasar swalayan, dan supermarket diserbu pengunjung guna mendapatkan logistik yang akan dibagi. Mulai dari roti kaleng, kue kering, kue buatan industri rumah tangga, dan lain-lain laris manis diserbu pembeli. Hal itu tidak lain karena semangat mereka untuk berbagi kepada sanak saudara sebagai ungkapan rasa syukur.
Peningkatan Amal Ibadah
Idul Fitri pasti jauh pada tanggal 1 Syawal. Syawal artinya yang naik atau meninggi. Sehingga dapat diartikan derajat kaum muslim meninggi di mata Allah. Hal ini disebabkan mereka mendapat pengampunan (maghfirah) dari Allah setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Untuk itu, kaum muslim harus mempertahankan dan meningkatkan nilai-nilai amaliah Ramadan karena Syawal juga bermakana peningkatan, meningkatkan derajat ketakwaan dan keimanan pada bulan syawal dan bulan-bulan berikutnya hingga datang Ramadan tahun depan.
Demikian beberapa makna dari Idul Fitri. Dan marilah kita senantiasa meningkatkan diri menuju insan kamil, semoga Allah meridhoi. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.