Mengenal PPG Prajabatan
Sebagai informasi, menurut Pasal 1 Permendikbud No. 87 Tahun 2013 tentang Pendidikan Profesi Guru Prajabatan, PPG ialah penyelenggaraan program pendidikan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D4 Non Kependidikan yang memiliki bakat serta minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan, sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik.
Perlu diketahui, program PPG ini tidak hanya untuk Sarjana Non Kependidikan saja, melainkan juga untuk Sarjana Pendidikan (S.Pd). Lewat program inilah para calon guru memperoleh etika dan kompetensi yang wajib diemban seorang pendidik dalam mengajar peserta didik.
PPG Prajabatan jadi Kesempatan Emas
PPG Prajabatan menjadi kesempatan yang tak dilewatkan oleh salah seorang mahasiswa lulusan Non Kependidikan, bernama Siti Nur Hasisah, S.S., M.Li. Saat ini, ia merupakan mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Wanita yang akrab disapa Hasisah itu merupakan mahasiswa PPG Prajabatan yang tidak berasal dari lulusan S1 Kependidikan.
Sebelumnya, wanita asal Rembang yang kini berusia 24 tahun tersebut lulus dari program studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 2020. Menurutnya PPG Prajabatan merupakan program yang bagus dari pemerintah sehingga membuatnya tertarik di dunia pendidikan.
“Adanya program yang membuat saya tertarik di dunia pendidikan ini membuat saya belajar menjadi pembelajar dan pengajar sesuai zaman,” ungkap Hasisah kepada naikpangkat.com, Senin (15/5/2023).
Selama studi PPG, Hasisah mendapat pengetahuan baru berupa teori pembelajaran, metode pembelajaran, dan perangkat pembelajaran yang sebelumnya tidak pernah ia peroleh ketika kuliah S1 Sastra Indonesia. “Teori belajar, metode belajar, dan perangkat pembelajaran sebelumnya tidak saya dapatkan ketika kuliah S1 ilmu murni. Berkat PPG akhirnya saya memperoleh ilmu baru,” ucapnya dengan penuh rasa bangga.
Saat ini ia tengah menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 6 Semarang. Di sana, ia bersama rekan praktiknya menjalani PPL 2 zonasi. Ia berusaha untuk melatih manajemen waktu ketika mengajar di dalam kelas, mengatur keluwesan menghadapi karakteristik peserta didik, melatih manajemen emosi dan mengasah keterampilan menjadi seorang guru profesional.
“Saya merasa penasaran dan nyaman membersamai siswa belajar. Meski agak kesulitan memanajemen waktu, tetapi saya merasa tertantang. Saya juga belajar mengatur keluwesan menghadapi siswa, manajemen emosi, dan keterampilan lain,” imbuh Hasisah saat diwawancarai.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya