Kearifan Lokal dalam Dunia Pendidikan – Pendidikan memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu bangsa. Sebagai cahaya yang menerangi manusia dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan karakter positif, suatu sistem pendidikan dari zaman ke zaman akan terus berubah dan senantiasa memperbaiki diri.
Dewasa ini penggunaan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Namun era digitalisasi yang menyebar luas hingga ke bidang pendidikan bukan berarti mampu menggerus keberadaan kebudayaan nasional. Justru dengan adanya digitalisasi akan semakin mempermudah integrasi dalam mata pelajaran melalui pendidikan berbasis kearifan lokal.
Sebagai bagian dari gagasan yang berkembang secara terus-menerus dalam bentuk adat istiadat, nilai, norma, budaya, bahasa, dan kepercayaan, kearifan lokal memiliki serangkaian proses panjang saat berpadu dengan sistem pendidikan.
Kearifan lokal dalam dunia pendidikan adalah upaya menjadikan keunggulan lokal sebagai potensi yang harus terlestarikan melalui pengajaran di sekolah. Dengan demikian, diharapkan siswa mencintai tanah kelahirannya dan mampu mengenalkan jenis potensi lokal unggulan hingga ke ranah global.
Tentunya untuk mewujudkan pendidikan berbasis kearifan lokal dapat dilakukan serangkaian proses analisis internal dan eksternal, yang meliputi kondisi lingkungan sekolah dan daerah setempat. Seperti pada ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, kesiapan sumber daya manusia, sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, strategi, hingga penentuan tema dari keunggulan lokal itu sendiri.
Secara garis besar, beberapa bentuk kearifan lokal dapat diintegrasikan dengan sistem pendidikan di sekolah melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Contoh penerapannya yaitu seperti pada mata pelajaran muatan lokal, penugasan luar sekolah, atau bisa juga melalui kegiatan ekstrakurikuler berbasis kewirausahaan dan jurnalistik yang memuat potensi daerah setempat seperti makanan, musik, pakaian adat, atau benda bersejarah.
Sebuah sekolah yang berdiri dekat daerah pantai tentunya memiliki berbagai macam peluang untuk menjadi sekolah berbasis kearifan lokal. Melalui serangkaian analisis, siswa diajarkan untuk menjadikan kekayaan laut sebagai bagian dari keunggulan lokal. Seperti tambahan mata pelajaran muatan lokal oseanografi, studi banding ke tempat-tempat pengolahan pangan laut, hingga pengadaan kegiatan ekstrakurikuler mading dan jurnalistik yang mengambil topografi setempat serta mengembangkan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Sekolah yang berdiri dekat industri kain batik dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler membatik untuk siswa, bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk melakukan inovasi pengolahan kain batik dalam berbagai bentuk kerajinan sehingga menghasilkan produk bernilai ekonomi, atau bisa juga dengan mengadakan pameran virtual yang mendigitalisasi motif-motif batik yang unik.
Tentunya serangkaian kearifan lokal dalam dunia pendidikan akan semakin mengukuhkan identitas bangsa yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Seperti pada sejatinya bahwa sistem pendidikan memang harus selalu berupaya memajukan kebudayaan nasional.
Dengan demikian pendidikan dipandang tidak hanya untuk mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik tetapi juga turut serta melestarikan warisan leluhur melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!