Kehadiran Kurikulum Prototipe sebagai kurikulum untuk pembelajaran setelah pandemi merupakan suatu upaya untuk mendukung pembelajaran yang lebih optimal bagi para peserta didik. Penerapan Kurikulum Prototipe memang disarankan bagi tiap satuan pendidikan, hal tersebut berarti bahwa kurikulum ini tidak dapat dipaksakan karena sifatnya yang tidak wajib.
Di samping itu, untuk tiap satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Prototipe tersebut maka harus memahami dengan baik bagaimana karakteristik utama dari Kurikulum Prototipe. Kemudian, memahami karakteristik khusus Kurikulum Prototipe bagi masing-masing jenjang pendidikan juga tidak kalah penting.
Nah, khusus dalam artikel kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai karakteristik Kurikulum Prototipe bagi jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat. Silakan langsung disimak ulasannya.
Karakteristik Kurikulum Prototipe di SMA
Fleksibel
Karakteristik Kurikulum Prototipe yang pertama untuk jenjang SMA adalah sifatnya yang lebih fleksibel. Hal tersebut diwujudkan demi mendukung minat belajar peserta didik yang tentunya tetap disesuaikan dengan pilihan pada level mata pelajaran (bukan program peminatan/ penjurusan).
Penentuan Mata Pelajaran
Berkaitan dengan penentuan mata pelajaran, hal tersebut dapat dilakukan pada saat siswa duduk di kelas 10. Pada tingkat ini, siswa dapat menyiapkan diri agar mampu menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Untuk jenis mata pelajaran yang dipelajari di kelas 10 ini tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran di SMP.
Kelompok Mapel Wajib
Setelah masuk ke kelas 11 dan 12, barulah peserta didik mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Pembelajaran Berbasis Proyek
Untuk pelaksanaan pembelajaran berbasis projek di tingkat SMA dapat dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran. Di tingkat SMA, pembelajaran berbasis projek dapat dilakukan pelajar dengan menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan. Tentu, dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tujuan untuk penguatan profil Pelajar Pancasila.
Karakteristik Kurikulum Prototipe di SMK
Keterlibatan Dunia Kerja
Salah satu karakteristik yang paling membedakan antara Kurikulum Prototipe yang dilakukan di SMA dan di SMK adalah dalam hal keterlibatan dunia kerja. Untuk pendidikan di SMK, dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran.
Struktur Pembelajaran Sederhana
Karakteristik berikutnya adalah adanya struktur yang lebih sederhana dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat pada dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%.
Pemilihan Mata Pelajaran
Selain memilih mata pelajaran yang linier dengan program keahlian siswa, mereka juga diberi keleluasaan untuk dapat dapat memilih mata pelajaran lain di luar program keahliannya.
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek di SMK dapat dilakukan dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. Adapun alokasi waktu untuk pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat disesuaikan secara khusus. Tentu dengan tetap mempertimbangkan tujuan penguatan profil pancasila dan budaya kerja. Di samping itu alokasi waktu juga perlu disesuaikan dengan waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Nah, itulah terkait karakteristik Kurikulum Prototipe untuk jenjang SMA/SMK yang perlu dipahami. Apakah sekarang Anda sudah memahaminya?
Jangan lewatkan diklat GRATIS 40 JP: Semangat Kiprah Pendidik Menyongsong Kebijakan Kurikulum Baru! Silakan melakukan pendaftaran melalui link atau klik pada poster berikut ini:
Prosedur Pendaftaran