Selain itu, implementasi CRT juga membutuhkan penggunaan sumber daya yang bersifat inklusif dan mencerminkan keragaman budaya.
Guru dapat menggunakan materi ajar, literatur, atau media yang menampilkan keberagaman budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila secara inklusif, sehingga siswa merasa terwakili dan dihargai dalam lingkungan pembelajaran.
Dengan mengintegrasikan pendekatan CRT dalam proyek penguatan profil Pelajar Pancasila, pendidikan tidak hanya memperkaya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila tetapi juga menciptakan kesadaran yang lebih mendalam tentang keberagaman budaya di Indonesia.
Hal ini membantu siswa membangun sikap yang inklusif dan responsif terhadap keberagaman, sambil menguatkan pemahaman tentang nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian ulasan tentang Integrasi CRT (Culturally Responsive Teaching) dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
Untuk update informasi terbaru mengenai GURU dan PENDIDIKAN simak selengkapnya di Literasi Guru Indonesia. Mari bergabung di Grup Telegram , cara KLIK LINK INI kemudian ‘join’. Pastikan Anda instal dulu aplikasi Telegramnya ya.
(rtq/rtq)
Halaman : 1 2