AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum akan dilaksanakan di tahun 2021 ini sekitar bulan September hingga Oktober. Ini adalah sistem penilaian baru. Sehingga proses ini akan menjadi pengalaman pertama bagi pihak sekolah maupun siswa.
AKM sendiri merupakan salah satu unsur Asesmen Nasional yang juga meliputi survei karakter dan survei lingkungan belajar. Sistem penilaian ini merupakan pengganti Ujian Nasional.
AKM berupa tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam penalaran. Dan yang menjadi fokus adalah tes kompetensi literasi dan numerasi.
Penilaian dari AKM ini tidak akan menjadi penentu kelulusan siswa. Sebab tujuan utama yang ingin dicapai dari tes ini adalah pemetaan mutu pendidikan di Indonesia. Sehingga ke depannya dapat dilakukan perbaikan.
Namun demikian, terdapat sejumlah sekolah yang khawatir menghadapi AKM ini. Demikian juga para siswa dan orang tua. Mereka takut mendapat nilai buruk dari hasil AKM yang akan dilaksanakan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan sebenarnya tidak perlu takut menghadapi tes AKM ini. Sebab semuanya tidak akan memiliki dampak negatif apapun baik pada sekolah dan siswa. Hanya saja memang dibutuhkan persiapan untuk menghadapi prosesnya.
Persiapan Sekolah
Nadiem Makarim meminta sekolah segera menyiapkan logistik untuk menggelar AKM, misal menyiapkan ruangan dan komputer. Beberapa sekolah harus siap menjadi tuan rumah karena mungkin sekolah lain tidak memiliki logistik memadai.
Sistem teknologi informasi untuk menggelar AKM sudah disiapkan oleh pihak kementerian. Tentu saja sistem TIK tersebut tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan logistik dari pihak sekolah. Jadi, sisi penyiapan logistik ini yang perlu disiapkan oleh sekolah.
Para guru dan kepala sekolah tak perlu bingung untuk menyiapkan peserta didiknya menghadapi AKM. Misalnya, tiba-tiba gencar melakukan pembekalan siswa untuk menghadapi ujian AKM. Hal itu dapat membuat guru stres.
Tidak ada salahnya menyiapkan peserta didik untuk menghadapi AKM. Namun hal tersebut tak perlu diambil pusing dengan kekhawatiran yang berlebihan terkait hasil yang akan didapatkan anak didiknya.
Persiapan bagi Siswa
Sementara bagi siswa yang perlu disiapkan adalah kesiapan untuk mengikuti ujian itu sendiri. Sebab, peserta AKM akan dipilih secara acak. Dari satu sekolah, akan terpilih sebanyak 30-45 anak. Jadi ketika terpilih, diharapkan siswa tersebut siap untuk mengikutinya.
Karena soal AKM banyak menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi, maka siswa ada baiknya mulai berlatih untuk memahami sebuah teks dalam bentuk informasi atau sastra. Siswa diharapkan tidak hanya mampu membaca namun juga dapat menarik pemahaman untuk dari teks yang dibaca tersebut.
Persiapan bagi Orang Tua
Adapun yang perlu dilakukan orang tua adalah terus memantau proses belajar anak-anaknya. Tidak perlu bagi orang tua memasukkan anak-anaknya ke lembaga bimbingan belajar hanya untuk menghadapi AKM ini.
Orang tua harus tahu bahwa AKM tidak memiliki konsekuensi negatif apapun terhadap pembelajaran. Tujuan dari AKM hanya untuk memotret kualitas pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.